Lambatnya Hasil Swab Dikeluhkan Para Guru SMPK Sint Vianney Soe
Kepala Sekolah SMPK Sint Vianney Soe mengeluhkan lambatnya hasil swab test dikeluarkan pihak RSUD WZ Johannes Kupang
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | SOE - Kepala Sekolah SMPK Sint Vianney Soe, Romo Johannes A. Tnomel mengeluhkan lambatnya hasil swab test dikeluarkan pihak RSUD WZ Johannes Kupang. Padahal, swab tes sudah dilakukan oleh para guru SMPK Sint Vianney Soe sejak tanggal 28 Desember lalu, namun hingga kini hasil swab test tersebut belum juga dikeluarkan pihak berwenang.
Para guru SMPK Sint Vianney Soe melakukan swab test menyusul salah seorang gurunya berinisial PHM.
Akibat belum dikeluarkan hasil swab test tersebut, para guru masih melakukan isolasi mandiri walaupun sudah lebih dari 14 hari pasca di swab.
Baca juga: Danrem 161/WS Berikan Pembekalan Bagi Diktukpa Ta.2021 dan Dikseskoad Ta.2021, Ini Tujuannya
Tak hanya itu, KBM secara online pun belum bisa dilakukan karena para guru belum menggelar rapat koordinasi terkait pelaksanaan KBM secara online.
" Ada yang swab dari belakang tapi hasilnya sudah keluar. Kami yang swab dahulu hasilnya belum ada. Padahal kami sudah isolasi mandiri lebih dari 14 hari ini," keluh pria yang akrab disapa Romo Ento ini.
Baca juga: Belum Ada Tokoh Masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat yang Lebih Dulu Jalani Vaksin Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, dr Irene Atte tak menampik jika hasil swab test para guru SMPK Sint Vianney Soe memang belum ada.
Tak hanya para guru SMPK Sint Vianney Soe, ada 289 sampel yang dikirimkan untuk melakukan swab test di RSUD Prof. Johannes Kupang hingga kini belum dikantongi hasilnya.
" Kita secara keseluruhan ada 289 sampel yang belum dikeluarkan hasil Swab tesnya. Kita sudah berkoordinasi untuk dipercepat proses pemeriksaan swab testnya," ujarnya kepada POS-KUPANG.COM, Senin (11/1/2021) di ruang kerjanya.
Dirinya memastikan walaupun disimpan dalam kurun waktu lama, sampel tersebut tetap aman karena disimpan dalam media khusus yaitu virus transport media (VTM).
" Walaupun sudah lebih dari 14 hari, sampel yang disimpan dalam VTM tetap aman," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD TTS, Marcu Mbau mempertanyakan hasil swabnya yang hingga kini belum disampaikan. Padahal, dirinya sudah melakukan swab di Puskesmas Kota Soe sejak 22 Desember lalu, namun hingga kini hasilnya belum diketahui.
" Ini sudah 16 hari setelah saya swab kenapa hasilnya belum juga diketahui. Padahal, biasanya batas waktu isolasi mandiri hanya 14 hari. Ini sudah lebih dari 14 hari juga belum ada penyampaian hasil swab," keluhnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)