Tanpa Sepengetahuan Kedubes, Anggota Intelijen Jerman Tiba-Tiba Mendatangi Markas FPI, Untuk Apa?

Hasil penyelidikan Komisi I DPR, orang asing menyambangi FPI bernama Suzanne Hall dari BND atau 'Bundesnachrichtendienst' atau Badan Intelijen Jerman.

Editor: Frans Krowin
Warta Kota.com
Kantor DPP FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat (11/12/2020). Saat ini Indonesia dihebohkan tentang kedatangan staf kedubes Jerman ke Markas FPI. Yang bersangkutan merupakan anggota Badan Intelijen Jerman. 

Tanpa Sepengetahuan Kedubes, Anggota Intelijen Jerman Tiba-Tiba Mendatangi Markas FPI, Untuk Apa?

POS-KUPANG.COM, JAKARTA -- Seorang anggota badan intelijen Jerman, tiba-tiba mendatangi Markas Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Petamburan Jakarta.

Kedatangan oknum yang awalnya disebut sebagai staf Kedutaan Jerman di Indonesia itu memicu berbagai spekulasi. Dan, Pemerintah Indonesia pun meradang atas hal itu. 

Disebutkan bahwa baru-baru ini, ada seorang staf dari Kedutaan Besar Jerman di Indonesia datang ke markas FPI.

Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata yang datang ke markas FPI itu bukan orang sembarangan. Yang bersangkutan adalah seseorang dari Badan Intelijen Jerman.

Mengenai status orang jerman itu, diungkapkan Anggota Komisi I DPR RI M Farhan.

Farhan menyebutkan, warga negara Jerman yang menyambangi Markas Front Pembela Islam ( FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat, bukanlah diplomat melainkan seorang pegawai Badan Intilejen Jeman.

Ia mengatakan, hasil penyelidikan Komisi I DPR menunjukan bahwa orang asing menyambangi FPI yakni bernama Suzanne Hall dari BND atau 'Bundesnachrichtendienst' atau Badan Intelijen Jerman.

Seperti diketahui, Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman untuk Indonesia mengakui diplomatnya telah mendatangi markas FPI di Petamburan untuk mencari informasi terkait demo 1812.

Ilustrasi: Polisi tampak menggiring masa pengunjuk rasa 1812 agar menjauhi istana dan membubarkan diri. Rencana aksi unjuk rasa selain tak dapat izin juga berbahaya bagi penyebaran covid-19
Ilustrasi: Polisi tampak menggiring masa pengunjuk rasa 1812 agar menjauhi istana dan membubarkan diri. Rencana aksi unjuk rasa selain tak dapat izin juga berbahaya bagi penyebaran covid-19 (Live Streaming Kompas TV)

Atas tindakan itu, Farhan menilai, apa yang dilakukan Kedutaan Jerman adalah sebuah pelanggaran pelanggaran berat.

Oleh sebab itu, kata dia, Duta besar Jerman kemudian dipanggil oleh Menteri Luar Legeri dan diberi teguran khusus.

“Bahkan dipaksa ‘untuk memberikan pernyataan bahwa kedutaan besar Jerman tidak ada hubungannya dengan FPI tidak akan ikut campur pada masalah menyangkut masalah hukum FPI dan orang Jerman tersebut sudah dikembalikan’,” ucap Farhan.

Kemudian, Fathan mengatakan Komisi I DPR juga mendesak agar agar orang yang bersangkutan tersebut dipersona non grata kan.

Ia menilai, kunjungan ke FPI untuk mencari tahu terkait aksi demo 1812 adalah sebuah alasan tak mendasar.

“Itu namanya alasan kaleng-kaleng, itu sama aja dengan begini saya masuk ke rumah seorang gadis ketika digerebek saya cuman bilang enggak saya cuma mau pinaem garam begitu,” ucap Farhan.

“Karena sebetulnya mereka bisa mencari tahu hal itu kepada kepolisian karena kan kepolisian punya cabang khusus untuk ngurusin kedubes-kedubes ini,” kata dia.

Lebih jauh, menurut Farhan, yang menarik untuk ditelusuri yakni mengapa warga negara Jerman yang bukan seorang diplomat bisa menggunakan mobil corps diplomatik yang berarti official government atau difasilitasi pemerintahan Jerman.

“Orang ini tidak bisa di persona non gratakan karena bukan diplomat tapi, harusnya masuk cekal,” kata Farhan.

“Kita lagi tunggu kenapa tidak ada pengumuman cekal dari orang ini atau sudah masuk blacklist saya enggak tahu,” tutur dia.

Sebelumnya diberitakan seorang staf Kedubes Jerman diketahui mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.

Kedubes Jerman kemudian mengklarifikasi tindakan stafnya tersebut.

Dalam keterangan tertulis dari Kedubes Jerman, pihaknya menyatakan penyesalan atas kesan yang ditimbulkan dari kunjungan staf mereka ke markas FPI.

"Kedutaan Besar Jerman menyesali kesan yang telah ditimbulkan peristiwa ini di mata publik serta mitra-mitra Indonesia kami. Kami menegaskan bahwa tidak ada tujuan politis apa pun di balik kunjungan tersebut," demikian keterangan tertulis Kedubes Jerman yang Kompas.com lansir dari situs Deutsche Welle, Senin (21/12/2020).

Klarifikasi FPI

Front Pembela Islam (FPI) merespons klarifikasi pihak Kedutaan Besar Jerman, soal staf mereka yang datang ke Petamburan dan fotonya viral di media sosial.

"Semua dibantah kalau sama mereka, terserah mereka deh."

"Mereka mau putarbalikkan dunia, terserah mereka," kata Sekretaris Umum FPI Munarman kepada wartawan, di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (21/12/2020).

Munarman sudah tak lagi peduli Kedubes maupun pemerintah membantah soal kunjungan staf tersebut

"Yang penting kita menyampaikan fakta yang ada pada kita."

"Mereka memberi simpati, menyampaikan belasungkawa," tambahnya.

Munarman juga tak peduli staf tersebut dipulangkan.

"Itu kan urusan diplomatik, urusan lain itu, bukan urusan saya," ujarnya.

Sebelumnya, Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman mengklarifikasi kedatangan salah seorang stafnya ke markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.

Dalam keterangan tertulis dari Kedubes Jerman, pihaknya menyatakan penyesalan atas kesan yang ditimbulkan dari kunjungan staf mereka ke markas FPI.

"Kedutaan Besar Jerman menyesali kesan yang telah ditimbulkan peristiwa ini di mata publik serta mitra-mitra Indonesia kami."

"Kami menegaskan tidak ada tujuan politis apa pun di balik kunjungan tersebut," demikian keterangan tertulis Kedubes Jerman, dikutip dari situs Deutsche Welle, Senin (21/12/2020).

Kedubes Jerman melanjutkan, mereka senantiasa menjalin komunikasi dengan otoritas Indonesia.

Mereka juga akan memberikan klarifikasi yang dapat dipahami pihak Indonesia.

"Kami tetap teguh berada di sisi mitra-mitra Indonesia kami," lanjut keterangan tertulis tersebut.

Pada Minggu (20/12/2020) lalu, Kementerian Luar negeri (Kemenlu) memanggil Kepala Perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta.

Pemanggilan untuk meminta klarifikasi dan menyampaikan protes atas kegiatan Staf Kedutaan Jerman di Jakarta yang mendatangi markas FPI.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Jerman membenarkan keberadaan staf mereka di sekretariat FPI.

Menurut rilis Kemenlu, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyampaikan keberadaan staf Kedubes Jerman di tempat tersebut adalah atas inisiatif pribadi.

Artinya, tanpa mendapatkan perintah atau sepengetahuan pimpinan Kedutaan Besar Jerman.

Atas kejadian itu, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman menyampaikan permintaan maaf dan penyesalannya atas kejadian tersebut.

Kepala Perwakilan Kedubes Jerman juga menyangkal isi berbagai pernyataan yang disampaikan salah satu pimpinan FPI.

"Kepala Perwakilan Kedubes Jerman memastikan insiden tersebut tidak mencerminkan kebijakan pemerintah dan Kedutaan Besar Jerman."

"Serta menolak tegas kesan kedatangan staf Kedutaan tersebut sebagai bentuk dukungan Jerman kepada organisasi tersebut (FPI)," demikian siaran pers Kemenlu, Senin (21/12/2020).

Kedutaan Jerman juga secara tegas menyampaikan dukungan dan komitmen Pemerintah Jerman melanjutkan kerja sama bilateral dengan Indonesia untuk melawan intoleransi, radikalisme, dan ujaran kebencian.

Kemenlu juga menuntut Kedubes Jerman memberikan pernyataan resmi kepada publik sebagaimana yang dijelaskan kepada Kementerian Luar Negeri.

“Kedubes Jerman menyampaikan bahwa staf diplomatik tersebut telah diminta kembali segera untuk mempertanggungjawabkan tindakannya."

"Dan memberikan klarifikasi kepada pemerintahnya," lanjut siaran pers Kemenlu.

Sebelumnya diberitakan, FPI mengaku didatangi pihak Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia.

Sekretaris Umum FPI Munarman menjelaskan, ada dua orang perwakilan Kedubes Jerman berkunjung ke Sekretariat DPP FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis (17/12) siang.

"Dari pihak Kedubes Jerman menyampaikan turut berdukacita dan belasungkawa atas kejadian dibunuhnya enam syuhada," aku Munarman.

Pihak Kedubes Jerman pun mengklarifikasi kedatangannya ke markas FPI.

Mereka mengaku tidak ada niatan politik, tetapi hanya untuk memastikan keamanan, karena demontrasi 1812 berada di sekitaran Gedung Kedubes Jerman.

Staf Kedutaan Jerman Datang ke Markas FPI

Kepala Perwakilan  Kedubes Jerman membenarkan keberadaan staf Kedubes Jerman datang ke Petamburan untuk menyampaikan bela sungkawa terkait penembakan 6 laskar FPI di Tol Cikampek.

Namun ditegaskan bahwa pertemuan tersebut dilakukan adalah atas inisiatif pribadi bukan sikap resmi Kedutaan Jerman di Indonesia.

Pernyataan itu terungkap setelah Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Minggu (20/12/2020)  memanggil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Jerman di Jakarta untuk meminta klarifikasi dan sekaligus menyampaikan protes atas kedatangan staf Kedutaan Besar Jerman ke markas Front Pembela Islam (FPI) hari Kamis lalu (17/12).

Kepala Perwakilan  Kedubes Jerman menyampaikan  bahwa keberadaan staf Kedubes Jerman di tempat tersebut dan pertemuan yang dilakukan adalah atas inisiatif pribadi tanpa mendapatkan perintah atau sepengetahuan pimpinan Kedutaan Besar Jerman." Demikian salah satu aline klarifikasi Kemlu RI.

Sebelumnya seperti dituilis Voaindonesia, Sekretaris Umum FPI Munarman kepada wartawan di Jakarta mengatakan telah didatangi dua orang dari Kedutaan Besar Jerman hari Kamis (17/12/2020) lalu

Katanya “untuk menyampaikan dukacita dan belasungkawa atas kejadian dibunuhnya enam syuhada,” merujuk pada insiden tewasnya enam anggota FPI dalam bentrokan dengan polisi tanggal 7 Desember lalu.

Ditambahkannya, “Perhatian internasional terhadap kasus extrajudicial killing enam syuhada itu akan berdampak pada reputasi Indonesia di dunia internasional.”

Namun pernyataan pers Kemlu menyatakan “Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Jerman menyangkal isi berbagai pernyataan yang disampaikan salah satu pimpinan ormas dimaksud.”

Juga bahwa kedatangan staf Kedutaan Besar Jerman itu “tidak mencerminkan kebijakan pemerintah dan Kedutaan Besar Jerman” dan “menolak tegas kesan bahwa kedatangan itu merupakan bentuk dukungan Jerman kepada organisasi tersebut.”

Ditambahkan pula bahwa staf diplomatik yang mendatangi markas FPI itu “telah diminta kembali segera untuk mempertanggungjawabkan tindakannya dan memberikan klarifikasi kepada pemerintahnya.”

Rekontruksi kasus penembakan 6 Laskar FPI, polisi diadang hingga memberikan tembakan peringatan di Karawang Barat, Minggu (13/12/2020).
Rekontruksi kasus penembakan 6 Laskar FPI, polisi diadang hingga memberikan tembakan peringatan di Karawang Barat, Minggu (13/12/2020). (Wartakotalive.com/Joko Supriyanto)

Tuntut Klarifikasi Resmi

Kementerian Luar Negeri Indonesia kini menuntut agar Kedutaan Besar Jerman memberikan pernyataan resmi kepada publik sebagaimana yang telah dijelaskan kepada Kementerian Luar Negeri.

Pakar hukum internasional di Universitas Indonesia Prof. Dr. Hikmahanto Juwana, yang sebelumnya telah menyesalkan tindakan staf kedutaan Jerman sebagai hal yang “tidak cerdas dan sensitif dengan situasi politik yang belakangan berkembang di Indonesia,” juga menyarankan agar Duta Besar Jerman Untuk Indonesia memberikan klarifikasi terbuka dan minta maaf.

“Dubes Jerman harus segera memulangkan pegawai kedubes yang telah bertindak secara ceroboh. Ini untuk mencegah rusaknya hubungan diplomatik Indonesia dan Jerman,” ujarnya.

Seperti diketahui, Enam pendukung FPI tewas dalam bentrokan dengan polisi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Kapolda Metro Jaya Mohammad Fadil Imran dalam keterangan pers tanggal 8 Desember mengatakan penembakan dilakukan setelah kedaraan polisi didekati dan dikejar pendukung Rizieq yang menyerang polisi dengan senjata api dan senjata tajam.

Menurutnya satu kendaraan polisi rusak dalam peristiwa itu.

Komnas HAM telah membentuk tim untuk menyelidiki insiden ini.

Klarifikasi FB resmi Kemlu..

SIARAN PERS

KEMLU MEMINTA KLARIFIKASI DAN MENYAMPAIKAN PROTES KEPADA KEDUBES JERMAN DI JAKARTA
 
 1. Pada hari Minggu, 20 Desember 2020, Kementerian Luar Negeri telah memanggil Kepala Perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta untuk meminta klarifikasi dan menyampaikan protes atas kegiatan Staf Kedutaan Jerman di Jakarta yg mendatangi sebuah organisasi di Petamburan beberapa hari yang lalu.
 
2. Dalam pertemuan, Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Jerman membenarkan keberadaan staf Kedutaan di sekretariat organisasi tersebut. Kepala Perwakilan  Kedubes Jerman menyampaikan  bahwa keberadaan staf Kedubes Jerman di tempat tersebut dan pertemuan yang dilakukan adalah atas inisiatif pribadi tanpa mendapatkan perintah atau sepengetahuan pimpinan Kedutaan Besar Jerman.
 
3. Atas kejadian ini, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman sampaikan permintaan maaf dan penyesalannya atas kejadian tersebut.
 
4. Kepala Perwakilan Kedubes Jerman juga menyangkal isi berbagai pernyataan yang disampaikan salah satu pimpinan ormas dimaksud. Kepala Perwakilan Kedubes Jerman memastikan bahwa insiden tersebut tidak mencerminkan kebijakan Pemerintah dan Kedutaan Besar Jerman  serta menolak tegas kesan bahwa kedatangan staf Kedutaan tersebut sebagai bentuk dukungan Jerman kepada organisasi tsb.
 
5. Kedutaan Jerman juga secara tegas menyampaikan dukungan dan komitmen pemerintah Jerman untuk melanjutkan kerja sama bilateral dengan Indonesia untuk melawan intoleransi, radikalisme, dan ujaran kebencian.
 
6. Kementerian Luar Negeri menuntut agar Kedutaan Besar Jerman  memberikan pernyataan resmi kepada publik sebagaimana yang dijelaskan kepada Kementerian Luar Negeri.
 
7. Kedubes Jerman menyampaikan bhw staff diplomatik tersebut  telah diminta kembali segera untuk mempertanggung-jawabkan tindakannya dan memberikan klarifikasi kepada pemerintahnya.

(Kementerian Luar Negeri RI)

(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ternyata yang Datang ke Markas FPI Anggota Badan Intelijen Jerman, Anggota DPR Mnta Polisi Mengusut, https://wartakota.tribunnews.com/2020/12/27/ternyata-yang-datang-ke-markas-fpi-anggota-badan-intelijen-jerman-anggota-dpr-mnta-polisi-mengusut?page=all

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Heboh Staf Kedutaan Jerman Datang ke Markas FPI, Kemlu Protes Keras dan Tuntut Klarifikasi Resmi, https://wartakota.tribunnews.com/2020/12/21/heboh-staf-kedutaan-jerman-datang-ke-markas-fpi-kemlu-protes-keras-dan-tuntut-klarifikasi-resmi?page=all

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved