Dari Tempat Persembunyian, Habib Rizieq Instruksikan FPI: Tahan Diri Jangan Bergerak Sendiri-Sendiri

Habib Rizieq meminta masyarakat dan pendukungnya untuk menahan diri dan tidak mengambil sikap sendiri terkait penembakan yang menewaskan 6 laskarnya.

Editor: Frans Krowin
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Lokasi Persembunyian Habib Rizieq Terungkap Polri Siap Jemput Paksa Begini Kondisi Tokoh FPI Ini 

"Infonya belum full ke kami. Tapi sudah ada beberapa yang dipastikan dimakamkan di Megamendung. Sisanya belum tahu, masih koordinasi dengan pihak keluarga," jelasnya.

Luka Tak Wajar

Front Pembela Islam (FPI) menemukan luka-luka tidak wajar yang dialami oleh enam anggotanya yang tewas ditembak polisi.

Selain luka tembakan ada luka-luka lainnya.

Hal itu diungkapkan Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar yang mengaku sudah melihat langsung kondisi enam jenazah anggota laskar FPI ditembak polisi.

Aziz menyebut, ditemukan banyak luka tidak wajar di keenam jenazah laskar FPI.

Selain luka tembak, kata dia, ada luka lebam lainnya yang bukan disebabkan oleh selongsong peluru.

"Luka beberapa tidak wajar. (Luka) tembak juga tidak wajar," kata Aziz kepada Kompas.com, Selasa (8/12/2020) malam.

Saat ditanya berapa banyak luka tembak di tiap jenazah, Aziz tak merinci lebih jauh. "Banyak," ujarnya.

Dengan kondisi keenam jenazah tersebut, Aziz meyakini mereka bukan meninggal karena polisi melakukan tindakan tegas dan terukur.

Aziz berharap Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang telah membentuk tim independen bisa mengusut tuntas penembakan tersebut.

"Kami minta ini diusut tuntas," ujarnya.

Setelah diotopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pihak Kepolisian kemudian menyerahkan seluruh jenazah kepada keluarga masing-masing.

Enam jenazah dibawa pihak FPI lalu disemayamkan di Masjid Al Islah Petamburan, Jakarta Pusat, sebelum dimakamkan.

Jenazah akan dimakamkan di lokasi berbeda-beda sesuai keinginan keluarga.

Enam simpatisan Rizieq tewas ditembak polisi di Jalan Tol Jakarta-Karawang, tepatnya kilometer 50, pada Senin (7/12/2020) dini hari.

Kronologi versi polisi

Polisi sebelumnya menyebut mobil yang digunakan 10 orang simpatisan Rizieq Shihab lebih dahulu menabrak kendaraan polisi.

Hal itu terjadi di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin dini hari. Saat itu, menurut polisi, pihaknya tengah mengusut dugaan rencana pengerahan massa pendukung Rizieq ke Mapolda Metro Jaya, Senin siang, untuk mengawal proses hukumnya.

"Proses nabrak dulu berapa kali mobil kita ditabrak dan dipepet," ujar Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Senin.

Setelahnya, kata Tubagus, mereka langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam dan pistol ke arah anggota.

Namun, ia tidak menjelaskan tentang proses penyerangan tersebut.

"Perannya jelas ada dua mobil yang mepet kita yang akan dihentikan kita dan kemudian melakukan penyerangan. Ada yang menggunakan sajam dan menggunakan senpi," kata Tubagus.

Tubagus menegaskan, bukti penyerangan yang dilakukan oleh laskar khusus FPI terhadap polisi telah dikantongi, salah satunya hasil pesan suara.

Rekaman suara tersebut menunjukkan adanya perbincangan dari Laskar Khusus FPI untuk mencelakakan polisi.

“Juga ada bukti tentang voice note bagaimana sedemikian rupa direncanakan untuk dipancing di sana, kemudian dipepet, semua terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam voice note,” ujar Tubagus.

Dalam voice note, menurut kepolisian, Laskar Khusus FPI telah mengetahui bahwa pihak yang mengikuti adalah polisi.

Meskipun demikian, pihak Laskar Khusus FPI tetap melakukan penyerangan kepada polisi.

“Nyata sekali bagaimana perencanaannya, bagaimana yang bersangkutan sudah tahu itu mobil polisi kemudian bagaimana dipancing, dipepet itu terlihat semua, di dalam situ (VN), nyata sekali,” ujar Tubagus.

Merasa terancam, polisi kemudian melakukan penembakan hingga menewaskan enam pengawal Rizieq.

Dalam konferensi pers, kepolisian menunjukkan sejumlah barang bukti yang disebut milik simpatisan Rizieq.

Ada senjata api berupa dua pucuk pistol dan tujuh peluru. Selain itu, ada tiga selongsong peluru.

Menurut polisi, dua pistol tersebut bukan pistol rakitan. Versi polisi, pihak laskar menembak sebanyak tiga kali.

Barang bukti lain yang ditunjukkan adalah sebilah pedang dan sebilah celurit.

Kejadian Versi FPI

Sekretaris Umum FPI Munarman sebelumnya menjelaskan, Rizieq dan keluarga saat itu tengah menuju acara pengajian subuh keluarga.

Rizieq berangkat dari Sentul, Bogor, pukul 22.30 WIB.

Dalam iring-iringan kendaraan ada juga empat mobil lainnya yang ditumpangi para anggota laskar FPI pengawal Rizieq.

Rombongan sudah menyadari dibuntuti oleh kendaraan lain sejak dari Sentul.

Namun, kata dia, para penguntit itu baru beraksi pukul 12.30 WIB, setelah rombongan Rizieq berada di tol Jakarta-Cikampek, dekat Gerbang Tol Karawang Timur.

"Para penguntit berusaha memotong entah apa tujuannya. Ini orang tak berseragam."

"Berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan," kata Munarman dalam konferensi pers di markas FPI Petamburan, Jakarta Pusat, Senin sore.

"Ini orang tak berseragam berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan. Para pengawal bereaksi untuk melindungi HRS (Rizieq). Reaksi normal," katanya.

Menurut dia, ada dua mobil berisi pengawal yang mencoba menghentikan aksi penguntit itu.

Sementara dua mobil lainnya terus jalan mengawal rombongan Rizieq dan keluarga ke tempat tujuan.

Namun, dari dua mobil yang berhadapan dengan penguntit itu, kata Munarman, satu mobil langsung pergi setelah mendengar suara tembakan.

"Mobil yang satunya menyelamatkan diri karena ada tembakan," ujarnya.

Setelah itu, pihak FPI tak bisa melakukan komunikasi lagi dengan enam anggota laskar tersebut.

Karena itu, FPI merilis siaran pers yang menyatakan keenam pengawal Rizieq itu hilang.

Munarman mengaku terkejut saat Kapolda Metro Jaya menyatakan enam simpatisan Rizieq tewas ditembak karena melakukan penyerangan pada polisi.

"Fitnah besar laskar kita disebut membawa senjata api tembak-menembak. Laskar tak dilengkapi senjata api, terbiasa tangan kosong. Kami bukan pengecut," kata Munarman.

"Fitnah luar biasa, pemutarbalikan fakta dengan menyebut laskar yang lebih dahulu menyerang dan melakukan penembakan," sambungnya.

Jusuf Kalla Ungkap Fakta Baru Tentang Habib Rizieq Shihab

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengungkap cerita saat Habib Rizieq Shihab datang menawarkan dukungan pada Pilpres 2009.

Pada pertemuan itu, Jusuf Kalla menyebut Habib Rizieq melontarkan satu syarat untuk dirinya yang berstatus sebagai calon presiden.

Diketahui, saat itu Jusuf Kalla mencalonkan diri sebagai calon presiden berpasangan dengan Wiranto sebagai calon wakil presiden.

JK menuturkan, ketika itu Habib Rizieq Shihab datang ke kediamannya dan menyatakan akan mendukung jika JK bersedia membuat pernyataan sikap menjalankan Syariat Islam bila terpilih menjadi presiden.

"Dia (Rizieq) bilang, 'Saya akan mendukung Bapak asal ada pernyataan siap menjalankan Syariat Islam'. Saya bilang saya tersinggung dengan perkataan habib. Syariat Islam apa yang tidak bisa dijalankan di Indonesia," kata JK dalam wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Berita Satu Claudius Boekan di kanal YouTube Berita Satu, Jumat (4/12/2020).

Sejak lahir, JK mengaku selalu melaksanakan Syariat Islam.

"Sama dengan habib dan temannya-temannya ini, kan melaksanakan Syariat Islam," sambungnya.

Ia mengatakan, Pemerintah Indonesia tak pernah melarang Syariat Islam dijalankan oleh umat Islam sehingga tak perlu lagi dimasukkan ke dalam undang-undang.

Kepada Rizieq, JK mengaku merasa tersinggung bila ada pihak yang berupaya memasukkan ketentuan agama yang ada di kitab suci ke dalam undang-undang atau peraturan daerah (perda).

Ia merasa upaya tersebut justru merendahkan kitab suci.

Mendengar jawaban JK, Habib Rizieq pun terdiam dan tak jadi mendukungnya pada Pilpres 2009.

"(Rizieq) Diam, dan karena itu kita tidak sepaham, sehingga jalan sendiri-sendiri. Silakan (Rizieq) mendukung siapa, saya tidak ada urusan," tutur Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia itu.

Rizieq Dinilai Taat Hukum

Selain itu, JK juga menyinggung kasus Habib Rizieq Shihab yang tengah ramai belakangan ini.

JK menyinggung Habib Rizieq Shihab yang saat ini diminta datang oleh Polri untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan pada saat pernikahan putrinya di Petamburan, Jakarta Pusat, 14 November 2020.

JK menilai bahwa Habib Rizieq Shihab adalah orang yang taat hukum.

Sebab pentolan FPI itu pernah dipenjara selama dua kali.

Lebih lanjut, JK menuturkan, Habib Rizieq merupakan sosok yang taat hukum karena menerima putusan pengadilan yang akhirnya membuat dia mendekam di penjara.

Diketahui, Habib Rizieq Shihab pernah dipenjara pada 2008 akibat melakukan penyerangan terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) pada peristiwa Insiden Monas, Jakarta.

Meski tidak ada Habib Rizieq dalam insiden penyerangan tersebut, JK mengaku langsung memerintahkan Kapolri untuk menangkap Habib Rizieq.

Pasalnya, JK berpandangan kejadian penyerangan tersebut sudah tentu diketahui oleh Habib Rizieq Shihab.

“Saya perintahkan Kapolri agar ditangkap walaupun di sana tidak ada Habib Rizieq, tapi saya yakin tentu sepengetahuan dia," kata JK.

"Saya minta agar Rizieq dimintai pertanggungjawaban, diperiksa kepolisian. Dan kemudian masuk pengadilan penjara setahun," sambungnya.

Saat itu, kata JK, Habib Rizieq Shihab menerima hukuman tersebut.

Ketika Habib Rizieq Shihab menjalani hukumannya tidak terjadi keributan.

"Dia (Rizieq) terima dan tidak ada ribut-ribut. Jadi sebenarnya Rizieq Shihab itu orang yang taat hukum. Dua kali masuk penjara dia, dan diterimanya dengan baik, asal lewat pengadilan," kata JK.

JK pun meyakini Habib Rizieq Shihab akan mengikuti proses hukum yang berlaku kepadanya. Tapi, selama itu kasusnya tidak dibuat-buat.

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia itu mengatakan, pada 2008 Habib Rizieq menerima putusan pengadilan tanpa adanya keributan dari massa FPI karena kasusnya memang terbukti dan harus bertanggung jawab atas penyerangan.

JK menambahkan, tak masalah bila Habib Rizieq dan FPI ingin berdakwah karena sudah menjadi kewajiban setiap agama.

Hanya saja, ia mengingatkan dakwah tak boleh disertai dengan kekerasan.

"Dan itu diterimanya (Rizieq) dengan baik. Jadi menurut saya kalau ada kesalahan yang terbukti jangan dibuat-buat. Dia akan terima kok. Dia (Rizieq) bukan orang yang seperti itu (tak taat hukum)," ucap Jusuf Kalla.

Mengaku Dukung Anies Baswedan

Tak hanya bercerita soal Habib Rizieq, Jusuf Kalla juga membongkar hubungannya dengan Anies Baswedan saat Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu.

Jusuf Kalla (JK) blak-blakan mengaku memiliki kedekatan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ia membenarkan bahwa dirinya memberikan dukungan saat Anies Baswedan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI meski dinilai sebagian pihak pandangan politiknya tak sejalan dengan rekannya, Presiden Jokowi.

Jusuf Kalla memiliki pandangan tersendiri kala itu.

Ia menilai jika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang terpilih menjadi Gubernur DKI nantinya situasi Jakarta akan tidak kondusif dan berdampak pada kepemimpinan Presiden Jokowi.

“Saya kenal dengan pak Anies Baswedan dan mendukung dia jadi gubernur itu benar. Mohon maaf, kalau saat itu Ahok yang menang, akan terjadi keributan dan berdampak pada Presiden Jokowi,” kata JK saat diwawancara Claudius Boekan, Jumat (4/12/2020).

“Semua orang punya pandangan politik berbeda. Saya harus sependapat dalam bertugas, tapi hari itu saya punya pandangan (politik) berbeda dengan pak Jokowi," lanjutnya.

Jusuf Kalla mengatakan bahwa saat itu orang melihat seolah dirinya membangkang dari Presiden.

Padahal, bahkan JK dan Presiden Jokowi saat itu tidak pernah bicara soal siapa yang menjadi Gubernur DKI.

“Saya benar mendukung Anies, tapi saat dia terpilih jadi gubernur, prosesnya itu berjalan sendiri,” ujarnya.

JK memberikan pesan kepada Anies Baswedan saat keduanya sempat membicarakan soal pencalonan presiden (Pencapresan) di tahun 2024.

JK berkata kepada Anies Baswedan untuk tidak berbicara dini soal Pencapresan.

Namun sebaliknya agar Anies Baswedan fokus dalam mengemban tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta kedepannya.

“Jangan dulu sekarang, jangan bicara sekarang, bangun saja dulu Jakarta agar tidak macet, tidak banjir, bersih, dan sebagainya. Tak usah pikir 2024. 2024 akan datang sendiri kalau dia berhasil jadi gubernur,” ujar JK.

“Ini untuk siapa saja bisa Anies, Ganjar, Ridwan Kamil, Khofifah itu akan tergantung dari apa yang diperbuat dari sekarang. Berbuat yang maksimal aja sekarang,” lanjutnya.

Jusuf Kalla membantah dirinya akan kembali maju mencalonkan diri sebagai presiden di tahun 2024.

JK mengatakan bahwa saat itu usianya telah menginjak 82 tahun dan akan fokus menikmati masa tuanya dengan melakukan sejumlah kegiatan organisasi kemanusiaan maupun organisasi keagamaan dan internasional

“Pada saat itu umur saya sudah 82 tahun, kapan lagi saya menikmati masa tua saya. Kita memperhatikan politik tentu iya, tapi saya tidak mau lagi aktif secara praktis,” ujar JK.

“Golkar pernah meminta saya untuk jadi ketua penasehat, saya tidak mau. Saya senang urus kemanusiaan, keagamaan, urusan internasional, menurut saya itu amalan yang baik,” lanjutnya.

Diketahui saat ini Jusuf Kalla menjadi ketua dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Gandeng Ahli Ungkap Kondisi Jenazah 6 Pengawal Habib Rizieq

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI) mengeluarkan keterangan pers terkait kondisi enam jenasah Laskar FPI, pengawal Habib Rizieq Shihab.

Di mana sebelumnya mereka ditembak polisi di Jalan Tol Cikampek, KM 50  Karawang, Jawa Barat, pada Senin (7/12/2020) dinihari pukul 00.30.

Keterangan pers DPP FPI itu ditandatangani Ketua Umum DPP FPI Ahmad Shabri Lubis dan Sekretaris Umum DPP FPI Munarman.

Warta Kota mendapatkan keterangan pers tersebut yang dikirimkan langsung oleh Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar, Rabu (9/12/2020) sore pukul 18.00.

Dalam pernyataan resmi itu, DPP FPI memberi judul 'Keterangan Pers FPI tentang kondisi 6 Syuhada Laskar FPI'.

Dalam keterangan persnya, FPI menyebutkan lima poin soal kondisi jenasah laskar FPI.

Di mana tembakan ke arah 6 jenazah memiliki luka tembak yang sama, dilakukan jarak dekat serta mengalami penyiksaan.

Demikian isi keterangan pers DPP FPI tersebut.

Untuk meluruskan beberapa informasi yang beredar di media sosial tentang kondisi jenazah 6 orang Syuhada Laskar Pembela Islam, maka perlu kami sampaikan sebagai berikut:

1. Setelah melalui proses yang alot selama hampir 24 jam, akhirnya jenazah bisa diserahkan dari pihak rumah sakit Polri Kramat Jati kepada pihak keluarga dan kuasa hukum keluarga

2. Kami ucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang sudah membantu dalam pengurusan jenazah para syuhada tersebut khususnya kepada bapak Romo Syafei dan bapak Fadli Zon.

Yang dengan secara langsung turun ke RS Polri untuk memastikan jenazah bisa diserahkan kepada pihak keluarga sampai dengan keluarnya jenazah terakhir dari RS Polri.

Demikian juga kepada pihak Komnas HAM yang telah membantu menghubungi pihak rumah sakit Polri dan pihak-pihak lain yang secara terbuka maupun tertutup telah membantu pengurusan jenazah tersebut.

Semoga Allah membalas amal sholeh dari antum semua

3. Terkait kondisi jenazah perlu kami sampaikan informasi sebagai berikut:

  • Bahwa pada seluruh jenazah Syuhada terdapat lebih dari satu lubang peluru
  • Bahwa tembakan terhadap para syuhada tersebut memiliki kesamaan sasaran yaitu semua tembakan mengarah ke jantung para syuhada
  • Dilihat dari bekas tembakan, menurut pendapat ahli yang hadir dalam pemandian jenazah bahwa para syuhada ditembak dari jarak dekat
  • Bahwa menurut ahli yang hadir dalam pemandian jenazah tembakan ke arah jantung para syuhada tersebut ada yang dilakukan dari depan, bagian dada, dan ada yang dilakukan dari belakang
  • Bahwa pada tubuh sebagian besar para syuhada terdapat tanda-tanda bekas penyiksaan

Untuk sementara 5 poin itu dulu yang bisa disampaikan terkait kondisi fisik jenazah para syuhada

4. Alhamdulillah para Syuhada sudah dimakamkan di lokasi pondok pesantren Mega Mendung pada hari Rabu 9 Desember 2020  sekitar pukul 07.00 sampai pukul 08.00, Waktu Indonesia Barat

5. Kami terus mendorong Komnas HAM, Komnas Anak dan Komnas Perempuan, untuk melakukan investigasi atas kasus ini karena dalam rombongan IB HRS yang diganggu, pada rangkaian peristiwa penembakan tersebut, terdapat perempuan, bayi, dan balita

Kami mendorong pihak Komnas HAM untuk memperluas keterlibatan dan partisipasi publik dengan merekrut komisioner adhoc dari kalangan masyarakat sipil yang profesional dan independen serta berintegritas, untuk menjadi anggota tim pencari fakta dalam peristiwa extra judicial killing ini

6. Kami mohon doa dan dukungan dari segenap lapisan masyarakat agar kebenaran dan keadilan dapat ditegakkan di bumi NKRI yang tercinta ini, apalagi pembunuhan di luar proses hukum atau extra judicial killing ini, terjadi bertepatan dengan momen hari HAM sedunia 10 Desember

Adalah hal yang sangat memalukan apalagi di tengah momen hari HAM sedunia, justru di Indonesia pelanggaran HAM berat terus terjadi di NKRI mulai dari Sabang sampai Merauke.

Berbagai pelanggaran HAM yang terjadi di seluruh wilayah NKRI mulai Aceh hingga Papua haruslah dihentikan dan dipastikan tidak merupakan kejadian yang berulang karena arogansi kekuasaan yang otoriter.

Informasi keterangan pers DPP FPI itu ditandatangani Ketua Umum DPP FPI Ahmad Shabri Lubis dan Sekretaris Umum DPP FPI Munarman pada Rabu (9/12/2020).

Dimakamkan di Megamendung

Enam jenazah laskar Front Pembela Islam (FPI) pengawal Habib Rizieq Shihab korban penembakan oleh polisi di tol Jakarta-Cikampek Km 50 Senin dinihari (7/12/2020) akhirnya diterima keluarga pada Selasa (8/12/2020) malam.

Pada Rabu (9/12/2020) pagi enam jenazah pengawal Habib Rizieq itu dimakamkan di Pondok Pesantren Agrokultural (Markaz Syariah FPI) di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

Ratusan anggota laskar FPI dan warga masyarakat menghadiri proses pemakaman enam pengawal Habib Rizieq tersebut. 

Dikutip dari Tribunnews, keenam jenazah tersebut tadi malam dijemput menggunakan ambulans di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, setelah menjalani otopsi oleh pihak rumah sakit, Selasa (8/12/2020).

Pantauan TribunJakarta.com, sedari pagi tim kuasa hukum dan perwakilan keluarga telah bersiap guna mengurus kepulangan jenazah.

Menggunakan ambulans milik FPI, keenam jenazah akhirnya meninggalkan Ruang Instalasi RS Polri.

Ambulans pertama meninggalkan lokasi pada pukul 20.25 WIB. Dilanjut ambulans kedua pada pukul 20.53 WIB.

Kemudian ambulans ketiga meninggalkan lokasi pada pukul 21.15 WIB, ambulans keempat pada pukul 21.52 WIB dan ambulans terakhir pada pukul 22.10 WIB.

Seluruh ambulans meninggalkan RS Polri dengan pengawal ketat dari pihak kepolisian.

Rencananya, seluruh jenazah akan dibawa ke lebih dulu ke Petamburan, Jakarta Pusat untuk disalatkan.

"Iya saya ada di ambulans yang kedua. Iya keenamnya akan dibawa ke Petamburan dulu," kata Kuasa Hukum FPI, Rinaldi Putra kepada TribunJakarta.com, Selasa (8/12/2020).

Sementara itu, untuk pemakaman, Rinaldi menyebut sejumlah jenazah sudah dipastikan akan dimakamkan di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

"Infonya belum full ke kami. Tapi sudah ada beberapa yang dipastikan dimakamkan di Megamendung. Sisanya belum tahu, masih koordinasi dengan pihak keluarga," jelasnya.

Luka Tak Wajar

Front Pembela Islam (FPI) menemukan luka-luka tidak wajar yang dialami oleh enam anggotanya yang tewas ditembak polisi.

Selain luka tembakan ada luka-luka lainnya.

Hal itu diungkapkan Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar yang mengaku sudah melihat langsung kondisi enam jenazah anggota laskar FPI ditembak polisi.

Aziz menyebut, ditemukan banyak luka tidak wajar di keenam jenazah laskar FPI.

Selain luka tembak, kata dia, ada luka lebam lainnya yang bukan disebabkan oleh selongsong peluru.

"Luka beberapa tidak wajar. (Luka) tembak juga tidak wajar," kata Aziz kepada Kompas.com, Selasa (8/12/2020) malam.

Saat ditanya berapa banyak luka tembak di tiap jenazah, Aziz tak merinci lebih jauh. "Banyak," ujarnya.

Dengan kondisi keenam jenazah tersebut, Aziz meyakini mereka bukan meninggal karena polisi melakukan tindakan tegas dan terukur.

Aziz berharap Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang telah membentuk tim independen bisa mengusut tuntas penembakan tersebut.

"Kami minta ini diusut tuntas," ujarnya.

Setelah diotopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pihak Kepolisian kemudian menyerahkan seluruh jenazah kepada keluarga masing-masing.

Enam jenazah dibawa pihak FPI lalu disemayamkan di Masjid Al Islah Petamburan, Jakarta Pusat, sebelum dimakamkan.

Jenazah akan dimakamkan di lokasi berbeda-beda sesuai keinginan keluarga.

Enam simpatisan Rizieq tewas ditembak polisi di Jalan Tol Jakarta-Karawang, tepatnya kilometer 50, pada Senin (7/12/2020) dini hari.

Kronologi versi polisi

Polisi sebelumnya menyebut mobil yang digunakan 10 orang simpatisan Rizieq Shihab lebih dahulu menabrak kendaraan polisi.

Hal itu terjadi di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin dini hari. Saat itu, menurut polisi, pihaknya tengah mengusut dugaan rencana pengerahan massa pendukung Rizieq ke Mapolda Metro Jaya, Senin siang, untuk mengawal proses hukumnya.

"Proses nabrak dulu berapa kali mobil kita ditabrak dan dipepet," ujar Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Senin.

Setelahnya, kata Tubagus, mereka langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam dan pistol ke arah anggota.

Namun, ia tidak menjelaskan tentang proses penyerangan tersebut.

"Perannya jelas ada dua mobil yang mepet kita yang akan dihentikan kita dan kemudian melakukan penyerangan. Ada yang menggunakan sajam dan menggunakan senpi," kata Tubagus.

Tubagus menegaskan, bukti penyerangan yang dilakukan oleh laskar khusus FPI terhadap polisi telah dikantongi, salah satunya hasil pesan suara.

Rekaman suara tersebut menunjukkan adanya perbincangan dari Laskar Khusus FPI untuk mencelakakan polisi.

“Juga ada bukti tentang voice note bagaimana sedemikian rupa direncanakan untuk dipancing di sana, kemudian dipepet, semua terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam voice note,” ujar Tubagus.

Dalam voice note, menurut kepolisian, Laskar Khusus FPI telah mengetahui bahwa pihak yang mengikuti adalah polisi.

Meskipun demikian, pihak Laskar Khusus FPI tetap melakukan penyerangan kepada polisi.

“Nyata sekali bagaimana perencanaannya, bagaimana yang bersangkutan sudah tahu itu mobil polisi kemudian bagaimana dipancing, dipepet itu terlihat semua, di dalam situ (VN), nyata sekali,” ujar Tubagus.

Merasa terancam, polisi kemudian melakukan penembakan hingga menewaskan enam pengawal Rizieq.

Dalam konferensi pers, kepolisian menunjukkan sejumlah barang bukti yang disebut milik simpatisan Rizieq.

Ada senjata api berupa dua pucuk pistol dan tujuh peluru. Selain itu, ada tiga selongsong peluru.

Menurut polisi, dua pistol tersebut bukan pistol rakitan. Versi polisi, pihak laskar menembak sebanyak tiga kali.

Barang bukti lain yang ditunjukkan adalah sebilah pedang dan sebilah celurit.

Kejadian Versi FPI

Sekretaris Umum FPI Munarman sebelumnya menjelaskan, Rizieq dan keluarga saat itu tengah menuju acara pengajian subuh keluarga.

Rizieq berangkat dari Sentul, Bogor, pukul 22.30 WIB.

Dalam iring-iringan kendaraan ada juga empat mobil lainnya yang ditumpangi para anggota laskar FPI pengawal Rizieq.

Rombongan sudah menyadari dibuntuti oleh kendaraan lain sejak dari Sentul.

Namun, kata dia, para penguntit itu baru beraksi pukul 12.30 WIB, setelah rombongan Rizieq berada di tol Jakarta-Cikampek, dekat Gerbang Tol Karawang Timur.

"Para penguntit berusaha memotong entah apa tujuannya. Ini orang tak berseragam."

"Berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan," kata Munarman dalam konferensi pers di markas FPI Petamburan, Jakarta Pusat, Senin sore.

"Ini orang tak berseragam berusaha memotong rombongan dan menyetop kendaraan. Para pengawal bereaksi untuk melindungi HRS (Rizieq). Reaksi normal," katanya.

Menurut dia, ada dua mobil berisi pengawal yang mencoba menghentikan aksi penguntit itu.

Sementara dua mobil lainnya terus jalan mengawal rombongan Rizieq dan keluarga ke tempat tujuan.

Namun, dari dua mobil yang berhadapan dengan penguntit itu, kata Munarman, satu mobil langsung pergi setelah mendengar suara tembakan.

"Mobil yang satunya menyelamatkan diri karena ada tembakan," ujarnya.

Setelah itu, pihak FPI tak bisa melakukan komunikasi lagi dengan enam anggota laskar tersebut.

Karena itu, FPI merilis siaran pers yang menyatakan keenam pengawal Rizieq itu hilang.

Munarman mengaku terkejut saat Kapolda Metro Jaya menyatakan enam simpatisan Rizieq tewas ditembak karena melakukan penyerangan pada polisi.

"Fitnah besar laskar kita disebut membawa senjata api tembak-menembak. Laskar tak dilengkapi senjata api, terbiasa tangan kosong. Kami bukan pengecut," kata Munarman.

"Fitnah luar biasa, pemutarbalikan fakta dengan menyebut laskar yang lebih dahulu menyerang dan melakukan penembakan," sambungnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul FPI Gandeng Ahli Ungkap Kondisi 6 Pengawal Habib Rizieq, Peluru ke Arah Jantung ada Bekas Penyiksaan, https://wartakota.tribunnews.com/2020/12/09/fpi-gandeng-ahli-ungkap-kondisi-6-pengawal-habib-rizieq-peluru-ke-arah-jantung-ada-bekas-penyiksaan?page=all

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul CERITA Jusuf Kalla saat Habib Rizieq Tawarkan Dukungan pada Pilpres 2009, Terlontar Satu Syarat, https://kaltim.tribunnews.com/2020/12/08/cerita-jusuf-kalla-saat-habib-rizieq-tawarkan-dukungan-pada-pilpres-2009-terlontar-satu-syarat?page=4

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Sempat Disembunyikan Usai Khawatir Nyawanya Terancam, Habib Rizieq Akhirnya Muncul Berikan Intruksi, https://sumsel.tribunnews.com/2020/12/09/sempat-disembunyikan-usai-khawatir-nyawanya-terancam-habib-rizieq-akhirnya-muncul-berikan-intruksi?page=all

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved