RDP Senin Mendatang, DPRD Soroti Buruknya Pelayanan di RSUD Soe 

dirinya akan mendorong agar segera dilakukan RDP dengan manajemen rumah sakit atas meninggalnya Amir Arifoedin.

Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/Dion Kota
Ketua Pansus LKPJ, Marthen Tualaka 

RDP Senin Mendatang, DPRD Soroti Buruknya Pelayanan di RSUD Soe 

POS-KUPANG. COM | SOE -- Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten TTS, Mordekay Liu angkat bicara terkait meninggalnya salah satu kader terbaik PDI Perjuangan, Amir Arifoedin yang diduga akibat dari lambatnya petugas medis dalam memberikan pertolongan oksigen.

Lewat fraksi PDIP di DPRD TTS, dirinya akan mendorong agar segera dilakukan RDP dengan manajemen rumah sakit atas meninggalnya Amir Arifoedin.

" Jujur, saya selaku ketua DPC PDI Perjuangan sangat menyesalkan pelayanan di RSUD Soe. Padahal kami  dari PDI Perjuangan selalu mendukung penuh kebijaksanaan pemerintah termaksud dari segi penganggaran dalam penanganan Covif 19. Namun hari ini, kader terbaik kami meninggal  dalam status Probable karena diduga kuat terlambat diberikan bantuan oksigen. Ini sungguh sangat kami sesalkan. Oleh sebab itu kami akan mendorong agar dilakukan RDP terkait kasus ini," ungkap Pria yang akrab disapa Decky ini kepada POS-KUPANG. COM, Sabtu (16/1/2021).

Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD TTS, Marthen Tualaka mengatakan, DPRD TTS telah mengagendakan pelaksanaan RDP bersama Bupati TTS, Egusem Piether Tahun pada Senin mendatang. Dalam RDP tersebut, DPRD akan mempertanyakan terkait pengelolaan dan penanganan kasus Covid 19 di Kabupaten TTS.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga akan menyampaikan keluhan dari keluarga Amir Arifoedin dan PMH terkait pelayanan di RSUD Soe yang dinilai buruk hingga berujung meninggalnya almarhum. 

" Kita sebenarnya mau RDP pada Jumat kemarin, tapi bupati tidak hadir dengan alasan sedang menjalani isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab kedua. Jadi kita jadwalkan untuk RDP pada Senin mendatang. Apa yang menjadi keluhan keluarga almarhum Amir Arifoedin dan keluarga almarhum PHM akan menjadi materi RDP kita," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ati Arifoedin, anak kandung dari Almarhum Amir Arifoedin mengeluhkan pelayanan petugas medis di RSUD Soe kepada ayahnya. Dirinya bahkan menyebut jika pelayanan RSUD Soe buruk.

Kepergian sang ayah disebutnya, tak lepas dari buruknya pelayanan di RSUD Soe.

Untuk diketahui, almarhum Amir Arifoedin sempat dirawat di RSUD Soe sejak tanggal 6 Januari hingga akhirnya meningal pada 15 Januari lalu. Almarhum masuk dengan keluhan demam dan sesak napas. Selain itu almarhum diketahui mengidap penyakit tipes dan memiliki riwayat penyakit diabetes sesuai hasil pemeriksaan lab di RS Suster Muder ignacia.

Sebelum dirujuk ke RSUD Soe, dari tanggal 4 Januari hingga tanggal 6 Januari, almarhum sempat dirawat di RS Suster Muder Ignacia. Almarhum sempat dua kali menjalani rapid tes di RS Suster Muder Ignacia dan hasilnya negatif. Namun saat diswab antigen di RSUD Soe, hasilnya justru Reaktif.

Karena hasilnya Reaktif, almarhum dirawat di ruang isolasi UGD sebelum dipindahkan ke ruang isolasi yang berada di kamar VIP pada tanggal 8 Januari. Almarhum sempat di rontgen namun hasilnya hingga almarhum meninggal tak pernah disampaikan pihak rumah sakit kepada keluarga korban.

Sebelum korban meninggal, Pada Tanggal 15 Januari pukul 04.00 WITA dini hari, korban sempat menelpon anak korban, Ati Arifoedin mengeluhkan jika oksigennya mati diduga karena habis. Korban sempat berteriak meminta pertolongan karena kehabisan oksigen namun tak ada petugas medis yang kunjung datang ke ruangan korban.

Ati sempat menelpon ke ruangan petugas VIP namun tidak ada mengangkat panggilan teleponnya. 

Karena merasa khawatir, sekitar pukul 04.30 WITA, Ati mencoba menghubungi ayahnya namun panggilan teleponnya tak diangkat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved