Kekuatan Militer
Kekuatan Militer Dunia: Amerika Nomor 1, China? Indonesia Peringkat Berapa? Prestasi Menhan Prabowo
Bertajuk 2021 Military Strength Ranking, Global Firepower merilis daftar kekuatan militer dunia.
Seperti diketahui jika kapal selam diesel-elektrik memerlukan tenaga baterai untuk menggerakkan baling-balingnya.
Nah baterai ini bakal habis dipakai dalam waktu 4-5 hari saja saat mode menyelam.
Untuk mengisi baterai maka kapal selam harus muncul ke permukaan dan menyalakan mesin dieselnya demi men-Charge baterai.
Kenapa harus muncul ke permukaan? tentu saat menghidupkan mesin, maka diesel akan membuang gas buang ke udara dan tak mungkin jika dilakukan dibawah permukaan air.
Cara ini dinilai tak praktis dan bisa membahayakan awak kapal selam jika muncul ke permukaan akan ketahuan dan diserang oleh musuh.
Maka diciptakanlah AIP tadi, jika baterai habis kapal selam tak perlu muncul ke permukaan untuk mengisi daya baterainya.
Cukup nyalakan AIP maka baterai akan terisi kembali dan kapal selam bisa lebih lama menyelam tanpa takut ketahuan musuh.
Lantas bagaimana cara kerja AIP?
Sebelumnya ada banyak sistem AIP, jika Indonesia beli Scorpene maka akan mendapatkan sistem AIP Modul d’Energie Sous-Marine AUTONOME / Otonomi Submarine Energi Module (MESMA).
Beberapa prajurit TNI AD Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Dikirim ke AS (Youtube TNI AD)
Jika dari Swedia maka akan mendapatkan Sterling Cycle Engines layaknya Gotland class.
Jika melanjutkan program kapal selam bersama Korsel (dan ini yang paling mungkin) maka Indonesia akan mendapatkan sistem Fuel Cells.
Fuel Cells sendiri merupakan sebuah perangkat yang mengubah energi kimia menjadi muatan listrik.
Craanya dengan menggunakan bahan bakar dan pengoksidasi dimana hidrogen (fuel) dikonversi bersama oksigen (oksidator) menjadi listrik.
Dua sel elektroda diatas tadi, positif (anoda) dan negatif (kanoda) dipisahkan oleh penghalang elektrolit.
Maka keduanya akan bereaksi menghasilkan arus listrik yang akan digunakan untuk mengisi daya baterai kapal selam.
Dengan demikian hanya reaksi kimia saja yang terjadi disini dan tak ada perangkat yang bergerak sehingga tidak menimbulkan kebisinga dan kapal selam jadi lebih senyap.
Jerman-lah yang menemukan dan mengembangkan Fuel Cells ini kemudian melakukan alih teknologi kepada Korsel.
Tanpa menimbulkan gas buang, ramah lingkungan, ringkas dan bisa disesuaikan diberbagai jenis kapal selam, AIP Fuel Cells menjadi pilihan rasional untuk dicangkokan ke kapal selam TNI AL.
Kelemahannya Fuel Cells hanya satu, harganya tergolong sangat mahal.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kekuatan militer dunia: AS nomor satu, Indonesia peringkat 16 dan di Sosok.ID dengan judul Prabowo Lirik Berbagai Jenis Kapal Selam Canggih, Rupanya Teknologi Tingkat Tinggi Inilah yang Jadi Incaran Indonesia
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Amerika Peringkat 1 Militer Dunia, Indonesia Peringkat 16, Ini yang Dilakukan Prabowo Subianto
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Amerika Serikat Peringkat 1 Militer Dunia, Indonesia Peringkat Berapa? Ini Prestasi Menhan Prabowo, https://manado.tribunnews.com/2021/01/20/amerika-serikat-peringkat-1-militer-dunia-indonesia-peringkat-berapa-ini-prestasi-menhan-prabowo?page=4.