Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Kamis 7 Januari 2021: Memberi Pujian
Setiap manusia, apa pun latar belakangnya, memiliki kesamaan yang mendasar: ingin dipuji, diakui, didengarkan dan dihormati.
Dengan paradigma ini, kita akan menjadi manusia yang tulus, yang senantiasa bisa melihat sisi positif orang lain. Ini bisa memudahkan kita memberi pujian.
Penginjil Lukas mencatat, saat Yesus mengajar di rumah-rumah ibadat, semua orang memuji Dia. Tak diuraikan alasannya. Tapi jelas terbayangkan bahwa pasti orang-orang yang mendengarkan Dia, melihat dan menemukan yang baik pada diri Yesus. Ada hal baik yang terpancar keluar dari diri Yesus.
Dan, Yesus memperlihatkan apa kebaikan itu. Ia membaca nas dari kitab Nabi Yesaya, "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik ..." (Luk 4:18). Kemudian tegas-Nya, "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarkannya" (Luk 4:21). Jadi, Roh Tuhan ada padanya. Roh itulah yang mengurapi Dia untuk menyampaikan kabar baik.
Catatan Lukas ini memberi pencerahan. Kita tahu, saat Allah membentuk manusia dari tanah liat, Ia kemudian memberi nafas-Nya kepada tiap manusia. Roh-Nya tercurah dan ada pada semua manusia. Tidak ada yang dikecualikan. Roh itulah yang menggugah dan mendorong orang untuk menyampaikan kabar baik dan berbuat baik.
Saat kita dibaptis, Roh dicurahkan lagi yang membuat kita berada di dalam Allah dan Allah di dalam kita. Allah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya (lih. 1 Yoh 4:13).
Berarti, melihat dan menemukan sisi baik yang ada dalam diri orang lain, itu sama dengan melihat Roh yang ada dan memenuhi dirinya. Memberi pengakuan dan pujian atas kebaikan sekecil apa pun yang dilakukan oleh orang lain, berarti mengakui keberadaan Roh yang bersemangat dan menggerakkan orang.
Itu pula menjadi tanda kasih kita kepadanya. St. Yohanes menasihatkan, "... barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya" (1 Yoh 4:20).
Dalam garis yang sama, kalau kita mampu melihat sisi baik pada diri orang lain dan memberi pujian tulus, berarti kita membiarkan diri dibimbing dan mengikuti Roh yang ada dalam diri kita sendiri untuk menyampaikan kabar baik. Kita pun tak perlu segan berkata, "Roh Tuhan ada padaku. Ia mengurapi aku untuk menyampaikan kabar baik".*
Simak juga video renungan harian katolik berikut: