Peresmian Gedung Kopdit Swasti Sari di Kefamenanu: Ibarat Perempuan Cantik

Acara peresmian gedung Kopdi) Swasti Sari di Kota Kefamenanu, Ibukota Kabupaten Timor Tengah Utara ( TTU)

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM / DIONISIUS REBON
GUNTING PITA -Pengguntingan pita menandai peresmian Gedung Kopdit Swsti Sari oleh Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi, Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT, Umbu Daparoka, SH, mewakili Gubernur NTT, didampingi GM Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan. 

Wara Sabon mengatakan, hadirnya koperasi dan peresmian gedung kantor ini ingin menegaskan tentang eksistensi sebuah koperasi sejati dengan nilai-nilai koperasi yang hadir, tinggal dan dapat melayani masyarakat.

Koperasi ini hadir bukan hanya untuk mengumpulkan uang, bukan lembaga keuangan bodong atau renteinir tapi sebagai kopdit yang sejati, yakni memberi pelayanan secara benar, sesuai dengan tagline yang selalu didengung-dengungkan.

Dosen Undana Kupang ini mengajak masyarakat untuk menjadikan kantor ini sebagai rumah bersama, rumah kita serta rumah yang membangun martabat anggotanya.

Punya Sertifikat Laik Fungsi

General Manager, Yohanes Sason Helan menggarisbawahi sejumlah hal terkait kehadiran koperasi dan peresmian gedung kantor ini. Yohanes mengatakan, pembangunan gedung ini merupakan hasil dari tabungan anggota yang mayoritas sebagai petani, peternak, pedagang dan entah siapa lagi.

Tak bisa dipungkiri bahwa mereka yang memakan sirih dan pinang, memakai sandal jepit bahkan kaki telanjang punya andil membangun gedung megah ini.

Gedung ini kata dia, sebagai hasil investasi orang-orang kecil yang kadang hanya dilihat dengan sebelah mata. Tapi, dari uang mereka yang kecil itu terkumpul, diputar, dikelola dengan profesional sehingga dapat menghasilkan bangunan ini.

Sejarah mencatat bahwa Kopdit Swasti Sari yang telah berusia 33 tahun ini kini mampu menghadirkan sebuah gedung yang letaknya sungguh tampan di jantung kota itu.

Yohanes mengibaratkan bahwa gedung yang megah ini ibarat seorang gadis cantik. Ia tak hanya dilirik oleh para pemuda tampan saja, namun semua usia dan dari berbagai golongan, kelompok dan strata sosial.

Sebagai gadis cantik yang bijaksana ia akan menerima semua lirikan bahkan pinangan itu. Dengan syarat boleh datang ke rumahnya di Jalan A Yani. Datang dan silakan menyimpan uang di rumahnya. Uang itu akan dikelola untuk kepentingan bersama.

Untuk menghadirkan sebuah kantor yang megah ini tak gampang. Yohanes menyebut proses pembangunan berjalan sekitar dua tahun dengan biaya Rp 6 miliar lebih. Nilai ini sungguh obyektif. Tak ada transaksi lain atau memberi fee kepada pihak lain.

Karena itu ia mengharapkan agar manajemen Kopdit di TTU dapat menjaga dan merawatnya dengan baik.

Ia juga mengingatkan pengelola untuk bekerja dengan benar karena yang benar itu otomatis baik. Sedangkan baik belum tentu benar.

Gedung ini juga telah memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF) hasil kajian Tenaga Teknis Bangunan (TTB). Tentang perputaran uang di Kopdit ini Yohanes mengatakan selalu dikembalikan ke anggota untuk pemberdayaan ekonomi.

"Bukan untuk kepentingan bodong atau nepotisme. Itu juga merukan visi dan misi dari lembaga ini. Dari sisi likwiditas juga baik antara 16-17 persen dari gambaran ideal 10-20 persen. Di tengah pandemi Covid-19 ini, pertumbuhan anggota 39 persen atau telah bertambah 30 ribu dari total anggota 100 ribu orang. Dari gambaran ini menunjukkan bahwa Kopdit Swasti Sari sehat adanya," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved