Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Senin 11 Januari 2021: Perubahan

Kita saksikan hampir semua industri tengah bertarung menghadapi lawan-lawan baru yang muncul tanpa mengikuti pola yang selama ini dikenal.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Renungan Harian Katolik, Senin 11 Januari 2021: Perubahan (Markus 1:14-20)

Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD

POS-KUPANG.COM - Tak disangka dalam tahun-tahun belakangan ini terjadi perubahan yang sangat drastis dalam kehidupan ini. Kita saksikan hampir semua industri tengah bertarung menghadapi lawan-lawan baru yang muncul tanpa mengikuti pola yang selama ini dikenal.

Mereka bahkan tak terlihat, tetapi tahu-tahu menjadi sedemikian besar. Mereka langsung masuk ke rumah-rumah konsumen, dari pintu ke pintu, secara online, melalui smartphone.

Para pemain lama (incumbent) mau tak mau terpaksa atau dipaksa untuk berubah dan mengikuti pola baru. Sebut saja sebagai contoh, taxi blue bird yang sebelumnya merajai jalanan dengan argo-nya, didisrupsi oleh taxi online dan mau tak mau memaksanya harus beralih mengikuti pola online.

Kini dunia tengah menyaksikan perpindahan dari mobil bertenaga bensin ke self driving car yang dikendalikan teknologi informasi melalui internet. Bermunculan mobil automatic dengan kecanggihan teknologi informasi.

Petugas bengkel kelak bukan lagi seorang montir yang dikenal pada abad lalu, melainkan para ahli IT yang bekerja dengan perangkat lunak.

Suka tidak suka, internet of things membentuk kita manusia zaman now, memaksa para montir berubah selaras dengan perubahan, menguasai teknologi terkini, kalau tak mau ketinggalan bahkan terjungkal.

Kita juga tengah menyaksikan hampir semua bidang kehidupan mengalami lonjakan perubahan dahsyat yang mengubah wajah rumah sakit, perusahaan asuransi, jasa pengiriman barang, usaha kuliner, dan profesi tertentu. Semua menawarkan jasa-jasa baru yang berkualitas dengan harga semakin murah. Itulah disruption yang menuntut perubahan yang tak terelakkan lagi.

Kalau dipikir, sebetulnya perubahan itu terjadi dari dulu, seiring perjalanan waktu. Jauh hari orang Latin bilang, "Tempora mutantur et nos mutamur in ilis", waktu berubah dan kita pun berubah di dalamnya.

Hanya tragisnya, sering orang sulit berubah, tak mau berubah. Tapi juga termasuk tragis, kalau orang tak tahu untuk apa berubah atau menjadi seperti apakah ia berubah.

Penginjil Markus berkisah, Simon dan Andreas sedang menebarkan jala di danau. Mereka berdua adalah penjala ikan alias nelayan. Yesus memanggil mereka untuk mengikuti-Nya, dengan segera mereka meninggalkan jalanya dan memgikuti Dia.

Hal yang sama terjadi pada Yakobus dan Yohanes, saudaranya. Mereka sedang membereskan jala di dalam perahu bersama ayah mereka, Zebedeus dan orang-orang upahan. Ketika Yesus memanggil mereka, segera mereka meninggalkan ayah mereka dan orang-orang upahan, lalu mengikuti Yesus.

Semuanya serba cepat, bahkan mendadak. Perubahan terjadi dengan mudah sekali. Namun patut didalami hal apa yang mendorong mereka untuk berubah? Perubahan seperti apakah yang "ditawarkan" Yesus, sehingga menjadi dasar dan jaminan bagi mereka untuk berubah?

Yesus katakan kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia" (Mrk 1:17). Terbaca jelas, mereka diberi janji, bahwa mereka akan dijadikan penjala manusia. Berarti mereka "dipanggil" untuk berubah, namun dalam perubahan itu terdapat kesinambungan: mereka yang selama ini menjala, akan melanjutkan pekerjaannya. Eksistensinya sebagai penjala tetap.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved