PELANTIKAN Presiden AS ke-46, Joe Biden dan Langkah-langkah yang Akan Segera Diambil

Joe Biden segera dilantik sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat pada Rabu (20/1/2021) sebelum tengah hari waktu setempat (atau tengah malam WIB)

Editor: Agustinus Sape

BBC memproyeksikan Biden telah melewati 270 suara elektoral --jumlah minimal yang diperlukan untuk menang-- yang berarti ia akan menjadi presiden pada bulan Januari, sambil menunggu hasil gugatan hukum, yang rencananya akan dilayangkan oleh pesaingnya dari Republik dan presiden petahanan, Donald Trump.

Gaya kampanye pemilu Biden tidak seagresif Trump karena Partai Demokrat lebih ingin menggambarkan dirinya sebagai sosol yang lebih bertanggung jawab dalam menerapkan kebijakan untuk menekan pandemi virus corona.

Meskipun mantan Presiden Barack Obama menyebutnya sebagai "wakil presiden terbaik yang pernah dimiliki Amerika", catatan Biden selama empat dekade jadi pejabat publik juga dikritik.
'Saudara' Obama

Biden mencalonkan diri untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat 2008. Dalam nominasi partai, ia dikalahkan oleh Obama.

Dalam pilpres tahun tersebut, Demokrat memajukan Obama dan Biden sebagai capres dan cawapres. Keduanya menang mengalahkan pasangan Republik, John McCain-Sarah Palin.

Delapan tahun di Gedung Putih bersama Obama - di mana ia sering muncul di sisi presiden - telah memungkinkan Biden untuk mengeklaim sebagian besar warisan Obama, termasuk pengesahan Affordable Care Act, serta paket stimulus dan reformasi yang diberlakukan untuk mengatasi krisis keuangan.

Hubungannya dengan Obama -- yang sering ia sebut "saudara"-- mungkin juga telah memberikan dukungan abadi di antara para pemilih Afrika-Amerika.

Data jajak pendapat pemilu 2020 menunjukkan bahwa pemilih kulit hitam sangat mendukung Biden, yang mungkin menjadi penyokong utama di negara bagian kunci pertempuran seperti Georgia, Michigan dan Pennsylvania.

Sebagai salah satu pejabat paling senior dan paling berpengalaman di Washington, Biden memiliki kredensial urusan luar negeri yang kuat, dan membantu menyeimbangkan kurangnya pengalaman eksekutif Obama.

Sebutan "Middle Class Joe" (Joe Kelas Menengah) disematkan kepadanya dalam upaya meraih dukungan dari kelas menangah, kelompok yang sulit diraih dukungannya oleh Obama.

Upaya itu berhasil dan kembali berhasil pada pemilu 2020, ketika Biden berhasil memenangkan kembali negara-negara "tembok biru" di jantung industri AS, yang telah meninggalkan Demokrat ketika Trump membalikkannya pada 2016.

Karier politik yang panjang

Biden menjadi berita utama pada tahun 2012 dengan mengatakan bahwa ia "tak punya masalah" dengan pernikahan sesama jenis, komentar yang dianggap melemahkan presiden, yang saat itu belum memberikan dukungan penuh atas kebijakan tersebut.

Obama akhirnya melakukannya, hanya beberapa hari setelah Biden.

Dua periode masa jabatan wapres yang diemban Biden bersama presiden kulit hitam pertama Amerika berawal dari karier politik yang panjang.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved