Lewat Musik, Band Adonara Bawa Misi Kemanusiaan Bagi Pengungsi Erupsi Ile Lewotolok
Lewat musik, band Adonara bawa Misi kemanusiaan bagi pengungsi erupsi Ile Lewotolok
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Lagu Khusus Mengenang Erupsi Ile Lewotolok
Di tengah berlangsungnya konser musik ini, para personil enam band ini juga memperkenalkan sebuah lagu yang diciptakan khusus untuk para pengungsi.
Mereka berharap lagu berjudul Pray for Lembata ciptaan drumer Fajar Band, Nusantara Bahy ini dapat membawa pesan moral bagi semua orang di Lamaholot.
"Tidak hanya pengungsi Ile Lewotolok, lagu ini juga saya ciptakan sebagai pesan moral bagi kita semua, bahwa solidaritas, empati terhadap sesama dan refleksi menjadi bagian paling penting dari setiap pengalaman hidup kita. Apalagi di tengah bencana seperti ini," ungkap Nusatara.
Warga Masih Mengungsi, Ile Lewotolok Masih Erupsi
Hingga saat ini para warga yang terdampak erupsi gunung api Ile Lewotolok masih mengungsi di Kota Lewoleba dan Kecamatan Lebatukan. Sebagian pengungsi berada di posko-posko pengungsian yang disediakan Pemerintah Kabupaten Lembata, sebagian lainnya mengungsi di rumah-rumah warga di Kota Lewoleba.
Status Gunung Api Ile Lewotolok masih berada di level tiga (siaga) sehingga warga di desa-desa yang berada di dalam radius 4 KM dari kawah gunung belum diperbolehkan pulang ke kampung. Pemerintah Kabupaten Lembata telah menetapkan masa tanggap darurat hingga Sabtu (26/12/2020).
Masa tanggap darurat ini bisa jadi akan diperpanjang jika aktifitas vulkanik gunung yang berada di utara Pulau Lembata ini masuih intens. Setiap hari, Ile Lewotolok masih sering mengalami erupsi dengan mengeluarkan lava pijar malam hari dan kabut asap yang disusul dengan gempa hembusan.
Warga di beberapa desa di luar radius 4 KM dari kawah puncak yang sudah pulang ke kampung mereka masih merasakan gemuruh erupsi dan gempa akibat aktifitas vulkanik gunung api ini.
Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok melaporkan sejak Senin (21/12) pukul 06.00-12.00 Wita, Gunung Api Ile Lewotolok mengalami letusan sebanyak 3 kali disusul dengan gempa hembusan selama 7 kali. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)