Pilpres 2024

Elektabilitas Prabowo Tertinggi Disusul Ganjar Pranowo, AHY Geser Risma, Bagaimana Anies Baswedan?

Elektabilitas Prabowo Tertinggi Disusul Ganjar Pranowo, AHY Geser Risma, Bagaimana Anies Baswedan?

Editor: Hasyim Ashari
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. 

Elektabilitas Prabowo Tertinggi Disusul Ganjar Pranowo, AHY Geser Risma, Bagaimana Anies Baswedan?

POS-KUPANG.COM - Seiring pergantian tahun, dinamika elektroal menuju Pemilu 2024 masih menarik untuk dicermati, di mana Prabowo Subianto kembali unggul.

Temuan survei yang dilakukan Voxpopuli Research Center menunjukkan elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut yang semula turun dari 18,6 persen pada Juni 2020 menjadi 17,1 persen pada Oktober 2020, kini naik menjadi 18,9 persen.

Di sisi lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus mengalami kenaikan, dari 15,6 persen pada Juni 2020 menjadi 17,6 persen pada Oktober 2020, dan kini naik lagi menjadi 18,5 persen.

Meskipun tidak lagi urutan pertama, tapi Ganjar tetap membayangi Prabowo dengan selisih tipis 0,4 persen.

Yang mengejutkan, ketika elektabilitas tokoh-tokoh lain stagnan atau turun, sosok Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Setelah sebelumnya bergerak di angka 3,0 persen (Juni 2020) dan 2,1 persen (Oktober 2020), elektabilitas AHY melejit menjadi 4,3 persen.

“Elektabilitas Ganjar dan AHY mengalami kenaikan, di tengah stagnan dan menurunnya tokoh-tokoh lain, dengan urutan pertama kembali diduduki Prabowo,” kata Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center Dika Moehamad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (5/1/2021).

Ganjar tetap menjadi rival kuat Prabowo menuju Pemilu 2024, sementara AHY tampak mulai mengalami kenaikan.

Posisi AHY pun berhasil menggeser mantan walikota Surabaya Tri Rismaharini yang kini menjabat Menteri Sosial.

Elektabilitas Risma relatif stabil, hanya naik sedikit dari 3,8 persen (Oktober 2020) menjadi 4,1 persen.

Demikian pula dengan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Elektabilitas Kang Emil turun sedikit dari 13,2 persen menjadi 12,8 persen, sedangkan Khofifah dari 5,6 persen menjadi 5,4 persen.

“Di antara tokoh-tokoh tersebut, hanya AHY yang elektabilitasnya naik signifikan, meskipun masih di posisi papan tengah,” kata Dika.

Sementara itu gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif masih turun.

Elektabilitas Anies dari 9,4 persen tersisa hanya 7,7 persen, sedangkan Sandi dari 8,5 persen menjadi 6,5 persen.

“Masuknya Sandi ke dalam kabinet tidak serta-merta bisa mendongkrak elektabilitas,” kata Dika.

Tokoh-tokoh lainnya adalah Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia Giring Ganesha (2,3 persen-2,4 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (2,0 persen-2,1 persen), ketua DPR Puan Maharani (1,7 persen-1,4 persen), dan Menko Polhukam Mahfud MD (1,2 persen-1,0 persen).

Nama-nama lainnya masih di bawah 1 persen, sisanya tidak tahu/tidak jawab (12,1 persen).

Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 26-31 Desember 2020, melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019.

Margin of error survei sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

* Sering Disorot Hasil Survei Gatot Nurmantyo Sangat Rendah, Kalah dari Prabowo, Ganjar, AHY & Anies

Jenderal Gatot Nurmantyo belakangan sering disorot dan jadi bahan pemberitaan. Sosok mantan panglima TNI ini bahkan sempat trending di media sosial.

Namun kondisi itu terbalik dengan hasil survei. Beberapa lembaga survei menempatkan Gatot Nurmantyo pada posisi sangat rendah.

Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) pada, Minggu (26/10/2020), merilis hasil survei tentang pilihan politik.

Survei yang dilakukan kepada 1.200 responden memberi pertanyaan siapa yang dipilih oleh responden jika Pilpres diadakan sekarang.

IPI membuat simulasi tertutup terhadap 15 nama.

Salah satunya yakni Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo.

Hasil survei menyatakan 1,4 persen responden memilih Gatot menjadi presiden.

Hasil yang didapat Gatot masih jauh di bawah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di urutan tiga teratas.

Bahkan keterpilihan Gatot masih kalah dari Khofifah Indar Parawansa.

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini duduk di posisi 8.

Di bawah Gatot secara berurutan ada nama Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Erick Thohir, Tito Karnavian, Muhaimin Iskandar, Budi Gunawan.

"Sampel sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan IPI rentang Maret 2018 hingga Maret 2020. Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelpon sebanyak 5.614 data, dan yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1.200 responden," ujar Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi dalam rilis hasil survei, Minggu (25/10/2020).

Dalam survei ini juga terekam bahwa tingkat keterpilihan Gatot perlahan menurun.

Survei yang dilakukan IPI pada Februari 2020, Gatot mendapat 2,2 persen.

Di Mei 2020 turun menjadi 1,7 persen.

Pada Juli 2020 turun lagi menjadi 1,4 persen dan bertahan di September 2020.

Yang menarik adalah untuk papan atas nama Prabowo Subianto mendapat respon dari publik sebesar 16,8 persen, naik dari bulan sebelumnya hanya 13,5 persen.

Tetapi, jika dibandingkan dengan survei sebelum pandemi Covid-19, yakni pada Februari 2020.

Perolehannya sangat terjun bebas karena saat itu menjadi teratas sebesar 22,2 persen.

Sedangkan, Anies Baswedan memperoleh 14,4 persen, atau turun dari survei bulan sebelumnya sebesar 15 persen.

Adapun 15 nama yang diajukan Indikator kepada responden dengan pertanyaan, "Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa gang akan bapak/ibu pilih sebegai presiden".

Ganjar Pranowo 18,7 persen.

Prabowo Subianto 16,8 persen.

Anies Baswedan 14,4 persen. 

Sandiaga Salahuddin Uno 8,8 persen. 

Ridwan Kamil 7,6 persen. 

Agus Harimurti Yudhoyono 4,2 persen. 

Khofifah Indar Parawansa 4,0 persen. 

Gatot Nurmantyo 1,4 persen. 

M. Mahfud MD 1,3 persen. 

Airlangga Hartarto 1,2 persen. 

Puan Maharani 0,9 persen. 

Erick Thohir 0,8 persen. 

Tito Karnavian 0,4 persen. 

Muhaimin Iskandar 0,2 persen. 

Budi Gunawan 0,1 persen.

Survei Indikator dilaksanakan pada 24-30 September 2020 terhadap 1.200 responden yang dipilih  secara acak dari kumpulan sampel yang pernah diwawancarai langsung oleh Indikator Politik Indonesia.

Survei terhadap 1.200 responden dilakukan melalui telepon karena dalam negeri sedang pandemi Covid-19.

Adapun margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

* Jadi sorotan

Dalam beberapa waktu terakhir Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kerap jadi sorotan.

Kerap jadi bahan pemberitaan bahkan video dan tanggapannya mengenai kondisi sosial politik tanah air selalu viral di media sosial.

Diantaranya ketika deklarasi KAMI di Surabaya Jawa Timur beberapa waktu lalu, video mengenai Gatot yang kabarnya dilarang membuat acara di kota tersebut sempat viral.

Bahkan sepekan lamanya peristiwa itu dibahas di media.

Setelah itu, Gatot pun jadi sorotan saat acara KAMI yang dia hadiri di TMP Kalibata sempat bersitegang dengan beberapa pihak.

Bicara capres

Saat wawancara bersama Karni Ilyas dengan tajuk "Manuver Jenderal Gatot" pekan lalu,  Gatot Nurmantyo mengatakan sah-sah saja jika dirinya berkeinginan untuk maju sebagai calon presiden 2024.

Gatot ditanya apakah berkeinginan menjadi calon presiden 2024 melalui Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

"Hal itu sah-sah saja kalau saya punya keinginan," ujar Gatot, Jumat (16/10/2020) malam.

Tapi, menurut Gatot, situasi Indonesi saat ini tengah fokus menghadapi pandemi Covid-19.

Maka tidak etis baginya jika sudah memikirkan akan maju calon presiden 2024, apalagi dengan menjadikan KAMI sebagai partai politik.

"Situasi bangsa seperti ini, menghadapi dua permasalahan yang sama-sama berat.

Dan belum menemukan cara pasti untuk selamat dari dua ini, terus saya punya potensi, dan teman-teman punya preferensi, berfikir untuk 2024 saya katakan itu tidak etis," tutur Gatot.

Sumber: Tribunnews.com/Kompas TV

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kerap Jadi Sorotan, Mengapa Survei Gatot Nurmantyo Sangat Rendah, Bahkan Kalah dari Khofifah?, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/10/26/kerap-jadi-sorotan-mengapa-survei-gatot-nurmantyo-sangat-rendah-bahkan-kalah-dari-khofifah?page=all

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Hasil Survei: Elektabilitas Ganjar dan AHY Naik, Prabowo Subianto kembali Unggul, https://jakarta.tribunnews.com/2021/01/05/hasil-survei-elektabilitas-ganjar-dan-ahy-naik-prabowo-subianto-kembali-unggul?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved