PAFI Cabang Ngada Gelar Seminar, Ini yang Dibahas!

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia ( PAFI) Cabang Kabupaten Ngada melaksanakan pelantikan badan pengurus periode 2020-2025

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/GORDI DONOFAN
Suasana acara pembukaan kegiatan seminar PAFI Ngada di aula Setda Ngada Kota Bajawa, Minggu (20/12/2020). 

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Persatuan Ahli Farmasi Indonesia ( PAFI) Cabang Kabupaten Ngada melaksanakan pelantikan badan pengurus periode 2020-2025. Acara pelantikan berlangsung di aula Setda Ngada, Kota Bajawa, Minggu (20/12/2020).

Acara pelantikan disatukan dengan acara pengambilan sumpah dan seminar nasional.

Ketua panitia, Marianus Mili Mawo, A.Md. Farm, menyebutkan acara tersebut semuanya disatukan dalam satu hari.

Baca juga: Kisah Regina Dengan Dua Anak Lumpuh: Hidup Ini Tidak Ada Harapan Lagi

Marianus menyebutkan sesungguhnya Ahli Farmasi Indonesia sejak diproklamasikan kemerdekaan Negara Republik Indonesia, telah berjuang bahu membahu dengan semua golongan masyarakat untuk melenyapkan penjajahan dari muka bumi serta bahu-membahu mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dan kemudian ikut serta dalam Pembangunan Negara Indonesia.

Ia menyebutkan Oleh karena itu Persatuan Ahli Farmasi Indonsia (PAFI) merupakan salah satu potensi pembanguan yang tidak pernah absen dalam Pembangunan Negara khususnya di bidang Kefarmasian.

Baca juga: Nadya Hutagalung: Belajar Berempati

Ia menyebutkan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) adalah salah satu Tenaga Kesehatan yang mempunyai sumbangsih yang strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan.

Sebagai ujung tombak terdepan dalam Pelayanan Kefarmasian, para TTK harus siap dan memiliki kompetensi sesuai Standar Profesi Tenaga Tekhnis Kefarmasian.

Ia menegaskan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Cabang Ngada pertama kali berdiri pada tanggal 17 Agustus 2011 dengan jumlah keanggotan sebanyak 10 orang dan berkembang sampai dengan saat ini dengan jumlah keanggotaan 64 orang.

Ia menjelaskan melihat besarnya sumbangsih sektor Kefarmasian dalam penanganan penyakit tidak menular salah satunya penyakit Diabetes Melitus, maka Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Cabang Ngada merasa perlu meningkatkan Kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) melalui Seminar Kefarmasian, Musyawarah Cabang dan Sumpah Profesi TTK Kabupaten Ngada dengan tema peran tenaga teknis kefarmasian dalam penatalaksanaan penyakit diabetes melitus dalam peningkatan kualitas pelayanan kefarmasian.

Ia menyatakan diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula (glukosa) dalam darah yang tinggi atau diatas nilai normal.

Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap dengan baik, dapat menimbulkan berbagai gangguan di dalam organ tubuh.

Riset kesehatan dasar memperlihatkan peningkatan angka prevalensi Diabetes yang cukup signifikan, yaitu 6,9% di 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018; sehingga estimasi jumlah penderita di Indonesia mencapai lebih dari 16 Juta orang yang kemudian beresiko terkena penyakit lain seperti serangan jantung, stroke, kebutaan dan gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan kematian.

"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman Tenaga Teknis Kefarmasian dalam memberikan Pelayanan Kefarmasian untuk mengatasi penyakit Diabetes Melitus yang terdapat diwilayah Kabupaten Ngada," ujarnya.

Ia menyatakan tujuan Kegiatan
seminar ini bertujan meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan terutama Tenaga Teknis Kefarmasian dalam penatalaksanaan Diabetes Melitus dan profesional dalam memberikan pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian.

Ia juga menyatakan tujuan lain adalah melaksanakan pengambilan Sumpah Tenaga Teknis Kefarmasian Kabupaten Ngada dan pembentukan dan pelantikan Pengurus PAFI Cabang Kabupaten Ngada periode 2020-2025. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved