Menyaksikan Indahnya Panorama Persawahan Lodok di Cancar Manggarai

Menyaksikan indahnya panorama persawahan lodok di Cancar Kabupaten Manggarai

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Para pengunjung sedang berfoto latar belakangi sewah Lodok 

Menyaksikan indahnya panorama persawahan lodok di Cancar Kabupaten Manggarai

POS-KUPANG.COM | RUTENG----Salah satu obyek wisata terkenal di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Provinsi NTT) adalah persawahan lodok.

Hamparan sawahnya dengan bentuk menyerupai jaring laba-laba atau lebih akrab dikenal sebagai Spider Field. Bentuk sawah yang unik tersebut merupakan sebuah tradisi adat masyarakat setempat di Manggarai.

Di kabupaten tersebut pembagian kebun maupun lahan sawah dikenal dengan lingko yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama.

Baca juga: TRIBUN WIKKI: Sawah Jaring Laba-Laba di Cancar Manggarai Unik dan Mempesona

Sawah yang terbentuk menyerupai jaring laba-laba ini dilakukan oleh ketua adat mulai dari satu titik pusat yang ada di tengah area persawahan menuju ke arah luar. Proses pembagian lahan sawah lodok ini juga dilakukan secara adil oleh seluruh keluarga yang ada.

Letak sawah Lodok ini tepatnya di Cancar, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT, Negara Indonesia. Untuk lebih menarik dan terlihat jelas sawah yang berbentuk jaring laba-laba itu. Anda harus menyaksikan dari atas puncak bukit Cancar.

Baca juga: 18 Pasien Positif Covid-19 di Manggarai Masih Dirawat

Sampai ke puncak bukit Cancar untuk menyaksikan indahnya sawah Lodok itu, anda dari Kota Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai dengan menempuh perjalanan sekitar 20 kilometer dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Anda menyusuri jalan Negara Ruteng-Labuan Bajo yang cukup mulus dan Lebar. Selama perjalanan juga mata Anda akan terhibur dengan indahnya kebun kopi, cengkeh dan padi sawah serta rumah-rumah penduduk di bahu kiri- kanan jalan.

Ketika tiba di pertigaan Kampung Cancar anda belok kanan menuju utara jalan yang Anda lalui ini juga cukup mulus dan membela pemukiman penduduk setempat. Sekitar 1 kilometer Anda melintasi jalan itu Anda akan menemukan pertigaan jalan setapak dimana di depan jalan dipancang sejumlah Papan Informasi yang bertuliskan Welcome Lodok.

Dari situ Anda memarkirkan kendaraan Anda. Sebelum masuk menuju puncak bukit untuk menyaksikan persawahan Lodok itu, Anda dikenakan tarif retribusi dimana untuk wisatawan Lokal Rp 5.000, Wisatawan Nasional Rp 10.000 dan wisatawan Asing dikenakan tarif Rp 20.000.

Setelah melunasi retribusi Anda kemudian menuju bukit Cancar. Jalan setapak yang anda lewati berupa menaiki seribu anak tangga yang terbuat dari semen. Ada dua alternatif jalan setapak itu satu bisa menyusuri anakan tangga yang berkelok-kelok dan satunya bisa menaiki anak tangga yang lurus. Ya tapi perlu Anda menyiapkan tenaga ekstra untuk mendaki ke puncak bukit menyisiri seribu anakan tangga itu.

Sekitar 250 meter anda mendaki ke puncak bukit itu. Di puncak bukit sendiri anda tiga titik tempat untuk melihat pemandangan sawah Lodok itu. Namun anda perlu hati-hati karena disana banyak lokasi jurang yang curam sebab dibukit itu juga sebagai lokasi tambang pasir.

Meskipun demikian, pemandangan sawah Lodok dari atas puncak bukit itu sangat menakjubkan dan unik. Indahnya luar biasa. Anda bisa berfoto-foto dan berselfie bersama keluarga, orang terdekat atau kekasih Anda dengan view sawah Lodok itu.

Sawah berbentuk jaring laba-laba yang ada di lokasi itu terlihat bukan hanya satu titik, tetapi terdapat banyak titik. Lebih indah jika Anda datang saat padi sawah di Lodok itu lagi menghijau atau pun sudah menguning, sangat menggoda.

Bukan hanya sawah Lodok saja yang disaksikan dari atas puncak bukit, tetapi Anda juga bisa menyaksikan pemukiman penduduk yang berada di sekeling lereng-lereng bukit persawahan Lodok itu. Indah bukan?.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved