Tuan Guru Bajang Rela Tinggalkan Prabowo Subianto Demi Jokowi, Begini Pengakuan Gubernur NTB Ini
Tuan Guru Bacang mengunkapkan bahwa saat itu dirinya memang mendukung Jokowi walau pun calon lainnya, yakni Prabowo Subianto selalu bersamanya.
Kamis kemarin, saat kabar TGB masuk Golkar sudah tersiar, tak ada bantahan atau klarifikasi dari yang bersangkutan.
Sepanjang hari ia tak merespon pesan singkat atau telpon wartawan. TGB langsung menjawab kabar yang beredar dengan hadir langsung dalam silaturahim Partai Golkar pada malam harinya. Kehadiran TGB disambut antusias.
"Selamat bergabung Pak Zaniul Majdi atau Tuan Guru Bajang," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memperkenalkan TGB kepada para elite partai beringin.
Airlangga mengatakan, TGB langsung mendapatkan dua jabatan sekaligus di DPP meski baru bergabung ke dalam Partai Golkar.

Jabatan pertama yang diemban TGB adalah selaku Ketua Koordinator Bidang Keumatan DPP Golkar.
Bidang ini adalah struktur yang baru diciptakan khusus setelah TGB menyatakan bergabung dalam keluarga besar partai beringin.
Selain itu, TGB juga dipercaya menjabat Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Legislatif dan Presiden DPP Golkar.
Pemberian kedua jabatan ini kepada TGB sudah diputuskan dalam rapat pleno DPP yang digelar sehari sebelumnya.
Menurut Airlangga, DPP Golkar mempertimbangkan pengalaman dan rekam jejak TGB yang sudah malang melintang memimpin ormas, bergelut di partai politik hingga pemerintahan.
TGB pun bersyukur dan berterimakasih karena telah dipercaya untuk bergabung ke Partai Golkar.
"Bagi saya, dimana pun berada, sebagai seorang muslim saya maknakan sebagai dakwah. Sebagai seorang anak bangsa dimana pun berada, nawaitunya adalah bisa memberi kontribusi untuk Indonesia yang kita cintai," kata TGB.
Sosok Ini Umbar Prestasi Tuan Guru Bajang hingga Disebut Pantas Menjadi Pemimpin Indonesia Masa Depan
Oleh: Imam Jazuli Lc., M.A*
POS-KUPANG.COM - Di hari ulang tahun Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, kami ucapkan Barakallahu fi Umrika.
Tokoh karismatik dari bumi Lombok ini adalah lokomotif Islam Washathiyah di Indonesia.