KERINDUAN Umat Katolik Terima Hostia Tercermin Dalam Lagu Doa Komuni Spiritual,Dosen ini Penciptanya
Umat Katolik yang harus ikut merasakan sulitnya masa pendemi virus corona yang membuat mereka tidak ikut missa di gereja
“Saya bukan musisi profesional, hanya memuaskan hobi dengan cara membuat lagu-lagu rohani. Mengarang lagu sebagai sulih jiwa bermusik saya setelah tidak punya banyak waktu lagi terjun langsung sebagai penyanyi kor maupun organis gereja,” tuturnya.
Sejak menikah dan punya anak, Alma memang mengurangi aktivitas bermusik di gereja, meski tetap melatih kor di wilayah dan lingkungan sendiri.
“Jadi sebenarnya proses pembuatan lagu Doa Komuni Spiritual itu merupakan bagian dari penyaluran hobi. Tidak ada pengalaman spiritual yang menyertai. Hanya saya juga heran setelahnya, kok bisa menemukan notasi seperti itu,” tuturnya.
Awalnya, pada masa pandemi Covid-19, Alma sering membaca doa indah tersebut saat mengikuti misa daring.
Tiba-tiba terlintas dalam benaknya untuk membuat nada-nada lagu.
Baca juga: Lagu Diam Menjadi Viral hingga Terkesan Bernuansa Mistis, Ini Penjelasan Opung yang Menyanyikannya
Biasanya kalau sudah mendapat syair yang disuka, ia memang menjadi penasaran untuk menemukan nada-nada yang selaras dengan syair tersebut.
Kebetulan Romo Yustinus Slamet Witokaryono Pr, Ketua Komisi Sosial Keuskupan Agung Semarang juga mengusulkan kepadanya untuk membuat lagu dari doa tersebut.
“Awalnya masih melihat proses pembuatan lagu itu adalah proses seperti biasa saya membuat lagu. Tapi saya baru menyadari bahwa ada invisible hands yang berperan dalam membuat lagu itu setelah Komsos KAS menayangkan lagu itu dan langsung mendapat ribuan viewers,” tuturnya.
Respon positif meluas di kalangan umat dan semua umur dapat menguasai lagu itu.
Alma pun semakin takjub atas karya Roh Kudus yang diyakini bekerja dalam proses penciptaan lagu tersebut.
Penyelenggaraan Ilahi
Alma menuturkan, sejak dulu ia memang senang menulis, baik narasi maupun puisi sehingga punya kepekaan pada “rasa” setiap kata atau diksi.
Dalam membuat notasi DKS, ia melihat sense dari setiap kata atau frasa.
Ia mencontohkan bagaimana memasukkan nada minor saat musiknya masuk kalimat “Karena sekarang aku tak dapat menyambutMu dalam Sakramen Ekaristi….“ sebagai tanda kerinduan.