Ruang Isolasi RSUD Atambua Penuh Dua Pasien Corona Meninggal

Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Mgr. Gabriel Manek, SVD saat ini kewalahan

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
TUTUP-Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua ditutup sementara. Gambar diambil, Kamis (7/1/2021). 

POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Mgr. Gabriel Manek, SVD saat ini kewalahan. Ruangan isolasi untuk menampung 12 pasien yang masih berstatus reaktif sudah penuh sehingga manajemen menutup sementara Instalsi Gawat Darurat ( IGD).

Penutupan sementara ini sebagai upaya pencegahan agar tidak membludaknya pasien reaktif yang datang ke rumah sakit. Pihak manajemen sementara mempersiapkan satu ruangan lagi untuk menampung pasien reaktif rapid test.

Direktur RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD, dr.Batsheba Elena Corputty, MARS saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (7/1) menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir, di IGD melayani cukup banyak pasien reaktif yang dirujuk dari rumah sakit swasta.

Baca juga: Warga Kampung Rada Loko, Sumba Barat Daya Regina Bersyukur Dapat Rumah dari Jokowi

Elena mengungkapkan, pihak rumah sakit swasta tidak mengkomunikasi dengan manajemen RSUD Atambua saat merujuk pasien. Seharusnya dikomunikasikan agar manajemen mempersiapkan petugas medis untuk menggunakan APD.

"Pasien reaktif rapid test antigen semakin banyak datang sementara ruang isolasi rawat inap sudah penuh sehingga kami batasi", jelas dr. Elena.

Menurut dr. Elena, penutupan IGD hanya untuk pasien yang berkaitan dengan Covid-19 sedangkan pelayanan ibu hamil, ponex dan bayi tetap dilayani dengan melewati pintu samping.

Baca juga: Sekda Sikka : Soal PSBB Kami Akan Bahas Dulu

"Penutupan ini juga tidak lama mungkin dua tiga hari sudah buka. Setelah disteril kami akan buka seperti biasa lagi," ujarnya.

Menurut dr. Elena melihat perkembangan kasus Covid-19 terus meningkat, pihaknya akan mempersiapkan lagi satu ruangan isolasi rawat inap guna menampung pasien reaktif rapid tes antigen.

Kata Elena, semestinya pasien yang masih gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di rumah. Sedangkan rumah sakit melayani pasien yang benar-benar membutuhkan alat bantu pernapasan.

Sementara di Rumah Sakit Penyangga Penanganan (RSPP) Covid-19 Undana saat ini hanya tersedia empat bed untuk pasien Covid-19 yang harus dirawat dan diisolasi.
"Penuh (ruangannya). Sisa 4 bed saja," kata Koordinator Dokter Jaga RSPP Undana, Kupang, dr. Advent Mere.

Menurutnya, RSPP Undana memiliki ruang rawat pasien Covid-19 yang terdiri dari 16 kamar di ruang terkonfimasi dan ruangan suspect atau probable dengan rapid reaktif maupun kontak erat sebanyak 4 kamar.

dr. Advent mengatakan, meskipun nanti pasien penuh, RSPP Undana akan tetap buka untuk memberikan pelayanan tetapi tidak menerima pasien rawat inap sampai ruangan tersedia.

RSPP Undana, jelas dr. Advent, selama ini menerima pasien umum namun dengan kondisi rapid reaktif.

Dua Pasien Meninggal

Sebanyak dua pasien positif Covid-19 di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) meninggal, Kamis (7/1).

"Iya, keduanya meninggal malam ini," kata Kabid Pelayanan Kesehatan Kabupaten Mabar, Yohanes Johan, A.Md saat dihubungi per telepon.

Diakuinya, kedua pasien positif tersebut masing-masing menghembuskan nafas terakhir di Puskesmas Labuan Bajo dan RSUD Komodo Labuan Bajo.

Salah satu pasien positif Covid-19 merupakan warga asal Bajawa, Kabupaten Ngada yang berdomisili di Jakarta Timur dan datang ke daerah asalnya untuk liburan.

Saat hendak pulang ke kediamannya di Jakarta melalui Labuan Bajo, pasien tersebut ternyata memiliki gejala Covid-19, sehingga pihak keluarga membawanya untuk menjalani rapid tes.

"Yang satunya (pasien positif Covid-19) di Puskesmas Labuan Bajo tadi sudah ambil swab antigennya, nanti menunggu hasil untuk dilakukan pemulasaraan di RSUD Komodo Labuan Bajo," katanya.

Yohanes menuturkan, kedua jenazah akan dikebumikan malam ini di pekuburan Manjerite Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Tanjung Boleng, Kabupaten Mabar.

"Dari aspek protap penanganan jenazah pasien positif Covid-19 tidak boleh lebih dari 4 jam. Harus malam ini dikuburkan, semoga tidak ada kendala teknis," ujarnya.

Meninggalnya 2 pasien positif Covid-19 itu menambah jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal menjadi sebanyak 4 orang. Sementara total pasien positif Covid-19 hingga Kamis (7/1) malam pukul 20.00 Wita sebanyak 224 pasien positif.

Dari ratusan pasien positif Covid-19 itu, sebanyak 163 pasien dinyatakan sembuh dan 59 pasien masih menjalani isolasi.

Isolasi para pasien positif Covid-19 dilakukan di RSUD Komodo Labuan Bajo, rumah karantina yang disediakan Pemda Mabar dan kediaman pasien positif Covid-19.

Sebanyak 18 pasien Covid-19 menjalani isolasi di RSUD Komodo Labuan Bajo, 5 pasien Covid-19 di rumah karantina yang disediakan Pemkab Mabar dan 35 pasien Covid-19 lainnya menjalani isolasi di kediamannya masing-masing. (jen/cr4/ii)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved