Dinas Pertanian dan Pangan Sumba Timur Butuh Mobil Tangki Dukung Pengendalian Belalang
Dinas Pertanian dan Pangan Sumba Timur Butuh Mobil Tangki Dukung Pengendalian Belalang
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Dinas Pertanian dan Pangan Sumba Timur Butuh Mobil Tangki Dukung Pengendalian Belalang
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU -- Pihak Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur saat ini sangat minim sarana prasarana untuk mengendalikan belalang kembara yang sudah invasi hampir di semua kecamatan. Karena itu, dinas tersebut sangat membutuhkan mobil tangki untuk digunakan sebagai sarana penunjang pengendalian hama belalang.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur, Oktavianus Mb. Muku, S.P, M.Si , Minggu (27/12/2020).
Baca juga: Gereja dan Pemerintah Perlu Diskusi Bersama Bahas Persoalan Umat
Menurut Oktavianus, untuk mendukung pengendalian belalang ini, pihaknya masih sangat minim saran prasarana.
"Untuk sarana, kita hanya punya satu unit mobil operasional yang kami gunakan. Mobil itu sudah dari tahun 2008 sehingga tidak begitu maksimal lagi," kata Oktavianus.
Dijelaskan, selama ini mereka hanya menggunakan satu mobil saja dan dirasakan benar ketika hama belalang sudah menyebar hampir di semua kecamatan.
Baca juga: Kisah Subhan Zein Makamkan 456 Jenazah Covid-19, Pernah Gali Kubur Sendirian
"Kami sulit sekali untuk jangkau semua kecamatan dalam waktu yang bersamaan, apalagi topografi di Sumba Timur yang cukup luas dan akses yang juga masih agak sulit. Karena itu, kami butuh lagi sarana prasarana, berupa mobil tangki untuk pakai semprot belalang," katanya.
Dikatakan, jika ada mobil tangki, maka obat atau pestisida dicampur di dalam tangki kemudian petugas tinggal menyemprotkan saja ke areal yang ada belalang.
Bahkan, lanjut, jika dengan mobil tangki, maka petugas bisa masuk ke lokasi yang sulit untuk mengendalikan belalang.
"Selama ini kita pakai mobil Hilux yang sudah dibilang telah termakan usia, kemudian kita angkut drum berisi pestisida untuk disemprot ke titik-titik yang ada belalang. Ini agak sulit, tapi mau bagaimana, kita tetap harus kendalikan hama ini," katanya.
Selain sarana prasarana, Oktavianus juga mengakui, masih mengalami keterbatasan sumber daya yakni tenaga Brigade pengendali hama yang terbatas.
Sedangkan untuk mengatasi keterbatasan tenaga, dirinya telah mengeluarkan surat kepada para camat, kepala desa dan lurah agar dapat membantu Dinas Pertanian dan Pangan untuk pengendalian hama tersebut.
"Jadi saya sudah keluarkan surat ke camat,lurah dan kepala desa maupun penyuluh agar membentuk regu pengendali hama belalang. Saya juga sampaikan bahwa hama ini bukan adalah persoalan kita di dinas saja, tetapi persoalan kita," katanya.
Dikatakan, regu pengendali hama yang dibentuk itu akan tetap memantau dan membantu dinas dalam pengendalian hama di wilayah masing-masing.
"Kalau ada hama di wilayah masing-masing, maka regu pengendali ini langsung bergerak untuk mengendalikan belalang yang tentu akan dibantu oleh Brigade Pengendalian OPT," ujarnya.
Untuk diketahui, saat ini belalang sudah masuk di. 20 dari 22 kecamatan di Sumba Timur. (Laporan Reporter POS -KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)