Dinkes NTT Bantah Pasien Pingsan Karena Vaksin Covid
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ringan, sedang dan berat oleh tim vaksinasi RSUD Prof. Dr. W.Z. Yohannes Kupang.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
"Itu yang kita lakukan. Kenapa kita lakukan skenario seperti itu? Esensinya sebenarnya untuk menekankan kepada masyarakat bahwa proses vaksinasi dimanapun itu, termasuk di fasilitas kesehatan yang sudah terdaftar itu aman dalam pengertian tenaga - tenaga kesehatan yang terlibat pada proses vaksinasinya itu semuanya sudah terlatih dalam kondisi apapun. Itu esensinya sebenarnya," jelasnya.
Secara teknis, ujar dia, ada empat meja pada proses kegiatan vaksinasi. Meja pertama untuk pendaftaran, meja kedua, proses pemeriksaan kesehatan untuk screening calon - calon penerima vaksin sehingga secara kesehatan memang layak untuk diberikan tindakan atau menerima vaksinasi.
Di meja ketiga dilakukan pemberian vaksin oleh vaksinator yang terlatih dan meja keempat adalah meja tempat dilakukan observasi terhadap para penerima vaksinasi.
Baca juga: Kadis Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat Sembuh Dari Covid-19
Baca juga: Lesti Kejora Singgung Ini dengan Orangtuanya, Malah Sang Manager Nenangkan Rizky Billar, Ada Apa?
"Dilakukan observasi selama 30 menit dan dikerjakan oleh petugas kesehatan, setelah itu kalau tidak ditemukan ada KIPI maka penerima vaksin itu bisa meninggalkan tempat vaksin dengan membawa semacam kartu atau sertifikat oasca vaksinasi dan bisa melaksanakan kegiatan selanjutnya seperti biasa," pungkasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi)