Keluarga Almarhum Amir Arifoedin, Sebut Pelayanan RSUD Soe Buruk
penyakit tipes dan memiliki riwayat penyakit diabetes sesuai hasil pemeriksaan lab di RS Suster Muder ignacia.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
Keluarga Almarhum Amir Arifoedin, Sebut Pelayanan RSUD Soe Buruk
POS-KUPANG.COM | SOE - Ati Arifoedin, anak kandung dari Almarhum Amir Arifoedin mengeluhkan pelayanan petugas medis di RSUD Soe kepada ayahnya. Dirinya bahkan menyebut jika pelayanan RSUD Soe buruk.
Kepergian sang ayah disebutnya, tak lepas dari buruknya pelayanan di RSUD Soe.
Untuk diketahui, almarhum Amir Arifoedin sempat dirawat di RSUD Soe sejak tanggal 6 Januari hingga akhirnya meningal pada 15 Januari lalu. Almarhum masuk dengan keluhan demam dan sesak napas. Selain itu almarhum diketahui mengidap penyakit tipes dan memiliki riwayat penyakit diabetes sesuai hasil pemeriksaan lab di RS Suster Muder ignacia.
Sebelum dirujuk ke RSUD Soe, dari tanggal 4 Januari hingga tanggal 6 Januari, almarhum sempat dirawat di RS Suster Muder Ignacia. Almarhum sempat dua kali menjalani rapid tes di RS Suster Muder Ignacia dan hasilnya negatif. Namun saat diswab antigen di RSUD Soe, hasilnya justru Reaktif.
Karena hasilnya Reaktif, almarhum dirawat di ruang isolasi UGD sebelum dipindahkan ke ruang isolasi yang berada di kamar VIP pada tanggal 8 Januari. Almarhum sempat di rontgen namun hasilnya hingga almarhum meninggal tak pernah disampaikan pihak rumah sakit kepada keluarga korban.
Sebelum korban meninggal, Pada Tanggal 15 Januari pukul 04.00 WITA dini hari, korban sempat menelpon anak korban, Ati Arifoedin mengeluhkan jika oksigennya mati diduga karena habis. Korban sempat berteriak meminta pertolongan karena kehabisan oksigen namun tak ada petugas medis yang kunjung datang ke ruangan korban.
Ati sempat menelpon ke ruangan petugas VIP namun tidak ada mengangkat panggilan teleponnya.
Karena merasa khawatir, sekitar pukul 04.30 WITA, Ati mencoba menghubungi ayahnya namun panggilan teleponnya tak diangkat.
Karena teleponnya tak diangkat, Ati memutuskan untuk pergi ke RSUD Soe guna mencari tahu kondisi ayahnya.
Sesampainya di rumah sakit, Ati bertemu satpam dan meminta satpam untuk pergi ke ruang VIP guna memberitahu petugas medis jika oksigen sang ayah sudah habis. Namun saat petugas satpam mengecek ke ruang VIP, tidak ditemukan adanya petugas medis di sana. Ternyata, petugas medis sedang tidur di ruangan yang bersebelahan dengan ruang VIP.
Beberapa saat kemudian, ia mencoba kembali menghubungi ruang VIP, kali ini teleponnya diangkat. Dirinya meminta petugas medis untuk memasang oksigen kepada korban.
Mirisnya, petugas medis sempat salah masuk kamar sebelum akhirnya diberitahu oleh salah satu keluarga pasien jika yang membutuhkan pertolongan oksigen berada di kamar yang lain.
Diduga kuat, saat petugas medis masuk ke ruangan korban guna memasang oksigen, korban sudah meninggal dunia.
" Bapa telepon saya itu sudah mengeluh sesak napas karena oksigen habis tapi tidak ada petugas yang datang ganti. Bapa sempat berteriak minta tolong tapi tidak ada petugas yang datang. Teriakan bapa saya didengar oleh tetangga kami yang sementara berada di ruang VIP menjaga kerabatnya yang sakit. Makanya tetangga saya inbox saya beritahu kejadian tersebut," keluhnya.
Tak hanya terlambat memasang oksigen, obat korban pun sempat nyasar ke kamar pasien lain. Hal ini membuat pihak keluarga bertanya-tanya ada apa dengan pelayan di RSUD Soe sehingga obat pasien bisa nyasar.
"Saya dapat informasi dari tetangga kami yang berada di rumah sakit jika obat bapa sempat nyasar ke ruang pasien lain. Jangan-jangan selama ini bapa mengkonsumsi obat pasien lain sehingga sakitnya tidak sembuh-sembuh," ujarnya dengan nada kesal.