Pemkot Kupang Serahkan 1.000 Hadiah Natal, Herman Man : Natal Kali Ini LDL

Pemkot Kupang Serahkan 1.000 Hadiah Natal, Herman Man : Natal Kali Ini LDL

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Yeni Rachmawati
PENYERAHAN SIMBOLIS -- Wakil Wali Kota Kupang, Herman Man menyerahkan voucher secara simbolis kepada perwakilan penerima saat Natal Bersama di Aula Rujab Wali Kota Kupang, Selasa (15/12/2020). 

Pemkot Kupang Serahkan 1.000 Hadiah Natal, Herman Man : Natal Kali Ini LDL

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Suasana Perayaan Natal Pemerintah Kota Kupang ( Pemkot Kupang) tahun begitu terasa berbeda. Ditengah pandemi Covid-19 tak ada riuh ricuh anak-anak yang diundang untuk meramaikan dan merayakan natal bersama di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Kupang seperti tahun-tahun lalu.

Bila sebelumnya perayaan natal sangat ramai dihadiri anak-anak hingga tenda berdiri di depan aula rumah jabatan, kali ini dikemas sangat sederhana dan sepi.

Baca juga: 9 Potong Ayam Goreng Hanya Rp 104.545, Promo KFC Selasa 15 Desember 2020, Murah Banget

Hanya ada beberapa perwakilan OPD, Direktur yang terlihat. Begitu juga para penerima bingkisan hanya dihadiri oleh perwakilan saja.

Karena perayaan natal tahun ini dilakukan secara daring yang diikuti oleh Panti Asuhan di Wilayah Kota Kupang.

Baca juga: Promo Burger King, Cheesember, Nikmati Beragam Paket Menu Serba Keju Dengan Harga Terjangkau.

Natal Bersama Pemerintah Kota Kupang dengan Anak Panti Asuhan, Pemulung Juru Parkir dan Penyandang Disabilitas tahun ini mengusung tema "Mereka akan Menamakannya Imanuel".
Renungan singkat nan bermakna dibawakan oleh Pendeta Yandri Banobe sebagai penyegaran iman bagi semua yang hadir.

Wakil Wali Kota Kupang, Herman Man, di Aula Rujab, Selasa (15/12), menyampaikan dirinya baru saja membuka acara yang ada relevansinya dengan Natal Bersama kali ini, yaitu penanganan terpadu konflik di kota Kupang.

Berhubungan dengan itu, ada beberapa arus yang terjadi di kota Kupang.

Pertama gelombang situasi nasional, juga dampaknya di kota Kupang. Ia brsyukur TNI/Polri dan lurah bisa mendeteksi sehingga tidak ada konflik yang timbul di kota akibat situasi nasional tersebut.

Kedua, radikalisme, Ia juga bersyukur di kota Kupang hanya riak-riak saja. "Ada pepatah mengatakan air beriak tanda tak dalam. Jadi teriak-teriak kecil tapi tidak dalam," tuturnya.

Di Kota Kupang ini, kata Herman, dipengaruhi politik identitas. Memang kota Kupang tidak melaksanakan 9 Pilkada, tapi polituk identitas di 9 Kabupaten ada di kota Kupang.

Contohnya disosial media, perang antara pendukung di kota Kupang. "Memang tidak ada kata maki tapi menuju konflik sudah ada," ujarnya.

Ketiga, hoax, berita tipu-tipu. Misalnya belum ada perhitungan yang final tapi sudah beredar kemenangan, padahal kerja KPU berproses tapi ada KPU-KPU liar yang mengakibatkan konflik.
Keempat, kota Kupang zona merat, hitam Covid.

Natal kali ini lain dari yang lain karena yang hadir jumlahnyq lebih sedikit tapi dilaksanakan melalui daring.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved