NTT Dapat 13 Ribu Vaksin Corona Esok Tiba Kupang
Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan mengagendakan untuk melaksanakan vaksinasi massal di seluruh Indonesia mulai awal 2021
Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Aemilianus Mau mengatakan, perawat yang tergabung dalam PPNI NTT siap menerima vaksin.
Meski informasi yang ia peroleh masih secara lisan, ia akan mengimbau para perawat di NTT yang berjumlah sekitar 13.800-an orang untuk bersedia menerima vaksin tahap pertama.
"Kami sebagai pemberi layanan kesehatan itu tentunya memberikan contoh kepada masyarakat agar gelombang berikutnya (masyarakat) tidak ragu menerima vaksin ini. Yang dikhawatirkan masyarakat itu kan apakah vaksin bisa memberikan perlindungan optimal, tidak menimbulkan efek samping yang mematikan, itu yang dikhawatirkan," jelas Aemilianus kepada Pos Kupang melalui sambungan telepon, Minggu (3/1).
Menurut Aemilianus, pihaknya masih menanti pemberitahuan resmi (tertulis) terkait jadwal vaksin. Setelah mendapatkan surat resmi, maka akan diteruskan ke kabupaten/kota untuk diikuti perawat.
Terkait jumlah perawat terdampak Covid-19 sendiri, data Tim Satgas Penanganan Covid-19 DPP PPNI per Minggu, 3 Januari 2021 menyebut, sebanyak 4513 perawat terkonfirmasi Covid-19, 241 suspek, 851 kontak erat, 81 probable, 2222 sembuh, dan 173 meninggal.
Dari Maumere dilaporkan, sebanyak 1.887 tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Sikka akan divaksin Covid-19. Dinas Kesehatan Sikka telah menyiapkan sejumlah fasilitas untuk program vaksinasi Covid-19 tersebut.
"Kita sudah persiapan dengan simulasi pelatihan terhadap 216 vaksinator untuk melakukan vaksinasi Covid-19 pada 1.887 tenaga kesehatan. Kita sekarang hanya menunggu vaksinasi yang dikirim oleh pusat melalui Kupang," ujar Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo melalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus kepada wartawan di Maumere, Minggu (3/1)
Ia menjelaskan, di Sikka ada 25 puskesmas dan hanya 18 puskesmas yang sudah disiapkan meletakkan alat rantai dingin atau cold chain. Sedangkan 7 puskesmas belum ada jaringan internet.
"Untuk vaksinasi Covid-19 ini kan harus connect dengan internet yang terintegrasi dengan pusat. Jadi ada 7 puskesmas yang tidak bisa pasang cold chain. Soal listrik sudah aman semua," ujarnya.
Kadis Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Paulus Mami menjelaskan, Mabar juga telah menyiapkan fasilitas pendukung di sejumlah puskesmas guna pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
"Data-data sudah kami kirim, dan kami saat ini tengah menanti jenis vaksin yang akan dikirim ke sini, jadi sudah dikelompokkan. Lalu, permintaan faskes (fasilitas kesehatan) yang ada di Kabupaten Mabar sudah kami kirimkan juga, nanti pemerintah pusat akan turun untuk bagaimana rencana tingkat lanjut," ungkapnya.
Vaksin Covid-19 yang akan diterima, lanjut Paulus, akan didistribusikan ke seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Mabar. Namun didahului sosialisasi, karena cara penyuntikan akan dilihat lagi bagaimana.
Di Kabupaten Sumba Timur juga sudah menyiapkan tenaga untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Pemerintah juga telah memetakan wilayah yang menjadi sasaran vaksinasi.
Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbilijora, M.Si, Minggu (3/1/2021) menjelaskan, untuk vaksin Covid-19 tentu dilakukan secara masal, karena itu pemerintah harus menyiapkan tenaga vaksinasi. Namun, sampai saat ini pihaknya belum menerima juklak vaksinasi Covid-19 dari pemerintah pusat.
Lebih lanjut dikatakan, biasanya jika ada vaksinasi masal, maka dari jauh hari pemerintah pusat sudah mengirim juklak.