BREAKING NEWS
Gempa 6,2 SR Guncang Mamuju-Sulawesi Barat, Bangunan Roboh, Warga Lari ke Gunung Berpotensi Tsunami?
jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya gempa bumi itu merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Pada skala III MMI getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah dan terasa seperti ada truk berlalu.
Pada skala IV MMI getaran gempa pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Getaran pada skala V MMI dirasakan oleh hampir semua penduduk, membuat orang banyak terbangun, serta menyebabkan gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang.
Bambang menjelaskan bahwa sebelum gempa utama dengan magnitudo 6,2 BMKG mendeteksi satu aktivitas gempa bumi pendahuluan dengan magnitudo 3,1.
Selain itu, BMKG mendeteksi beberapa gempa susulan.
Hingga pukul 02.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya enam kali gempa bumi susulan dengan magnitudo maksimum 4,1.
Menurut Bambang, gempa bumi tersebut masih merupakan rangkaian gempa dengan magnitudo 5,9 yang terjadi pada Kamis (14/1) pukul 13.35 WIB.
Ia mengimbau warga di daerah sekitar pusat gempa menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memastikan bangunan tempat tinggal mereka aman, tidak mengalami kerusakan akibat getaran gempa yang dapat membahayakan kestabilan bangunan, sebelum kembali ke dalam rumah.
Banyak Orang Terjebak Reruntuhan, Ribuan Orang Mengungsi
Gempa di Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 01.20 WITA memakan korban jiwa.
Menurut laporan sementara, tiga orang meninggal, 24 luka-luka dan 2000-an warga mengungsi.
Gempa tersebut mengakibatkan RS Mitra Manakkara ambruk.
Selain itu ada enam orang terjebak dalam reruntuhan.
Bangunan hotel juga mengalami kerusakan parah.
Gempa tersebut berpusat di Majene dengan kedalaman 10 kilometer.