100 Hari Kerja, Ini yang Dilakukan Menparekraf Sandiaga Uno Untuk Labuan Bajo
aspek kesehatan menjadi penting, terlebih dalam masa pendemi Covid-19 demi membangkitkan masyarakat.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Menurutnya, tidak hanya kesiapan infrastruktur saja yang perlu didorong, namun diperlukan juga kesiapan produk-produk dari ekonomi kreatif, SDM dan talenta dari masyarakat.
Selanjutnya, Menteri Sandiaga melakukan kunjungan ke penataan KSPN Kawasan Puncak Waringin Labuan Bajo dan pada malamnya melakukan bincang santai dengan pemerintah daerah, para pelaku industri pariwisata dan para akademisi.
Di hari selanjutnya, Menteri Sandiaga bersama rombongan melakukan kunjungan ke Kampung Rinca dan melakukan kunjungan ke kampung nelayan dan selanjutnya menuju Tanah Mori.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sandiaga Uno berpesan protokol kesehatan 3 M harus dilakukan secara disiplin tanpa toleransi, Kamis (7/1/2021).
Protokol kesehatan 3 M yang dimaksud Menteri Sandiaga yakni memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak dan kerumunan.
"Saya selalu berpesan, protokol kesehatan 3 M harus kita lakukan secara disiplin tanpa toleransi, karena mustahil sisi pariwisata kita bangkit," katanya usai melakukan kunjungan ke penataan KSPN Kawasan Puncak Waringin Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi NTT.
Menurutnya, masyarakat di Indonesia termasuk di Labuan Bajo yang berprofesi dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif sangat terdampak pandemi Covid-19, sehingga protokol kesehatan harus dilakukan demi perbaikan sektor tersebut.
"Masyarakat di sini (Labuan Bajo) sangat terdampak, karena pariwisatanya turun terjun bebas dan mereka berharap di 2021 ini menjadi awal kebangkitan, karena kita akan berjuang agar sektor pariwisata ekonomi kreatif ini dengan 30 juta lebih masyarakat yang bergantung di dalamnya bisa lebih kita berikan perlindungan dan pemberdayaan," tegasnya.
Selain itu, lanjut Menteri Sandiaga, proses penyiapan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas terus dikerjakan serta koordinasi Kemenparekraf dengan pihak yang terkait sangat strategis.
Dalam masa pandemi Covid-19 ini, pihaknya memastikan destinasi bukan hanya siap secara infrastuktur dan interkoneksi, tapi juga produk-produk ekonomi kreatif, layanan, SDM dan kalender of events
"Dan kita lihat tadi di puncak Waringin pengerjaannya sudah hampir 100 persen selesai, namun perlu banyak investasi sehingga saya mengajak kadin di sini untuk menambah jumlah kamar hotel, restoran dan tempat layanan untuk para wisatawan baik dalam negeri dan luar negeri, tentunya setelah pandemi Covid-19 ini kita bisa atasi," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Shana Fatina optimistis pariwisata nasional akan bangkit pada tahun 2021.
Momentum kebangkitan pariwisata nasional tercermin pada gerak cepat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membenahi infrastruktur, mempersiapkan berbagai produk industri kuliner, kriya, fesyen, dan produk-produk pariwisata lainnya.
“Saya yakin, tahun 2021 akan menjadi momentum kebangkitan pariwisata di Indonesia. Sektor pariwisata akan menjadi alternatif pemulihan ekonomi nasional setelah pemerintah mulai melakukan vaksinasi Covid-19,” katanya dalam rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Rabu sore.
Shana mengakui, merebaknya pandemi Covid-19 dan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah berdampak negatif terhadap sektor pariwisata.