Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Sriwijaya Air yang Diduga Jatuh Angkut Warga Ende
atu dari 62 penumpang dan kru yang ada di dalam Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak, adalah warga Kabupaten Ende, NTT
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Suryanto Cahyono, mengatakan pihaknya terus mengumpulkan informasi tentang SJ182. Ia menyebut, personel KNKT ikut serta dalam pencarian pesawat. "Ikut juga kalau diperlukan. Kapal (BPPT) sudah ada beberapa peralatan untuk underwater recovery," ucap dia.
Pencarian pesawat rencananya dimulai, Minggu (10/1). "Malam ini kami juga sudah menyiapkan operasional besok (hari ini. Red) untuk mencari black box dan sebagainya. Tapi terutama Basarnas melakukan pertolongan dan kami berkoordinasi dengan Basarnas," kata Suryanto.
Pihak kepolisian mendirikan posko pengaduan untuk menampung informasi keluarga penumpang SJ182 Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta dan Supadio Pontianak.
"Posko ini dibuat untuk melakukan pendataan awal yang akan dicocokkan dengan data korban dalam pesawat nahas yang masih dalam proses pencarian di sekitar Kepulauan Seribu," kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Adi Ferdian Saputra.
Menurut Adi, bagi warga yang merasa keluarganya menjadi penumpang dari pesawat yang jatuh tersebut, para warga bisa membawa data kependudukan atau identitas keluarga untuk bisa dicocokkan di posko tersebut.
Dirikan Posko
"Masyarakat yang merasa ada sanak saudara menjadi korban dalam penerbangan Sriwijaya SJ182 agar membawa dokumen kependudukan atau identitas apa pun untuk dikompulir dalam posko yang ada di area Terminal 2D kedatangan Bandara Soetta," jelasnya.
Posko DVI di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur juga dibentuk untuk mengidentifikasi korban pesawat SJ182. Keluarga dipersilakan datang ke Posko DVI dengan membawa data-data antemortem.
"Keluarga terdekat dipersilakan datang ke Posko DVI di RS Polri dengan membawa ciri khas korban, misalnya pernah patah tulang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Yusri mengatakan, data antemortem tersebut diperlukan untuk keperluan pencocokan DNA nantinya.
Sebelumnya, Yusri menyampaikan pihaknya telah menyiapkan posko antemortem-DVI di RS Polri Kramat Jati malam ini.
"Kami sudah siapkan posko antemortem-DVI di RS Kramat Jati. Nanti kami akan bantu keluarga korban di bandara untuk kita layani terkait pengumpulan informasi terkait Sriwijaya Air SJ182," jelas Yusri.
Yusri mengatakan keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air dipersilakan mendatangi RS Polri Kramat Jati untuk memberikan informasi terkait anggota keluarganya.
"Kami juga sudah menyiapkan tim SAR gabungan dari Polair Polda Metro, Polres Kepulauan Seribu, untuk membantu pencarian terkait pesawat Sriwijaya Air," tuturnya.
Pihak Sriwijaya Air sendiri memastikan sedang melakukan investigasi terhadap pesawatnya yang jatuh.
"Sriwijaya Air sampai saat ini masih terus melakukan kontak dengan berbagai pihak terkait guna mendapatkan informasi lebih rinci terkait penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak. Management masih terus berkomunikasi dan menginvestigasi hal ini dan akan segera mengeluarkan pernyataan resmi setelah mendapatkan informasi yang sebenarnya," tulis keterangan resmi Sriwijaya Air. (hh/tribunnews.com/kompas.com/dtc)
Kecelakaan Pesawat
25 Mei 2002
* Pesawat DHC 6 Trigana Air Service
* Rute Wamena-Enarotali
* Jatuh di pegunungan Papua
* 2 kru, 4 penumpang tewas