Dulu Pengangguran, Kini Harta Edhy Prabowo Miliaran, Rocky Gerung: Kejengkelan Prabowo Sempurna
Dulu Pengangguran, Kini Harta Edhy Prabowo Miliaran, Rocky Gerung: Kejengkelan Prabowo Sempurna
POS-KUPANG.COM - Akademisi Rocky Gerung menanggapi pernyataan Hashim Djojohadikusumo yang mengungkap kemarahan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Hashim menyampaikan jika Prabowo merasa dikhianati oleh Edhy Prabowo.
"Pak Prabowo sangat marah, sangat kecewa, merasa dikhianati,” ucap Hashim Djojohadikusumo dalam konferensi pers pada Jumat (4/12).
Tak hanya itu, Hashim menyebutkan pernyampaian Prabowo Subianto yang dalam bahasa Inggris "I pick him up from the gutter, and this is what he does to me."
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. Perjalanan Panjang Prabowo Subianto Masuk Kabinet: 11 Tahun Oposisi, 3 Kali Gagal di Pilpres. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
"Dia bilang ke saya secara bahasa Inggris, dia sangat kecewa dengan anak yang dia angkat dari selokan 25 tahun lalu dan ini balasannya ke saya," imbuh Hashim mengingat pernyataan Prabowo.
Lebih lanjut, Hashim Djojohadikusumo tak menampik jika ia sangat kenal baik dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang ditangkap komisi antirasuah tersebut.
Hashim Djojohadikusumo menjelaskan, dirinya kali pertama kenal Edhy Prabowo 25 tahun lalu.
Kala itu, Edhy Prabowo merupakan seorang pengangguran yang berperilaku baik.
Meski demikian, perilaku Edhy Prabowo yang sekarang membuat penyesalan dalam diri Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra.
Kemarahan Prabowo Subianto ini lantas menuai perhatian masyarakat. Rocky Gerung sebagai pengamat politik pun buka suara terkait hal ini.
Dilansir dari vlog Rocky Gerung Official pada Minggu (6/12), Rocky menjelaskan, sejarah Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo terbilang unik.
"Karena ini menyangkut kader yang memang diarahkan untuk jadi bagian elite Gerindra. Selama ini orang menganggap elite Gerindra itu hanya keluarga Djojohadikusumo, nah Edhy Prabowo dari awal melekat sebagai asisten dalam banyak hal Prabowo."
"Dari hal silat sampai urusan alumni dan sebagainya. Jadi terlihat Edhy menempati posisi unik, dia bukan sekadar anggota Gerindra dan punya sejarah lebih panjang dari Gerindra. Dianggap sebagai keluarga besar Djojohadikusumo," beber Rocky Gerung.
Lebih lanjut, kondisi unik ini membuat keluarga Prabowo Subianto maupun Prabowo sendiri bereaksi keras terhadap kabar Edhy Prabowo terciduk KPK.
Baca juga: Suami Terancam Hukuman Mati Usai Korupsi, Ini Penampakan Grace Batubara Istri Cantik Mensos Juliari
Baca juga: POTRET Terbaru Puput Nastiti Devi, 2 Tahun Jadi Istri Ahok, Bos Pertamina, Kini Bkin Pangling!
Rocky Gerung tanggapi kemarahan Prabowo terhadap Edhy Prabowo (YOUTUBE/ROCKY GERUNG OFFICIAL)
"Jadi ini soal psikologi yang melekat di diri Pak Prabowo, yang menganggap Edhy Prabowo itu bagian dari keseharian Prabowo. Jadi teguran itu bermakna seharusnya kenapa tak mendahulukan kepentingan Gerindra, jika memang mau korupsi ya seharusnya tak membuat gempar di awal-awal, namun dia mengekspresikan dengan cara meledak-meledak," ucap Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai, saat ini Hashim mengambil alih komunikasi politik dari Prabowo Subianto karena kemungkinan jika Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra yang berbicara maka ada meja yang bakal digebrak lagi.
"Karena dia adiknya jadi lebih paham psikologis dari Pak Prabowo. Saya kira itu dan saya tetap anggap terlambat karena spekulasi terhadap Gerindra itu sudah memburuk kemudian baru ada komentar resmi dari Prabowo melalui Pak Hashim," imbuh Rocky Gerung.
Kemudian, Rocky Gerung menyatakan, dahulu ketika Edhy Prabowo pertama kali diumumkan sebagai Menteri KKP juga banyak orang yang berasumsi terkait kedekatannya dengan Prabowo.
"Apakah ini keluarga dekat?atau punya hubungan erat terhadap Prabowo? Tetapi yang lebih penting sebetulnya bagaimana Gerindra menata ulang politiknya terhadap kader yang disebutkan dalam laporan KPK, terutama putri Pak Hashim," beber Rocky Gerung.
Rocky menilai, kejengkelan Prabowo maupun keluarga Djojohadikusumo menjadi sempurna lantaran terseretnya nama putri Hashim Djojohadikusumo, Rahayu Saraswati.
"Secara profesional saya tahu Sara itu pintar dan tajam menganalisis masalah. Jadi sayang sekali dia terganjal dengan isu ini. Ini juga yang mungkin menyebabkan kejengkelan Prabowo atau keluarga Djojohadikusumo menjadi sempurna terhadap Edhy Prabowo. Jadi bagian ini yang harus dilihat orang, mengapa Prabowo terlambat mengucapkan kejengkelannya dan kalkulasi politik sudah terlebih dahulu ada," aku Rocky Gerung.
SIMAK VIDEONYA:
Hashim Curiga Ada Motif Politik
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo memberi peringatan kepada semua kader Partai Gerindra untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum.
Hashim berjanji akan mengawasi perilaku dan gerak-gerik kader Gerindra se-Indonesia, terutama setelah kejadian penangkapan eks Menteri KKP Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Ini saya bertekad, terus terang saja. Kalau ada kader-kader Gerindra yang menonton ini, saya bertekad mengawasi kalian semua. Kalian semua akan saya awasi, perilaku ya, perbuatan-perbuatan. Saya Hashim akan awasi semua kader-kader di Indonesia," kata Hashim dalam konferensi pers di Cafe Jetski, Pluit, Jakarta Utara, Jumat (4/12/2020).
Hashim menjelaskan bahwa saat penangkapan Edhy, Partai Gerindra sebenarnya juga mendapatkan kabar baik.
Hari itu Partai Gerindra mendapatkan anugerah sebagai partai politik yang paling transparan dan bersih.
"Ini yang saya sesalkan. Hari Rabu waktu Edhy Prabowo ditahan, ditangkap, hari itu Partai Gerindra dapat penghargaan dari pemerintah yang diwakili Wakil Presiden. Anugerah apa? Partai politik yang paling transparan dan paling bersih. Bapak bisa cek dengan kantor Wapres, kita dapat penghargaan," kata Adik kandung Prabowo Subianto itu.
Namun, euforia penghargaan yang diterima Partai Gerindra itu tertutupi berita penangkapan Edhy Prabowo terkait dugaan suap ekspor benur atau benih lobster.
Baca juga: POTRET Terbaru Puput Nastiti Devi, 2 Tahun Jadi Istri Ahok, Bos Pertamina, Kini Bkin Pangling!
"Sampai sekarang tidak disebut sama sekali. Kita sudah bertahun-tahun dapat. Anda bisa cek. ICW berikan penghargaan untuk Partai Gerindra. Kami yang paling bersih dan paling lengkap, transparan, sudah bertahun-tahun. Tapi dengan satu kejadian yang sangat-sangat kita sesalkan semua, kok bisa tidak diliput oleh media?" ujarnya.
Hashim curiga ada motif politik di balik dugaan korupsi izin ekspor benih lobster yang menjerat Edhy Prabowo.
Ia menyebut kasus dugaan korupsi Edhy tersebut menyeret-nyeret namanya serta kakaknya, Prabowo.
Padahal menurut Hashim, keluarganya maupun Prabowo tak ada kaitan dengan izin ekspor benih lobster.
"Saya merasa ada politik tertentu, untuk jatuhkan nama keluarga kami," kata Hashim.
Hashim juga merasa sangat dirugikan oleh tindakan yang dilakukan Edhy.
Ia bahkan merasa menjadi korban atas pemberitaan yang kerap mengait-ngaitkan dirinya dan keluarga atas kasus yang menjerat Edhy tersebut.
"Kami merasa dikorbankan, kami merasa dizalimi, dan saya terus terang saja saya menduga ada motivasi politik tertentu," ujarnya.
Hashim mengatakan dirinya telah berbisnis sejak lama dan mengklaim tak pernah berlaku curang. Menurutnya, bisnis yang dirinya lakukan sepenuhnya bersih, mulai dari izin hingga ekspor-impor.
"Kami sudah lama berbisnis tidak pernah kami curang, apalagi korupsi, apalagi langgar aturan yang berlaku," katanya.
Senada dengan Hashim, putrinya yang kini tengah mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo juga menduga ada motif politik di balik kejadian ini.
"Mungkin ada konotasi politik kami dijadikan sasaran terus dan yang tidak fair kawan media banyak yang justru dukung dengan sebarkan tuduhan itu," ujarnya.
Sara--sapaan akrabnya--bahkan menyebut kejadian ini bisa menggerus elektabilitasnya sebagai calon kandidat wakil wali kota di Pilkada Tangerang Selatan, di mana pemungutan suara akan berlangsung kurang dari seminggu.
"Kalau dikaitkan Pilkada itu jadi makanan umum dan gerus elektabilitas, enggak perlu ditanya itu logikanya," katanya.
Pengakuan Edhy Prabowo yang Terseret Dugaan Kasus Suap Benih Lobster
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, resmi ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus suap ekspor benih lobster.
Tidak hanya Edhy, enam orang lainnya yang juga ikut terseret terdiri dari pejabat KKP dan pihak swasta.
Pria kelahiran 24 Desember 1972 ini, dalam kesempatannya bertemu dengan rekan media, angkat bicara soal kasus yang melibatkan dirinya.
Ia menyebut itu merupakan kecelakaan, oleh karenanya Edhy siap bertanggung jawab.
"Ini kecelakaan yang terjadi, saya bertanggung jawab, saya tidak lari dan saya akan beberkan yang saya lakukan," tegasnya dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Kamis (26/11/2020).
Edhy juga menyampaikan permohonan maaf kepada sejumlah pihak.
Permintaan maaf pertama ia tujukan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Pertama saya minta maaf kepada Bapak Presiden, saya telah mengkhianati kepercayaan beliau."
"Minta maaf ke Pak Prabowo Subianto, guru saya, yang sudah mengajarkan banyak hal," imbuhnya.
Selanjutnya, ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada sang ibu.
"Saya mohon maaf kepada ibu saya yang saya yakin hari ini nonton di TV. Dalam usianya yang sudah sepuh ini beliau tetap kuat. Saya masih kuat dan saya akan bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi," lanjut Edhy.
Tak hanya itu, ia juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
"Kemudian saya juga memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kelautan dan Perikanan yang mungkin banyak yang terkhianati, seolah-olah saya pencitraan di depan umum, itu tidak, itu semangat." ucap Edhy.
Suami Iis Rosita Dewi itu mengaku siap mengundurkan diri dari sejumlah jabatan.
Termasuk posisi Menteri Kelautan dan Perikanan dan jabatan di Partai Gerindra.
"Dengan ini saya ingin mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua Umum dan mohon undur diri untuk tidak lagi menjabat sebagai menteri, saya yakin prosesnya sudah berjalan," tandas Edhy.
JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Edhy Prabowo jadi salah satu sosok yang namanya paling sering disebut-sebut publik di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Kebijakannya yang dinilai kontroversial di Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP) jadi pemicunya.
Edhy sendiri merupakan kader Partai Gerindra yang juga bagian dari lingkarang orang terdekat Prabowo Subianto. Namanya masuk sebagai Menteri KKP di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 setelah Prabowo memututuskan berkoalisi dengan pemerintah.
Edhy yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional ini, menggantikan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri KKP periode 2014-2019.
Perjalanan politik Edhy terbilang panjang, dia pernah menjadi anggota dewan tiga periode berturut-turut mewakili kampung halamannya, Dapil I Sumatera Selatan.
Baca juga: Menteri Edhy: Potensi Lobster Punah Itu Tidak Ada!
Di periode terakhirnya di Senayan, Edhy duduk sebagai Ketua Komisi IV yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan, termasuk di dalam KKP.
Meski kini dikenal sebagai politikus ulung, latar belakangnya sebenarnya berasal dari prajurit TNI. Edhy yang sempat masuk Akabri angkatan tahun 1991, belakangan dia tak bisa melanjutkan karirnya di militer.
Setelah keluar dari Akabri, Edhy merantau ke Jakarta. Di sinilah kesuksesannya bermula. Secara tak sengaja dirinya bertemu dengan Prabowo yang saat itu masih berdinas di TNI AD dengan pangkat Letkol.
Seiring waktu berjalan, Edhy menjadi orang kepercayaan Prabowo. Sembari bekerja, dia juga melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo. Edhy jadi orang pertama yang bergabung di Gerindra saat partai itu baru didirikan Prabowo.
Baca juga: Mengintip Kekayaan yang Dimiliki Prabowo Subianto
Selain sibuk sebagai pengurus partai dan anggota dewan, Edhy diketahui juga memiliki beberapa bisnis. Lalu berapa harta kekayaan Edhy Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri KKP?
Dikutip dari laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN) dari laman resmi Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) pada Selasa (7/7/2020), Edhy Prabowo terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2019.
Pelaporan harta dalam LHKPN dilakukan dalam kapasitasnya sebagai Menteri KKP. Total harta kekayaannya tercatat sebesar Rp 7 miliar atau tepatnya Rp 7.422.286.613.
Aset terbesar milik pria asal Sumatera Selatan ini berasal dari properti berupa bidang tanah dan bangunan yang nilainya Rp 4.349.236.180.
Baca juga: Sederet Aturan Era Susi yang Ditenggelamkan Edhy Prabowo
Dari 10 aset properti miliknya, sebanyak 7 bidang tanah berada di Kabupaten Muara Enim, dan tiga properti sisanya berada di Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Lalu untuk harta bergerak berupa alat transportasi dan mesin, total yang dimiliki Edhy Prabowo tercatat sebesar Rp 890.000.000. Rinciannya, 2 unit mobil, 2 unit motor, 1 sepeda, dan 1 genset.
Kendaraan roda empat paling mahal yang dipunyai Edhy Prabowo yakni mobil Mitsubishi Pajero Sport Jeep dengan nilai Rp 500 juta.
Lalu kendaraan paling rendah yang dilaporkan yaitu Yamaha RX-King tahun 2002 senilai Rp Rp. 4.000.000. Edhy juga mencantumkan kepemilikan 1 sepeda BMC sport dengan harga Rp 65.000.000.
Baca juga: Ini Kekayaan Pemilik Susi Air dan Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti
Aset lain yang dilaporkan Edhy yakni berupa harta bergerak lain yang taksiran nilainya Rp 1.926.530.000. Kemudian aset berupa kas dan setara kas sebesar Rp 256.520.433.
Dalam laporan LHKPN, Edhy tak diketahui tak memiliki surat berharga dan utang.
Harta yang dilaporkan Edhy terbilang naik pesat. Pada 31 Desember 2018 atau saat duduk sebagai anggota DPR periode 2014-2019 dari Fraksi Partai Gerinda, harta yang dilaporkannya yakni sebesar Rp Rp.4.562.804.877.
Seperti diketahui, sejumlah kebijakan Edhy di KKP jadi sorotan publik karena merevisi aturan yang dibuat pendahulunya antara lain pelegalan alat tangkap cantrang, mencabut larangan ekspor benih lobster, dan enggan melanjutkan penenggelaman kapal pencuri ikan.
Menteri Kelautan dan Perikanan 2019-2024 Edhy Prabowo (Dok KKP via Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rocky Gerung Tanggapi Kemarahan Prabowo ke Edhy: Ini Soal Psikologi yang Melekat pada Dirinya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kekayaan Edhy Prabowo, Mantan Prajurit yang Kini Jadi Menteri KKP"