FPI Dibubarkan, Nikita Mirzani Bilang Begini, Petinggi Gerindra Bilang Begitu, Nasib HRS Makin Buruk
Melalui akun Instagram Story miliknya, Nikita Mirzani mengunggah ulang artikel berjudul 'Sempat Kasus dengan Nikita Mirzani, FPI Resmi Dibubarkan'.
FPI Dibubarkan, Nikita Mirzani Bilang Begini, Petinggi Partai Gerindra Begitu, Nasib HRS Makin Buruk
POS-KUPANG.COM -- Sejak FPI (Front Pembela Islam) dibubarkan pemerintah pada 30 Desember 2020, dan dinyatakan sebagai ormas terlarang di Indonesia, beragam tanggapan muncul dari warganet.
Respon warganet amat beragam, termasuk melalui video yang diunggah artis kontroversial, Nikita Mirzani.
Aktris Nikita Mirzani turut memberikan komentar perihal pembubaran Front Pembela Islam (FPI) oleh pemerintah.
Nikita Mirzani terlihat senang mengetahui organisasi masyarakat FPI akhirnya dibubarkan.
Melalui akun Instagram Story miliknya, Nikita Mirzani mengunggah ulang artikel berjudul 'Sempat Kasus dengan Nikita Mirzani, FPI Resmi Dibubarkan'.
Seperti diketahui, pemerintah secara resmi membubarkan FPI (Front Pembela Islam). Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah sudah tidak mengakui keberadaan ormas pimpinan Habib Rizieq Shihab itu.
Keputusan pembubaran tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Larangan Kegiatan, Penggunaan Simbol dan Atribut serta Penghentian Kegiatan FPI yang diterbitkan pada Rabu (30/12/2020) ini.
Petinggi Gerindra Dinilai Main Dua Kaki
Sosial media saat ini sedang diramaikan dengan pembicaraan tentang Partai Gerindra, menyusul statemen Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang mendukung tegas langkah pemerintah terhadap Front Pembela Islam.
Saraswati, menyebutkan, Partai Gerindra mendukung kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bersikap tegas kepada kelompok intoleran yang dapat membahayakan masa depan NKRI.
"Karena hal ini bukan soal siapa yang berkuasa tapi keutuhan bangsa ini. Justru untuk bangkit dari permasalahan 2020, kita tidak membutuhkan pihak-pihak yang memecah belah tapi saatnya kita menjaga persatuan bangsa," Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Saraswati Djojohadikusumo dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (1/1/2021).
"Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika yang harus tetap kita jaga selama hayat masih dikandung badan," ucapnya.

Saras pun berharap 2021 menjadi tahun penyembuhan dan kebangkitan ekonomi Indonesia.
"Partai Gerindra menyambut tahun baru 2021 dengan penuh optimisme. Kami berharap 2021 sebagai tahun