RRI Ende Harus Bisa Tangkal Hoaks, Bakal Luncurkan Sprint

Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia ( RRI) Ende, Nusa Tenggara Timur ( NTT) harus bisa menangkal hoaks

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Soleman Yusuf Direktur Program dan Produksi LPP RRI saat sambutan acara serah terima jabatan Kepala LPP RRI Ende di Kantor RRI Ende, Rabu (6/1/2021). 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia ( RRI) Ende, Nusa Tenggara Timur ( NTT) harus bisa menangkal hoaks.

Demikian kata Soleman Yusuf, Direktur Program dan Produksi LPP RRI, saat acara serah terima jabatan Kepala LPP RRI Ende, di Kantor RRI Ende, Rabu (6/1/2021).

Soleman menegaskan, perang melawan hoaks merupakan misi RRI Sabang sampai Merauke, dan harus dikerjakan dengan cara-cara yang luar biasa.

Baca juga: Kepala BKPP, TKD Sumba Barat 2358 Orang Dengan Upah Rp 1.650.000 Per Bulan

Menurutnya, di tengah arus perkembangan teknologi informasi, masyarakat bisa mendapatkan informasi apapun namun belum tentu benar dan akurat, bahkan informasi yang diperoleh bisa menyesatkan.

Soleman menyebut, berdasarkan data Kominfo, ada delapan ratus ribu situs yang ditelisik menyebarkan berita bohong. "Setiap hari di Indonesia ini ada empat puluh delapan ribu berita bohong menyebar," ungkapnya.

Baca juga: Anggota DPRD Sumba Barat Minta Pemerintah Rekrut TKD Sesuai Kebutuhan

Dia katakan, di dunia, Indonesia merupakan negara dengan penyebaran berita bohong tertinggi.

Menyikapi hal ini, kata Soleman, seluruh jajaran redaksi RRI Sabang sampai Merauke, harus bekerja keras memberikan informasi yang benar kepada masyarakat sekaligus menangkal hoaks.

"Jangan main-main dengan hoaks penyebarannya pesat. Kita berjalan, hoaks berlari. RRI harus bekerja bergerak dengan cara-cara yang luar biasa," tegasnya.

Senada dengan itu, RRI juga terus berinovasi, salah satunya, saat ini RRI tengah mempersiapkan big data berbasis artificial intelejen yang akan dilauching pada Februari atau Maret 2021.

Big data berbasis artificial intelejen ini, kata Soleman, semacam mesin pencari layaknya Google, dinamai Sprint (Sistem Pelacak Informasi News Terpadu). (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved