Gelar Apel Kesiapan Natal dan Tahun Baru, KSOP Kupang Tekankan Protokol Kesehatan Covid-19
Gelar apel kesiapan Natal dan Tahun Baru, KSOP Kupang tekankan protokol kesehatan Covid-19
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Kanis Jehola
Gelar apel kesiapan Natal dan Tahun Baru, KSOP Kupang tekankan protokol kesehatan Covid-19
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan ( KSOP) Kelas III Kupang menggelar Apel Kesiapan Penyelenggaraan Posko Angkutan Laut Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 Pelabuhan Tenau Kupang pada Jumat (18/12/2020) pagi.
Posko Nataru akan dimulai sejak 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021 mendatang. Tujuan pembukaan posko untuk memastikan kesiapan petugas, instansi terkait, penyedia jasa, dan asosiasi yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Bandara El Tari Siapkan Posko
Pada kesempatan itu, Kepala KSOP Kelas III Kupang, Kolonel Marinir Prasodjo Sumarto menekankan pada pencegahan penanganan Covid-19 di pelabuhan. Masyarakat diharapkan memiliki kesadaran untuk menjaga diri dan meminimalisasi penyebaran Covid-19.
"Dalam pengendalian Covid-19 kita harus keras. Tidak perlu ada perasaan sungkan. Kita harus tekankan pakai masker dan jaga jarak," tegasnya.
Baca juga: Difabel Korban Erupsi Ile Lewotolok Butuh Penanganan Khusus
Dalam sambutannya, Prasodjo membacakan amanat Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R Agus H Purnomo.
Akibat adanya pandemi Covid-19, penyelenggaraan angkutan Nataru lebih ditekankan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan penumpang, awak kapal, dan petugas posko dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19.
Dalam penyelenggaraan tersebut, para penumpang dan petugas baik di kapal maupun pelabuhan wajib menerapkan 3M, yakni Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menghindari Kerumunan.
Guna menjalankan 3M tersebut, perlu penyediaan fasilitas cuci tangan, disinfeksi seluruh fasilitas kapal dan pelabuhan, pengecekan suhu tubuh, dan penerapan jaga jarak di terminal penumpang maupun kapal.
Agus dalam sambutannya meminta agar seluruh armada kapal dalam keadaan laiklaut. Perlu adanya uji kelaiklautan kapal terhadap seluruh kapal yang berada/beroperasi di wilayah kerja.
Adapun jumlah armada angkutan laut yang dipersiapkan sebanyak 1.186 kapal yang terdiri dari 26 kapal PT Pelni, 111 Armada Perintis, 1.149 Armada Swasta dengan total kapasitas angkut berjumlah 3.353.565 penumpang.
Selain itu, seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut harus melaksanakan angkutan laut Nataru dengan bertanggung jawab dan membantu masyarakat yang membutuhkan.
Para Kepala UPT juga harus mengoptimalkan potensi armada pada daerah masing-masing, terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik/balik.
Agus pun meminta Syahbandar wajib menunda keberangkatan kapal akibat cuaca buruk, karena keselamatan pelayaran tidak dapat dikompromi. Pihaknya harus menyiapkan kapal negara untuk keadaan darurat dari Kapal Kenavigasian, Kapal KPLP, Kapal Latih BPSDM dalam rangka meningkatkan kesiagaan tanggap darurat angkutan laut.
"Terakhir, bagi perusahaan pelayaran wajib memperbaharui/mengupdate informasi terkini jadwal kedatangan/keberangkatan kapal baik di pelabuhan atau melalui social media. Perusahaan pelayaran wajib menerapkan sistem e-ticketing yang dapat mempermudah masyarakat membeli tiket secara online atau langsung ke perusahaan atau agen," kata Agus dalam sambutannya.