Ahli Epidemolog : Perilaku Masyarakat Dalam Pilkada Sangat Berpengaruh Proses Perkembangan Covid-19
Apalagi menghadapi pilkada yang serentak yang baru kita lewati. Kemungkinan-kemungkinan pada saat proses kampanye
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Ahli Epidemolog, Pius Weraman : Perilaku Masyarakat Dalam Pilkada Sangat Berpengaruh Proses Perkembangan Covid-19
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Terkait dengan perilaku masyarakat dalam Pilkada di 9 Kabupaten se-NTT, Ahli Epidemolog, Dr. Pius Weraman, SKM.M. Kes mengatakan akan bepengaruh terhadap proses berkembangnya penularan Covid-19.
"Perilaku masyarakat itu akan berpengaruh terhadap perkembangan Covid-19 ini," ujarnya kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (12/12).
Dikatakan Dr. Pius, siapa saja dan dimana pun yang menunjukan sikapnya dalam Pilkada ini, akan berpengaruh besar terhadap penularan Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Apalagi menghadapi pilkada yang serentak yang baru kita lewati. Kemungkinan-kemungkinan pada saat proses kampanye, maupun pada saat proses pemilihan, tentu adanya kerumunan masa yang beresiko terhadap penularan Covid-19," tuturnya
Sehingga, Dr Pius menegaskan, perluh adanya antisipasi dalam kajian sistem surveilance. Jadi, keberlangsungan sistem surveilance di kerumunan-kerumunan yang memperbanyak kontak tracing. Jika ada kasus yang terjadi pada saat kerumunan dalam berkampanye maupun proses pemilihan.
Ia mengimbau, terkait dengan hal diatas, sebagai upaya pencegahan, maka harus dilakukan survei cepat atau rapid test untuk daerah-daerah yang terjadi peningkatan kasus Covid-19 dalam kurun waktu kampanye hingga proses pemilihan.
Sehingga kontak tracing yang terjadi antar individu, keluarga, serta kelompok masyarakat dapat dilakukan deteksi dini dan dilakukan intervensi-intervensi baik tindakan medis maupun tindakan lainnya, sehubungan dengan upaya penguatan sistem imunitas tubuh dari masyarakat.
Lebil lanjut, kata Dr. Pius, untuk mengatasi persolan sesuai dengan upaya penguatan imunitas itu, perluh adanya Pool Test yang sedang dilakukan.
"Kalau bisa Pool Test itu diprioritaskan pada daerah-daerah dimana terjadi penularan transmisi lokal. Karena persoalan Transmisi lokal sudah pasti akan memakan banyak korban, maka butuh perhatian besar dari pemerintah untuk lakukan upaya pencegahan," jelasnya
Ia mengungkapkan, dalam proses kampanye hingga pemilihan, mungkin ada perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan. Apalagi pada saat itu emosi dari individu berpengaruh terhadap penggunaan protokol kesehatan, maka hal ini beresiko terhadap penularan Covid-19.
Dampak yang berkaitan dengan masyarakat dalam lakukan proses Pilkada, ketika orang itu terinfeksi Covid-19 selama 14 hari menderita, maka beresiko terhadap lost ekonomik (kehilangan waktu kerja) akibat dari pandemi Covid-19.
Kehilangan waktu kerja ini, akan memberikan dampak kerja pada pengangguran maupun ketiadaan kerja. Sehingga mengakibatkan daya belih kurang dan beresiko pada lingkungan kerja yang tidak kondusif dan masyarakat yang akan tidak diatasi dari persoalan tidak miliki pekerjaan maupun kerugian ekonomi akkibat dari pandemi Covid-19 ini.
Untuk itu, menurut Dr. Pius, harus dilakukan upaya-upaya keras oleh pemerintah dan masyarakat untuk dapat memeriksakan diri ketika mengalami gejala karena saat ini ada ketakutan terhadap rumah sakit, karena ada orang yang terinveksi Covid-19, baik petuga medis di rumah sakit, itu beresiko bagi orang-orang yang akan masuk rumah sakit. Maka mengakibatkan pukulan psikologis bagi masyarakat.
Baca juga: Hari Kedua Bank NTT REI EXPO, 11 Rumah Mulai Terjual
Baca juga: Calon Bupati Sumba Timur Terpapar Covid-19, KPU NTT : Kita Belum Pastikan Sumber Penyebarannya
Baca juga: Ini Negara-negara yang Berebut Kekuasaan di Bumi Lorosae, Timor Leste sebelum Diinvasi Indonesia,
"Masyarakat harus diberi pemahaman bahwa, Covid-19 ini, kita harus melakukan pemeriksaan secara cepat, deteksi secara cepat, diketahui juga secara cepat serta pengobatan pun lebih cepat dengan cara mengatasi melalui intervensi sistem imunitas atau penguatan sistem imun dengan peningkatan gizi maupun lakukan olahraga bagi mereka yang sedang menderita Covid-19," tambahnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)