Penanganan Covid
Di Belu - NTT: Siswa SMKN 1 Atambua Masih Belajar Dari Rumah, Ini Penjelasan Kepsek INFO
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Atambua, Kabupaten Belu belum melaksanakan KBM tatap muka tetapi Belajar Dari Rumah (BDR
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas
POS KUPANG.COM| ATAMBUA----Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Atambua, Kabupaten Belu belum melaksanakan KBM tatap muka tetapi Belajar Dari Rumah (BDR).
Hal ini dilakukan lantaran orangtua siswa khawatir dengan perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Belu yang terus bertambah.
Hal ini disampaikan Kepala SMKN 1 Atambua, Drs. Yulius Kehi Taek saat dikonfirmasi Pos Kupang.Com, Rabu (6/1/2021). Menurut Yulius, sejak pekan terkahir Desember 2020, orangtua sudah menyampaikan rasa kekhawatiran mereka jika sekolah tetap melakukan KBM tatap muka. Orangtua meminta agar tatap muka ditunda sementara mengingat kasus perkembangan Covid-19 di Kabupaten Belu terus bertambah.
"Dari tanggal 26, 27 itu orangtua sudah tanya dan orangtua khawatir untuk tatap muka karena kasus covid di Kabupaten Belu sudah banyak", kata Yulius.
Menurut Yulius, dari kekhawatiran orangtua itu, dirinya selaku kepala sekolah menyampaikan pemberitahuan langsung kepada siswa dan orangtua agar siswa belajar dari rumah (BDR) sampai ada pemberitahuan lanjutan dari sekolah.
"Untuk sementara kami Belajar Dari Rumah (BDR). Nanti kalau kasus covid sudah berkurang baru kami tatap muka", kata Yulius.
Baca juga: Bupati Sumba Timur Belum Izinkan Sekolah Tatap Muka, Ini yang jadi Alasan, Simak INFO
Lebih lanjut, Yulius mengatakan, seharusnya pelaksanaan KBM tatap muka di SMKN 1 Atambua sudah mulai, Senin (4/1/2021) namun karena orangtua khawatir sehingga tatap muka ditunda. Termasuk juga rapat orangtua murid yang rencananya, Kamis (7/1/2021) terpaksa ditunda. Rapat ditunda demi menghindari kerumunan banyak orang karena jumlah siswa SMKN 1 Atambua sebanyak 1.345 orang dan otomatis jumlah orangtua juga sebanyak itu.
"Rencana rapat orangtua besok. Dalam situasi sekarang kita mau undang rapat pasti orangtua juga tidak mungkin datang", ujarnya.
Menurut Yulius, selama belajar dari rumah, guru wali kelas tetap memberikan penugasan bagi siswa untuk dikerjakan di rumah masing-masing lalu dikumpulkan ke sekolah. Untuk menghindari kerumuanan, pola pengumpulan tugas tidak harus semua siswa datang ke sekolah tetapi bisa dikumpulkan di salah satu siswa lalu satu atau dua orang siswa saja yang menghantar tugas ke sekolah.
Setiap hari guru tetap masuk sekolah untuk menerima tugas yang dikumpulkan siswa dan memeriksa tugas dari siswa di sekolah.
Yulius menambahkan, untuk penerapan protokol kesehatan di SMKN 1 Atambua tergolong ketat. Sekolah sudah menyiapkan wadah cuci tangan, mengatur jarak siswa dalam kelas, wajib menggunakan masker di sekolah, mengukur suhu badan dan tidak diizinkan untuk kerumunan di sekolah. Kendati demikian, kekhawatiran orangtua untuk tunda KBM tatap muka tetap diterima karena demi keselamatan anak-anak sekolah. (jen).
Baca juga: Ini Jadi Alasan Semua Orangtua Siswa SMA Suria - Atambua, Belu Setuju Dilakukan KBM Tatap Muka
Baca juga: Bagaimana Nasib Pemain Asing Persib? Sementara WNA Dilarang Masuk Indonesia ? Simak INFO,
BalasTeruskan
Baca juga: Bupati Sumba Timur Belum Izinkan Sekolah Tatap Muka, Ini yang jadi Alasan, Simak INFO
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona. POS-KUPANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M:
Wajib memakai masker,
Wajib menjaga jarak dan menghindari kerumunan
Wajib mencuci tangan dengan sabun
