Kebakaran dan Tanah Longsor Dominasi Bencana yang Terjadi di Kabupaten Ngada

Dua jenis bencana tersebut mendominasi bencana yang diamali oleh warga yang ada di daerah tersebut.

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/THOMAS MBENU NULANGI
Kepala BPBD Kabupaten Ngada, Allan Watujawa.  

Kebakaran dan Tanah Longsor Dominasi Bencana yang Terjadi di Kabupaten Ngada

POS-KUPANG.COM | BAJAWA-Musibah kebakaran rumah warga dan tanah longsor masih mendominasi bencana yang terjadi di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dua jenis bencana tersebut mendominasi bencana yang diamali oleh warga yang ada di daerah tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngada, Allan Watujawa kepada Pos Kupang saat ditemui di ruang kerjannya, Senin (11/1/2020).

Allan menjelaskan, ketika masuk musim kemarau, biasannya terjadi bencana kebakaran pada rumah penduduk. Kemudian pada musim hujan, sering terjadi longsor baik itu pada pemukiman warga maupun terjadi gerusan pada serana publik lainnya.

"Misalnya jalan putus, kemudian saluran irigasi jebol, sehingga ada beberapa wilayah yang memang harus segera ditangani. Tapi kalau jumlah bencana selama tahun 2020, kami belum himpun," ungkapnya.

Allan mengatakan, jika ada bencana kebakaran terhadap rumah warga, maka pihaknya melakukan intervensi dengan memberikan bantuan yang bersifat emergensi.

Bantuan tersebut berupa makanan, sandang, dan kelengkapan sekolah bagi korban yang memiliki anak sekolah.

"Jadi kita berikan bantuan emergensi dalam bentuk logistik," terangnya.

Allan melanjutkan, setelah memberikan bantuan emergensi, maka pihaknya akan melakukan pendataan mengenai besaran nilai kerugian yang ditimbulkan akibat dari musibah kebakaran tersebut.

Setelah mengetahui besaran kerugian, pihaknya memberikan bantuan standar berdasarkan peraturan bupati.

"Kita memberikan 10 sak semen, dan 40 lembar seng. Kemudian ada paku seng, paku biasa, kita bantu untuk para korban," terangnya.

Allan mengungkapkan, kalau bencana tanah longsor yang dapat menghambat aktifitas masyarakat, maka pihaknya segera membangun menggunakan dana bantuan tak terduga untuk penanganannya.

Baca juga: Polres Ende Patroli ke Tempat Hiburan Malam

Baca juga: Ada Titik Terang, Bupati Djafar Buat Pernyataan Soal Identitas Korban Sriwijaya

Baca juga: Yanuar Dalli Dipaksa Hadir Dalam Persidangan Kasus Jonas Salean, Ini Tujuannya

Baca juga: Tenaga Medis RS Tentara Atambua Simulasi Teknik Pemberian Vaksin Covid-19

"Kalau bencana nya tidak terlalu besar, yang sedang-sedang saja, kita biasanya sharing, pemerinta desa tanggung bahan lokal, kami pemda tanggung bahan non lokal seperti semen, baru mereka kerja sendiri," pungkasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved