Innalillahi Wa Inna Ilahi Rajiun Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia di RS Yarsi Jakarta,Ini Penyebabnya
Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman, yang dikonfirmasi media membenarkan hal tersebut.
Innalillahi Wa Inna Ilahi Rajiun Syekh Ali Jaber Wafat di RS Yarsi Jakarta, Ini Penyebabnya
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Innalillahi wa inna ilahi rajiun. Kabar duka datang dari ulama besar Indonesia. Syekh Ali Jaber pagi ini, Kamis (14/1/2021) dikabarkan meninggal dunia.
Kabar ini beredar di kalangan awak media pagi ini.
Syekh Ali Jaber meninggal dunia di RS Yarsi Jakarta pagi ini pukul 09.00 WIB.
Syekh Ali Jaber sebelumnya menjalani perawatan intensif setelah dinyatakan positif Covid-19.
Sebelumya, kondisinya sempat dikabarkan membaik beberapa waktu lalu.
In Memoriam Ulama Besar Syekh Ali Jaber
Tahun 2020 diramaikan dengan berita penusukan ulama Syekh Ali Jaber olah orang tak dikenal di Masjid Falahudin, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung pada Minggu (13/8/2020).
Saat penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sedang mengisi sebuah pengajian.
Pelaku mengarahkan pisau ke bagian leher dan dada Ali Jaber. Tusukan itu berhasil dihindari, namun Syekh Ali Jaber mengalami luka di bahu kanan.
Setelah penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sempat meminta jemaah untuk tidak memukuli pelaku.
Ali mengaku kasian melihat pelaku dan meminta jemaah segera menyerahkan pelaku ke polisi. Saat meminta hal tersebut, Ali terlihat sedang dipapah oleh sejumlah jemaah dari atas panggung.
“Saya kasihan (pelaku dipukuli). Saya katakan, 'sudah cukup, sudah, serahkan ke polisi',” kata Ali Jaber mengulangi perkataannya, saat ditemui usai pengajian di Rumah Hijrah Annaba, Sukarame, Minggu (13/9/2020) malam.
Menurutnya, sebelum ditangkap warga, pelaku sempat kembali mencoba menusuknya. Namun, niat itu dihalangi warga yang langsung menyergap pelaku.
Sementara itu Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad (Pandra) menjelaskan sebelum penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sedang menguji hapalan bacaan Al-Quran salah satu santri.
Sang santri dan ibunya itu naik ke atas panggung. Setelah berinteraksi, keduanya meminta swafoto dengan ulama nasional tersebut.
“Tapi ponsel ibu itu memorinya penuh, Syekh Ali Jaber lalu mengatakan kepada jemaah agar meminjamkan ponsel kepada ibu itu,” kata Pandra.
Saat itulah pelaku naik ke atas panggung. Para jemaah lain tidak ada yang curiga karena mengira pelaku hendak meminjamkan ponsel.
Hingga akhirnya begitu naik ke atas panggung, pelaku berlari sambil menusukkan sebilah pisau ke arah Syekh Ali Jaber.
Polisi Tahan Pelaku Penusukan

Selama 3 tahun, AA ternyata telah meninggalkan kampung halamannya.
Polisi juga menyatakan pelaku bukan orang gila karena saat pemeriksaan, pelaku mampu mejawab pertanyaan dengan lancar.
"Proses tanya jawab lancar. Tetapi harus didalami lagi dari sisi kedokteran kejiwaan terhadap pelaku," tutur Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad.
Sedangkan Kapolresta Bandar lampung Kombes Yan Budi mengatakan belum menemukan kartu tanda pasien RSJ Kurungan Nyawa.
Artinya, pelaku belum pernah memiliki riwayat perawatan di rumah sakit jiwa.
"Untuk sementara, kita tetap pada proses hukumnya. Apakah dia pernah dirawat inap atau tidak, kami harus konfirmasi dahulu ke RSJ, karena belum ada kartu kuningnya," kata Yan Budi.
Hal senada juga disampaikan Syekh Ali Jaber
Ia sempat menceritakan kejanggalan saat mengalami penusukan tersebut. Ia menilai pelaku bukan orang gila dan memiliki motif kuat yang membuat ia menjadi incaran AA.
“(Pelaku) bukan orang yang, maaf, gila sembarangan. Pertama, dari segi kekuatan, badannya kurus, kecil. Tidak mungkin jika melihat tubuhnya bisa ada kekuatan sampai separuh pisau menusuk,” kata Ali Jaber.
Ali Jaber meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut.
"Kalau urusan pribadi, saya tidak ada tuduhan, tapi secara hukum, dia (pelaku) harus diproses,” kata Ali Jaber.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kaleidoskop 2020: Penusukan Syekh Ali Jaber Saat Mengisi Pengajian di Lampung", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2020/12/30/14540061/kaleidoskop-2020--penusukan-syekh-ali-jaber-saat-mengisi-pengajian-di?page=all#page3