Di Maurole Ende dr. Bram Asal Medan Gagas Biaya Berobat Bayar Pakai Sampah

dokter Bram menggandeng Komunitas Cinta Lingkungan (Acil) Kabupaten Ende menjalankan program Bank Sampah.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
DOKTER BRAM NATANAEL SEMBIRING.
Aktivitas warga mengumpulkan sampah di Puskesmas Maurole, Kabupaten Ende, Senin (14/12/2020). 

Di Maurole Ende dr. Bram Asal Medan Gagas Biaya Berobat Bayar Pakai Sampah

POS-KUPANG.COM | ENDE -- Dokter Bram Natanael Sembiring hampir setahun bertugas di Puskesmas Maurole, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pria yang akrab disapa dr. Bram ini telah membuat gebrakan guna membantu warga setempat.

Hadir mengabdi di Maurole melalui program Nusantara Sehat, sejak Agustus 2019 lalu, dr. Bram mengamati ada warga yang kesulitan membayar biaya Puskesmas atau ketika hendak dirujuk ke rumah sakit . Ia mengaku sangat prihatin.

Bersama Puskesmas Maurole, dokter Bram menggandeng Komunitas Cinta Lingkungan (Acil) Kabupaten Ende menjalankan program Bank Sampah. Melalaui program ini masyarakat bisa membayar biaya berobat dengan sampah.

"Muncul ide ini, karena aku lihat masyarakat sini sering gak ada uang. Kalau mau rujuk atau dipindahkan, sering mengeluh uang tidak ada. Memang ada kartu KIS tapi tidak semua biaya diklaim lewat KIS, selain itu ada juga yang tidak punya," ungkap dr. Bram saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Jumat (18/12/2020).

Dokter asal Medan ini mengatakan, program Bank Sampah tersebut sudah dilauching di Puskesmas Maurole, 14 Desember 2020 dan saat ini program tersebut sudah berjalan. Para tenaga medis non PNS di Puskesmas Maurole yang melayani warga yang datang membawa sampah.

Ditanya terkait motivasinya mengiktui program Nusantara Sehat, dr. Bram katakan, ia hanya ingin mengabdi. "Ini rencana Tuhan untuk saya," ungkapnya.

Dia mengaku topografi di wilayah tugasnya memang cukup menantang. Apalagi akses jalan belum semua bagus. Namun hal itu tidak menyurutkan tekadnya untuk mengabdi.

Dokter Bram menceritakan, ia pernah mengalami kecelakaan di Kota Baru, saat hendak ke Maumere untuk memperbaiki laptop. Akibat kecelakaan tersebut, mengalami patah tulang selangka.

"Saya pernah jatuh motor, karena jalannya jelek, masuk lobang. Dari Kota Baru, saya dibawa ke Maurole, terus ke Ende terus ke Kupang untuk operasi. Itu kejadiannya sekitar Maret 2020. Sampe sekarang masih terpasang besi nanti rencananya bulan Maret 2021 operasi lagi," ungkapnya.

Ketua Komunitas Acil Ende, Umar Hamdan mengapresiasi gebrakan yang digagas oleh dr. Bram. Menurutnya pengelolaan sampah dengan mekanisme Bank Sampah sudah dijalankan oleh Acil, namun baru kali ini Acil berkolaborasi membantu masyarakat untuk biaya berobat.

"Ketika berdiskusi dengan dokter Bram, saya tertarik sekali dengan ide brilian beliau ini. Apalagi ini berangkat dari keprihatinan bahwa masyarakat mengalami kesulitan biaya berobat," ungkapnya.

Umar menjelaskan, mekanisme Bank Sampah sederhana, masyarakat tinggal membawa sampah anorganik ke Puskesmas.

Sampah-sampah tersebut akan kumpulkan oleh petugas dan dijual ke Acil. "Jadi masyarakat tidak bayar berobat dalam bentuk uang tapi sampah, sekaligus investasi biaya berobatnya," kata Umar.

Baca juga: Gibran Bantah Rekomendasikan Sritex Ke Mensos Juliari Batubara: Kalau Mau Korupsi Kok Baru Sekarang?

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved