Berita Ende Terkini

 Yuliana Marta Doky Pimpin LPP RRI Ende, Komit Perluas Jangkauan Siaran INFO

Marta Doky menegaskan, ada banyak hal yang harus ia kerjakan bersama seluruh jajaran di RRI Ende. Salah satunya, memperluas jangkauan siaran RRI ke se

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Ferry Ndoen
FOTO. POS-KUPANG.COM/ORIS GOTI
Yuliana Marta Doky saat menandatangani berita acara serah terima jabatan Kepala LPP RRI Ende di Kantor RRI Ende, Rabu (6/1/2021). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti

POS-KUPANG.COM | ENDE - Yuliana Marta Doky kini menjabat sebagai Ketua Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggantikan Jaya Maulana Rukmantara.

Acara serah terima jabatan berlangsung di Kantor RRI Ende, dihadiri oleh Direktur Program dan Produksi LPP RRI, Soleman Yusuf, Bupati Ende Djafar Achmad yang diwakili oleh Sekda Ende, Gusty Ngasu dan  para mitra RRI, Rabu (6/1/2021).

Dalam sambutannya, Marta Doky menegaskan, ada banyak hal yang harus ia kerjakan bersama seluruh jajaran di RRI Ende. Salah satunya, memperluas jangkauan siaran RRI ke seluruh pelosok di Flores.

Dari segi pemberitaan, kata Marta, RRI selalu memberikan berita yang benar dan akurat bagi masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh mitra RRI untuk tetap memperkuat sinergitas. "RRI tidak ada hoaks," tegas Marta.

Sementara itu, Jaya Maulana Rukmantara, Kepala LPP RRI Ende sebelumnya, mengucap terima kasih atas kerja sama dan dukungan dari semua pihak kepada dirinya selama memimpin LPP RRI Ende.

Soleman Yusuf, Direktur Program dan Produksi LPP RRI, menegaskan RRI harus bisa menangkal hoaks.

Soleman menegaskan, perang melawan hoaks merupakan misi RRI Sabang sampai Merauke, dan harus dikerjakan dengan cara-cara yang luar biasa.

Menurutnya, di tengah arus perkembangan teknologi informasi, masyarakat bisa mendapatkan informasi apapun namun belum tentu benar dan akurat, bahkan informasi yang diperoleh bisa menyesatkan.

Soleman menyebut, berdasarkan data Kominfo, ada delapan ratus ribu situs yang ditelisik menyebarkan berita bohong. "Setiap hari di Indonesia ini ada empat puluh delapan ribu berita bohong menyebar," ungkapnya.

Dia katakan, di dunia, Indonesia merupakan negara dengan penyebaran berita bohong tertinggi.

Menyikapi hal ini, kata Soleman, seluruh jajaran redaksi RRI Sabang sampai Merauke, harus bekerja keras memberikan informasi yang benar kepada masyarakat sekaligus menangkal hoaks.

"Jangan main-main dengan hoaks penyebarannya pesat. Kita berjalan, hoaks berlari. RRI harus bekerja bergerak dengan cara-cara yang luar biasa," tegasnya.

Senada dengan itu, RRI juga terus berinovasi, salah satunya, saat ini RRI tengah mempersiapkan big data berbasis artificial intelejen yang akan dilauching pada Februari atau Maret 2021.

Big data berbasis artificial intelejen ini, kata Soleman, semacam mesin pencari layaknya Google, dinamai Sprint (Sistem Pelacak Informasi News Terpadu).

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved