Berita Timor Leste
Negara Timor Leste Terbukti Tak Bisa Lepas dari Bayang-bayang Revolusi Portugal, Ini Faktanya
Negara Timor Leste Terbukti Tak Bisa Lepas dari Bayang-bayang Revolusi Portugal, Ini Faktanya
POS-KUPANG.COM - Negara Timor Leste Terbukti Tak Bisa Lepas dari Bayang-bayang Revolusi Portugal, Ini Faktanya
Sejarah Timor Leste tak lepas dari terjadinya revolusi di Portugal, yang dikenal sebagai 'Revolusi Anyelir'.
Meski diketahui kemerdekaan Timor Leste terjadi setelah pendudukan Indonesia, sebenarnya sebelum itu Bumi Lorosae pernah sekali mendeklarasikan kemerdekaannya.
Baca juga: Apakah Anda Lahir Tahun 1997? Selamat Tahun 2021 Tahun Kerbau Kamu Hoki Soal Cinta, Tak Percaya? Cek
Baca juga: Anak Jokowi Tak Dapat Giliran Vaksin, Gibran Malah Bilang Begini: Tidak, Terima Kasih, Maksudnya?
Baca juga: Mobil Bekas Murah Chevrolet Spin Mulai dari Rp 60 Juta, Varian, Spesifikasi,Daftar Harga Mobil Seken
Kemerdekaan itu hanya berlangsung 'seumur jagung', karena segera datang pasukan Indonesia menginvasi dan menjadikan Timor Leste, yang kala itu bernama Timor Timor, menjadi bagian wilayahnya.
Deklarasi kemerdekaan Timor Leste atas pendudukan Portugal kala itu dilakukan di bawah kekuasaan partai Fretilin, pada 28 November 1975.
Kesempatan itu datang setelah Terjadi penarikan pasukan Portugal dari Timor Leste.
Ketika itu, Portugal tengah disibukkan dengan kekacauan Revolusi Anyelir. Revolusi ini sendiri mengarah pada janji untuk membebaskan koloni.
Dikutip Kompas.com, melansir dari laman The Center for Justice and Accountability, kekosongan kekuasaan setelah penarikan pasukan Portugal kemudian banyak diisi oleh partai pro kemerdekaan dari akar rumput, yaitu Fretilin (Front Revolusioner untuk Timor Leste Merdeka).
Mereka mengambil peran semi-pemerintah dalam waktu-waktu ini.
Tindakan partai Fretilin itu sempat mendapat reaksi keras dari partai-partai lainnya, karena setiap partai memiliki misinya masing-masing.
Saat itu, ada tiga partai utama di Timor Timur yaitu, Partai Fretilin, Uni Demokrat Timur (UDT) dan Associacao Popular Democratica Timorense (APODETI).
Fretilin menginginkan Timor Timur untuk merdeka dan berdaulat sepenuhnya.
Baca juga: Anak Jokowi Tak Dapat Giliran Vaksin, Gibran Malah Bilang Begini: Tidak, Terima Kasih, Maksudnya?
Baca juga: Pandai Selingkuh Tanpa Jejak, 5 Zodiak Ini Punya 1000 Alasan Sembunyikan Perselingkuhan, Kamu?
Baca juga: UPDATE! Kode Redeem FF Hari Ini Kamis 14 Januari 2021, LOGIN ke https://reward.ff.garena.com/id
Sedangkan UDT menginginkan kemerdekaan secara bertahap.
Baca Juga: Sempat Membaik dari Covid-19, China Diserang Keadaan Darurat Saat Gelombang Corona Kembali Menyerang, Lockdown Dilakukan di Banyak Kota
Di sisi lain, APODETI justru ingin agar Timor Timur berintegrasi dengan Indonesia.