Pesan Difabel Setelah Terima Kursi Roda Dari WVI: Kita Tidak Boleh Malu
Wahana Visi Indonesia ( WVI) mendistribusikan sebanyak 10 kursi roda dan 8 tongkat kruk bagi para difabel penyintas erupsi Ile Lewotolok
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA-Wahana Visi Indonesia ( WVI) mendistribusikan sebanyak 10 kursi roda dan 8 tongkat kruk bagi para difabel penyintas erupsi Ile Lewotolok di wilayah Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur.
Bermitra dengan Biara Susteran PRR yang ada di Lewoleba, kursi roda dan tongkat kruk ini disalurkan langsung oleh Tim Lapangan WVI Albertus Muda Atun dan dua Relawan Difabel Lembata Anton Leumara dan Kanisius Soge, Rabu (13/1/2021).
Mereka datang langsung ke rumah para difabel untuk menyerahkan kursi roda dan tongkat kruk yang memang diberikan khusus kepada difabel yang jadi korban erupsi Ile Lewotolok.
Baca juga: Suasana 10 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Aset Tanah Manggarai Barat Saat Tiba di Kejati NTT
Mahmud Ola (49), difabel dari Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, merasa bersyukur bisa mendapatkan bantuan kursi roda dari WVI.
Di hadapan para relawan, Mahmud mengirim pesan kepada seluruh penyandang disabilitas yang ada di Lembata untuk tidak putus asa apalagi menyerah dengan keterbatasan yang dimiliki.
Baca juga: UPDATE Kode Redeem FF Hari Ini 14 Januari 2021, Buruan Coba Kode Redeem Free Fire Terbaru
"Difabel itu tidak boleh malu. Kita berjuang tidak boleh malu, kita tidak boleh berkecil hati," pesannya.
Dia juga minta Pemda Lembata tidak tutup mata kepada para difabel. Pemerintah perlu memberdayakan para difabel supaya mereka bisa meraih masa depan yang baik.
"Para difabel harus semangat, tidak boleh putus asa. Kita tidak bisa seperti orang normal dan orang normal juga tidak bisa seperti kita," kata Mahmud yang sejak kecil kehilangan dua kakinya karena terjatuh dari pohon kelapa.
Mahmud adalah salah satu dari sejumlah difabel yang terdampak erupsi Gunung Api Ile Lewotolok pada 29 November 2020 lalu dan sempat mengungsi ke kampung istrinya di Kabupaten Alor.
Sementara itu, Albertus Muda Atun sebagai Tim Lapangan WVI di Lembata berujar bahwa para difabel yang berhak menerima kursi roda dab tongkat kruk tersebar di Desa Laranwutun, Tanjung Batu, Waowala, Riangbao, Amakaka, Napasabok hingga Aulesa di Kecamatan Ile Ape Timur. Pihaknya sendiri datang langsung bertemu para difabel di rumah mereka masing-masing.
Albertus menjelaskan, kursi roda dan tongkat kruk memang sangat dibutuhkan oleh para difabel khususnya mereka yang terdampak erupsi Ile Lewotolok.
Pantauan Pos Kupang, para difabel tampak bahagia mendapatkan kursi roda dan tongkat kruk dari WVI.
Keluarga para difabel juga berulangkali menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada WVI dan para relawan yang masih memiliki kepedulian terhadap kelompok difabel di Ile Ape dan Ile Ape Timur.
Relawan Difabel Lembata Anton Leumara menambahkan bahwa kepedulian WVI terhadap para difabel penyintas erupsi Ile Lewotolok termasuk cepat dan tepat sasaran.
"Secara pribadi saya sempat berkomunikasi dengan orang dinsos dan stok memang tidak ada. Untuk kaum difabel ini harus dapat prioritas pelayanan dan mereka ini kelompok rentan, dalam bencana mereka dapat prioritas pertama," ungkap Anton.
"Sempat dapat dari Pemprov NTT tapi terbatas. Kita bersyukur ada pihak lain yang bantu kita dalam urusan ini," tambahnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)