Opini Pos Kupang
Hipnotisme Agama
Belakangan ini ada begitu banyak keresahan dalam kehidupan kita karena hadirnya agama yang dirasa tidak lagi (kurang peduli) pada kedamaian
Agama tidak cukup kalau hanya menyibukan diri dengan kekusukannya dengan orientasi pada keselamatan yang akan datang (eskaton). Hakekat agama pada dirinya sendiri berdimensi humanis.
Agama di zaman globalisasi kata Frans Magnis-Suseno (1998) adalah agama dalam tantangan. Agama di satu pihak berada di bawah tekanan untuk membuktikan diri sebagai kekuatan yang maju dan bukan mundur, progresif dan bukan reaksioner, humanis dan bukan primordial, positip dan bukan tandon sentimen dan kebencian, terbuka dan bukan eksklusif, rendah hati dan bukan penuh klaim, positif dan bukan penuh klaim.
Di pihak lain agama membuktikan relevansinya untuk membantu manusia memecahkan masalah-masalahnya. Ia tidak tertutup, skriptural atau reaksioner, melainkan secara terbuka bersedia belajar, inklusif dan positif. Semoga Indonensia terberkati dan menjadi damai karena hadirnya agama-agama. (*)