Breaking News

Penanganan Covid

Pemeriksaan Darah & BMI Secara Berkala Bagi Penderita PTM Untuk Cegah Kerentanan Infeksi Dari Covid.

Bagi Pasien PTM, pemeriksaan darah sewaktu dan BMI secara berkala sehingga mencegah kerentanan infeksi dari Covid.

Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
Tangkap Layar Video Conference Rakor Satgas Penanganan Covid-19
dr. Cut Putri Arianie, MH. Pemeriksaan Darah & BMI Secara Berkala Bagi Penderita PTM Untuk Cegah Kerentanan Infeksi Dari Covid. 

Selain kedua penyakit tersebut, pasien Covid-19 yang juga menderita diabetes melitus memiliki risiko kematian 8,3 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki diabetes melitus.

Kemudian, pasien dengan hipertensi memiliki risiko kematian 6 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki penyakit hipertensi.

Lalu, penyakit imun memiliki risiko kematian 6 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki penyakit imun.

Selain itu, kata Wiku, semakin banyak riwayat komorbid yang diderita seseorang, risiko kematian akan semakin tinggi.

Mereka yang memiliki 1 penyakit komorbid beresiko 6,5 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19.

Kemudian, pasien disertai dua penyakit komorbid berisiko 15 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal.

"Mereka yang memiliki lebih atau sama dengan 3 penyakit komorbid berisiko bahkan 29 kali lipat lebih tinggi untuk meninggal saat terinfeksi Covid-19 dibandingkan dengan yang tidak memiliki kondisi komorbid tersebut," terang Wiku.

Selain dari aspek komorbid, risiko kematian pasien Covid-19 juga dipengaruhi faktor usia. Wiku menyebut, mereka yang berusia antara 31-45 tahun dan 46-59 tahun berisiko masing-masing 2,4 dan 8,5 kali lipat pada kematian dibandingkan mereka yang berusia 19-30 tahun.

Risiko ini akan semakin meningkat pada usia lanjut atau di atas 60 tahun, yaitu sebesar 19,5 kali lipat.

Meski penularan Covid-19 tidak mengenal batasan, kata Wiku, temuan ini menunjukkan secara detail golongan mana saja yang harus mendapatkan perhatian lebih dan diprioritaskan di pandemi Covid-19.

Wiku pun meminta masyarakat yang berisiko tinggi atau tinggal dengan golongan risiko tinggi untuk menerapkan protokol kesehatan secara ekstra disiplin.

Sementara, masyarakat yang tidak tergolong rentan diminta menyadari bahwa sebagai makhluk sosial mereka pasti akan berinteraksi dengan orang lain yang masuk dalam kategori rentan. Oleh karenanya, seluruh pihak diminta untuk saling menjaga dan tidak egois.

"Ingatlah bahwa mereka yang masuk dalam kategori berisiko tinggi tersebut adalah seorang kakek, nenek, ibu, ayah atau saudara kita. Kita harus bisa berbesar hati untuk mengesampingkan ego dan memikirkan perasaan dari keluarga yang mungkin saja kehilangan orang terkasih mereka akibat keteledoran kita," kata Wiku.

Sebagian dari artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyakit Ginjal Komorbid Paling Berisiko Sebabkan Kematian Pasien Covid-19",  https://nasional.kompas.com/read/2020/12/15/21030961/penyakit-ginjal-komorbid-paling-berisiko-sebabkan-kematian-pasien-covid-19?page=all#page2
Editor : Krisiandi

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved