Padat Karya Langkah Cerdas Bupati Don di Tengah Pandemi Covid-19

Pola padat karya langkah cerdas Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do di tengah pandemi Covid-19

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Padat Karya Langkah Cerdas Bupati Don di Tengah Pandemi Covid-19
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
Masyarakat mengikuti kegiatan padat karya

Pola padat karya langkah cerdas Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do di tengah pandemi Covid-19

POS-KUPANG.COM - Pada Maret 2020, Kabupaten Nagekeo mungkin juga kabupaten lain di NTT, mengalami turbulensi kehidupan sosial , termasuk krisis pembangunan dan pelayanan publik.

Pandemi virus corona begitu masif memengaruhi pola pergaulan dan komunikasi antar warga.

Kabar kasus reaktif saja, belum positif covid, sebegitu cepat menyebar di antara warga dan secara tidak terkendali, muncul rasa takut, cemas bahkan panik.

Sejak awal, semua larut dalam rasa was-was, manakala anggota keluarga atau warga di lingkungannya terdapat kasus reaktif.

Baca juga: Patroli Gabungan PKM di Sikka akan Terus Dilakukan

Kondisi yang paling nyata, adalah warga kehilangan peluang usaha. Beberapa jenis usaha, seperti rumah makan, hotel, perbengkelan, kios/toko, angkutan darat, ojek, dan lain-lain berhenti beroperasi. Berhenti karena kehilangan pelanggan dan juga pilihan cara untuk tidak terjadi kontak fisik dengan pelanggan, karena khawatir penularan virus corona.

Pelayan publik, para aparatur pemerintah juga karyawan swasta, harus memilih kerja dari rumah, work from home (WFH). Sekolah ditutup untuk waktu yang tidak ditentukan, tidak ada KBM tatap muka, yang terjadi KBM online atau vurtual.Jalan raya pun sepi. Pasar dan rumah ibadah pun ditutup. Aktivitas perayaan keagamaan dilakukan dari rumah secara virtual / daring.

Salah satu jenis kegiatan padat karya di Nagekeo
Salah satu jenis kegiatan padat karya di Nagekeo

Bupati Nagekeo, dr. Johanes Don Bosco Do bersama Wakil Bupati, Marianus Waja dan para pimpinan perangkat daerah lainnya tidak bisa tinggal diam ketika situasi ini terjadi.

Baca juga: 33 Anak Stunting Dapat Bantuan Telur dari Polres Sikka

"Covid-19 tidak bisa dihindari, tapi harus dihadapi. Pandemi Covid-19, mestinya dilihat sebagai peluang dan cara baru mengurus hajat hidup orang banyak" tegas Bupati Don kepada para aparatnya kala itu.

Setelah melalui beberapa kali percakapan rapat, dihasilkanlah kesepakatan per 09 April 2020 yang pada intinya adalah menugaskan Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk mengambil langkah-langkah re-focussing dan re-alokasi anggaran tahun 2020 pada pos belanja tak terduga (BTT) dalam pergeseran APBD tahun 2020 mendahului perubahan APBD.

Re-focussing dan Re-alokasi diarahan pada 3 klaster yakni Penanganan Kesehatan, Penanganan Dampak Ekonomi, dan Jaring Pengaman Sosial.

Jaring Pengaman Sosial melibatkan Dinas Nakertrans, Dinas Sosial, Dinas Kominfo, serta Badan Keuangan Daerah.

Bupati Don tanpa banyak kompromi, langsung memilih pola kerakyatan dan gotong- royong bentuk padat karya dalam mengatasi dampak Covid-19 bidang pengaman sosial ketenagakerjaan.

"Pengangguran adalah benih kemiskinan. Covid-19 membuka mata dan hati kita untuk melayani mereka yang benar-benar rentan dan paling membutuhkan," ujar Don.

Selanjutnya, Kadisnakertrans Nagekeo, Marselinus Lowa selaku eksekutor lapangan menjelaskan bahwa kegiatan padat karya pada dinas yang dipimpinnya adalah aktivitas yang berkaitan dengan klaster jaring pengaman sosial ketenagakerjaan yang kondisinya mulai terpuruk ke arah pengangguran akibat dampak pandemi Covid-19.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved