69 Nakes Terpapar Corona Pemda Manggarai Tak Tutup Puskesmas
Sebanyak 69 tenaga kesehatan ( Nakes) di Kabupaten Manggarai terpapar Corona ( Covid-19)
"Kalau kita mau menghentikan sementara pelayanan kesehatan kepada masyarakat di setiap Puskesmas yang sudah ada kasus, sulit juga ya. Pertanyaannya nanti pasien (masyarakat yang sakit, Red) mau dibawa kemana? Sementara di rumah sakit juga demikian harus dibatasi. Karena itu, bagi Nakes yang sudah positif dilakukan isolasi mandiri, sedangkan yang tidak tetap menjalani tugas seperti biasa tapi tetap mengikuti protokol kesehatan dan menjaga kesehatan dengan baik," kata Matias, Sabtu (16/1).
Politisi PAN ini berharap, dengan semakin meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Manggarai, seluruh masyarakat diminta untuk semakin waspada dan wajib mengikuti instruksi pemerintah tentang taati protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Kita sebagai masyarakat harus menyadarkan diri berkaitan dengan Covid-19 ini. Sebab yang mengatur diri itukan diri sendiri bukan orang lain, jadi saya mengharapkan kepada seluruh masyarakat Manggarai untuk waspada dan taati protokol kesehatan," ujar Matias.
Ia meminta Satuan Tugas Covid-19 lebih tegas dalam menegakan protokol kesehatan. Pelanggar protokol kesehatan, termasuk masyarakat yang bandel, hendaknya diberi sanksi.
"Perlu diberikan sanksi yang tegas untuk memberikan efek jera, jangan menunggu harus ada aturannya. Karena kita lihat situasi ini semakin hari semakin menjadi," tandas Matias.
Sekda Fansi Positif
Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai, Jahang Fansi Aldus terkonfirmasi positif Corona berdasarkan hasil Rapid Antigen. Kini Sekda Fansi menjalani isolasi mandiri di rumah.
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Manggarai, Lody Moa menyampaikan bahwa istri dan anak-anak Sekda Fansi juga melakukan Rapid Antigen.
"Hari Sabtu (16/1), Sekda dan Ibu Sekda (Yustina Jahang) dan anak-anak melakukan pemeriksaan Swab Rapid Antigen di Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. Hasilnya, Sekda dinyatakan positif Covid-19, sementara Ibu Sekda beserta anak-anak negatif," jelas Lody.
"Untuk diketahui, seminggu terakhir, Sekda mengalami sakit flu, dan gangguan lambung, beliau sedang dalam pengawasan (proses perawatan dan pengobatan dokter)," tambahnya.
Sebelumnya, Lody juga menjelaskan bahwa Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Manggarai, Fransiskus Kakang juga terkonfirmasi positif Corona berdasarkan hasil Rapid Antigen.
"Bagi keluarga dan masyarakat yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi Covid-19, diminta kesadarannya untuk segera 1x24 jam melaporkan diri kepada petugas Satgas Covid-19 untuk dilakukan pemeriksaan Rapid antigen dan Test PCR," ujarnya.
Lody mengatakan, sampai dengan Sabtu (16/1), total pasien positif Covid-19 hasil Rapid Antigen dan Swab Test PCR di Kabupaten Manggarai berjumlah 296 orang. Rinciannya, 194 orang hasil Rapid Antigen positif Covid-19 dan 102 orang hasil PCR.
Dari jumlah itu, pasien yang sedang mendapatkan perawatan di RSUD dr Ben Mboi Ruteng 2 orang, pasien yang sedang isolasi dan karantina di Wisma Atlet 11 orang, pasien yang sedang menjalankan karantina dan isolasi mandiri di rumah di bawah pantauan nakes berjumlah 183 orang. "Pasien yang sembuh berjumlah 86 orang," sebutnya.
Lebih lanjut Lody mengatakan, satu pasien Covid-19 berinisial GA (76) meninggal dunia, Sabtu (16/1). Warga Wae Mbeleng, Desa Benteng Kuwu, Kecamatan Ruteng itu menghembuskan napas terakhir di RSUD dr Ben Mboi Ruteng.