PMKRI Cabang Kupang Gelar Webinar Edukasi Vaksinasi Covid-19

PMKRI Cabang Kupang St. Fransiskus Xaverius menggelar webinar dalam menyikapi situasi nasional berkaitan dengan vaksinasi Covid-19

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto PMKRI Cabang Kupang Gelar Webinar Edukasi Vaksinasi Covid-19
POS-KUPANG.COM/Dionisius Rebon
Screenshot kegiatan webinar, Rabu, 13/01/2021

POS-KUPANG.COM | KUPANG- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ( PMKRI) Cabang Kupang St. Fransiskus Xaverius menggelar webinar dalam menyikapi situasi nasional berkaitan dengan vaksinasi Covid-19

Kegiatan yang digelar pada Rabu, 13/01/2021, dengan  mengusung tema “Sinovac, bencana atau berkah”  ini, menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidang kesehatan yakni Emanuel Melkiades Laka Lena wakil ketua komisi IX DPR RI, dr. Christian Widodo anggota Komisi V DPRD NTT. 

Wens Jando Wowa selaku moderator dalam kata pengantar Webinar ini mengatakan, kegiatan tersebut diselenggarakam sebagai upaya memberikan edukasi bagi publik NTT khususnya dan Indonesia secara umum, mengenai vaksin dan vaksinasi ditengah pandemi covid-19 ini.

Baca juga: Hak Diduga Dipotong, Aparatur Desa Boen Mengadu di Polsek Rinhat

Dengan demikian, tidak terjadi kesimpangsiuran informasi yang menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat.

Sementara itu Ketua presidium PMKRI Cabang Kupang, Alfred Saunoah dalam Open Speech menyampaikan webinar ini dilaksanakan dengan menghadirkan narasumber berkompeten di bidang kesehatan, seharusnya ada dari Dinkes Provinsi NTT dan juga BPOM Kupang, namun keduanya tidak hadir dan tanpa ada konfirmasi lanjutan.

Baca juga: Pesan Difabel Setelah Terima Kursi Roda Dari WVI: Kita Tidak Boleh Malu

"Sedangkan, kita sudah melayangkan surat resmi,sihngga kita sangat kecewa  seharusnya kehadiran mereka sangat dibutuhkan untuk mensosialisasikan vaksin dan vaksinasi ini sebagai bentuk tanggungjawab bagi masyrakat NTT," ungkapnya.

Semoga media yang disiapkan Oleh PMKRI ini, lanjutnya, menghasilkan  hal positif melalui pemaparan materi oleh para narasumber yang hadir sehingga bermanfaat untuk Publik NTT.

Dalam pemaparan materi dr. Cristian Widodo selaku narasumber satu menjelaskan, berbagai tahapan sudah dilewati, mulai dari tahap eksplorasi, tahap praklinis, uji klinis, persetujuan badan pengatur(lisensi), manufaktur (produksi), dan kontrol kualitas. 

Semua fase tersebut tentu juga telah melewati tahapan laboratorim, hewan dan sampai pada manusia ditahap uji klinis. Sebagai anggota DPRD yang juga berprofesi sebagai dokter ia menjelaskan tahapan lain juga semua sudah dilewati, mulai dari uji klinis sampai penilaian BPOM dan MUI. Sehingga tidak perlu ada keraguan dan masyarakat diminta untuk mendukung program vasksinasi ini.

" Vaksin ini program bersama, bukan untuk melindungi diri sendir saja,tapi juga keluarga dan seluruh rakyat Indonesia khususnya di NTT. Vaksinasi adalah kunci utama untuk mengakhiri pandemi, tetapi kita juga perlu terus menjaga situasi dan kondisi masyrakat yang sehat, dengan tetap menaati protokoler kesehatan terutama dengan menjalankan 3M,menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan,"terang dr. Christian.

Sementara narasumber lainnya, Emanuel Melkiades Laka Lena menjelaskan pemerintah menetapkan vaksin Sinovac dan siap di vaksinasikan kepada masyarakat sudah melewati seluruh rangkaian proses uji vaksin. 

BPOM, tutur Melki,  sudah mengeluarkan izin melalui proses pengawalan dan memastikan uji klinis tahap tiga di Indonesia berjalan sesuai ketentun yang berlaku. 

Vaksin sinovac yang juga digunakan di Brazil dengan tingkat efeksi  78% dan Turki tingkat efeksinya mencapai 91,2% sedangkan di Indonesia mencapai 65,3% dan hal ini sudah dilakukan pengecekan hasil uji klinis tahap 3 oleh BPOM, dan juga vaksin Sinovac di Indonesia sesuai dengan ketentuan WHO, sehingga hal ini tidak perlu diragukan.

Oleh karena itu,  dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan vaksinasi segera diterima dengan baik serta dapat dilaksanakan dengan baik dan sukses oleh tenaga kesehatan.

 Lebih lanjut dikatakan Melki, pelaksanaan operasi masyarakat melaksanakan protokol kesehatan digalakan dan dilakukan bersama oleh Polri, TNI dan aparat pemda, satpol PP dilakukan secara terukur. 

Vaksinasi harus dibarengi dengan kesadaran rakyat dengan menjalankan 3M plus 2M yakni menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

"Terutama di NTT anak muda, mahasiswa harus menjadi panutan dengan mengurangi mobilitas dan berpergian karena sangat mudah berpotensi menyebarluaskan virus ini," pungkas Melki (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved