NEWS ANALISIS Dr. James Adam, MBA Pengamat Ekonomi: Pemulihan Ekonomi

Simak NEWS ANALISIS Dr. James Adam, MBA Pengamat Ekonomi: pemulihan ekonomi

Editor: Kanis Jehola
DOK PK
James Adam, pengamat ekonomi 

Simak NEWS ANALISIS Dr. James Adam, MBA Pengamat Ekonomi: pemulihan ekonomi

POS-KUPANG.COM - Dana Pemulihan Ekonomi Masyarakat ( PEN) seperti Bantuan Langsung Tunai ( BLT), Bantuan Sosial Tunai ( BST), Program Keluarga Harapan ( PKH) dan lain-lain adalah bantuan pemerintah yang mekanisme penyalurannya sudah diatur.

Pemerintah daerah dan lembaga terkait hanya melaksanakannya, supaya upaya pemulihan ekonomi bisa tercapai. Sejauh ini dampak dari program pemerintah tersebut sangat positif bagi masyarakat Indonesia, termasuk NTT.

Baca juga: Ruang Isolasi RSUD Atambua Penuh Dua Pasien Corona Meninggal

Bantuan yang sudah disalurkan pemerintah untuk masyarakat, sudah langsung dimanfaatkan. Namun belum dapat mendorong daya beli masyarakat semakin baik.

Seperti bantuan PKH yang disalurkan dengan nominal hanya ratusan ribu rupiah perkeluarga, serta bantuan yang lain. Hal itu belum dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pemulihan ekonomi secara keseluruhan.

Program yang sudah salurkan pemerintah ini, setidaknya sudah membantu untuk pergerakan ekonomi dapat berjalan kembali menuju arah yang lebih normal.

Baca juga: Warga Kampung Rada Loko, Sumba Barat Daya Regina Bersyukur Dapat Rumah dari Jokowi

Untuk proses penyaluran yang menggunakan beberapa tahap, sejauh tidak ada permasalahan karena sudah diterima masyarakat.

Tetapi untuk penyaluran bantuan-bantuan tersebut harus tetap diatur dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Ini perlu dievaluasi. Sebab, di tempat-tempat penyalur bantuan-bantuan tersebut terkadang menjadi tempat kerumunan massa.

Jadi harus dibuat suatu yang lebih baik bagi masyarakat. Karena apabila masyarakat sudah berkerumunan untuk menerima bantuan tersebut maka akan sulit dikontrol, apalagi masyarakat NTT.

Sehingga prokes Covid-19 di tempat-tempat penyalur seperti Bank BRI, BNI dan tempat lainnya harus diperketat, karena walaupun masyarakat gunakan masker saja, itu tidak menjamin.

Penerapan protokol kesehatan Covid-19 harus ditertibkan. Apabila dibiarkan, maka akan menjadi masalah baru atau kluster baru. Oleh sebab itu, di tempat-tempat penyalur harus disediakan tim dari gugus tugas atau tim medis ditambah lagi dari pihak keamanan.

Saya berharap, supaya tidak ada masalah dalam penyaluran tahap berikut serta bisa lancar dengan asumsi pergerakan ekonomi bisa didorong untuk meningkatkan pertumbuhan kearah positif. (cr6)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved