Kapal Terbalik di Perairan Rote Selatan-NTT Dua Orang Hilang Satu Korban Ditemukan Tak Bernyawa
Musibah kapal terbalik di Perairan Rote Selatan-NTT dua orang hilang satu korban ditemukan tak bernyawa
lihat foto
Musibah kapal terbalik di Perairan Rote Selatan-NTT dua orang hilang satu korban ditemukan tak bernyawa
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Satu dari dua korban yang hilang akibat terbaliknya kapal di perairan Pantai Hena, Kec Rote Selatan, Kabupaten Rote, ditemukan tak bernyawa oleh para nelayan.
Korban yang ditemukan sudah tak bernyawa atau meninggal ini bernama Refli Pello, sedangkan korban yang bernama Stef Pello belum berhasil ditemukan hingga tahap pencarian hari kelima oleh Tim SAR.
Baca juga: Anggaran BLT APBD Disetor Kembali Rp 657 Juta, Ini Alasannya
Melalui rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Kamis (7/1), Kepala Kantor SAR Kupang, Emi Frizer melalui Humas Nella Amabi menyampaikan, kamis (07/01/2021), Pukul 06.10 Wita, Tim SAR gabungan kembali melakukan operasi SAR hari kelima terhadap kecelakaan kapal, 1 buah sampan dengan POB 3 orang terbalik dihantam gelombang saat mencari ikan di Perairan Pantai Hena Kecamatan Rote Selatan Kabupaten Rote Ndao.
Berdasarkan laporan dari Tim SAR gabungan yang berada di lapangan, bahwa sampai dengan saat ini pukul 06.10 Wita, pencarian masih terus dilakukan oleh Tim SAR Gabungan terhadap 2 orang POB yang masih belum ditemukan (hilang).
Pada pukul 07.35 Wita Tim SAR Gabungan mendapatkan informasi dari nelayan bahwa telah ditemukan satu orang korban dalam keadaan meninggal dunia Refly Pello (19), selanjutnya korban langsung dievakuasi dan di bawa ke RSU Ba'a.
Sampai dengan saat ini Tim SAR Gabungan masih terus melakukan upaya pencarian terhadap satu orang korban lainya yang belum ditemukan Stef Pello (44), berjenis kelamin laki-laki.
Adapun unsur SAR yang terlibat dalam operasi pencarian antara lain:
Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, ABK RIB 10 Kupang, Anggota Pos Unit Siaga SAR Rote, Lanal Rote, Kodim 1672 Rote, BPBD Rote, Satpolair Rote, Polsek Rote, Camat Lobalaen, Aparatur Desa, Keluarga korban dan masyarakat setempat. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)
