RS Siloam Kupang Deteksi Covid-19 Dokter Hans Puji Isothermal Test

SILOAM Hospitals meluncurkan Isothermal Molecular Test untuk mendeteksi Covid-19

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM / Tedy Diaz
Ngobrol Asyik Pos Kupang tentang Peluncuran Tes Molekuler Isothermal Covid-19 bersama dr Hans Lie, dr Hermi Indita, dan dr Caprine. Acara dipandu oleh Jurnalis Pos Kupang, Novemy Leo Novel. 

POS-KUPANG.COM - SILOAM Hospitals meluncurkan Isothermal Molecular Test untuk mendeteksi Covid-19, Jumat (27/11) lalu. Alat tes keluaran Abbot dengan ID NOW itu telah dimiliki 40 Rumah Sakit Siloam di seluruh Indonesia, termasuk RS Siloam Kupang dan RS Siloam Labuan Bajo.

Direktur RS Siloam Kupang, dr Hans Lie mengatakan, alat tersebut telah dimanfaatkan.

"Sudah seminggu alat itu digunakan di RS Siloam dan dipakai untuk memeriksa 20 orang," kata dokter Hans dalam acara Ngobrol Asyik Pos Kupang dengan tema Peluncuran Isothermal Molecular Test Covid-19, Jumat (4/12/2020).

Baca juga: Nita Thalia: Orang Ketiga

Dokter Hans didampingi dr Hermi Indita dan dr Caprine. Kegiatan dipandu jurnalis Pos Kupang, Novemy Leo. Dokter Hermi menjelaskan, isothermal juga bagian dari pemeriksaan molekuler yang sama dengan PCR. Namun, keunggulan Test Isothermal adalah hasilnya cepat diketahui.

Ia menyebut keunggulan Isothermal Molecular Test, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tes berkisar 5-15 menit. Hasil test isothermal juga akurat. Alatnya kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana.

Baca juga: Pakar Konflik Nilai Benny Wenda Tak Layak Wakili Papua, Ini Alasannya

Menurut dokter Hermi, dalam test PCR ada siklus yang dibutuhkan untuk mengamplifikasikan DNA. Perubahan per siklus itu ditentukan berdasarkan suhu.

Namun, dalam Isothermal Molecular Test tidak ada seperti itu, yakni suhunya konstan di 56 derajat dan dibantu enzim untuk mempercepat amplifikasi DNA.

"Jadi, kalau isothermal hasilnya kualitatif, positif-negatif. Kalau PCR, ada angka; seberapa besar siklusnya, seberapa banyak siklus yang teramplifikasi dari DNA virus itu," jelasnya.

Ia menegaskan, alat tersebut sudah diakui oleh WHO dan masuk dalam registrasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Alat itu membantu dalam situasi pandemi yang mana terjadinya lonjakan kasus sehingga perlu kecepatan diagnosis untuk penatalaksanaan. Spesimen yang digunakan untuk test isothermal tetaplah sampel swab," kata dokter Hermi.

Dokter Caprine menambahkan, biaya test isothermal Rp 1,3 juta per individu per satu kali pemeriksaan. Namun, RS Siloam memberikan harga khusus apabila ada permintaan test isothermal untuk 10 orang atau lebih.

"Alatnya kecil sehingga bisa digunakan juga oleh corporate atau lembaga/instansi dan diperiksa di tempat," ucap dokter Caprine.

Dokter Hans mengatakan, meski hasil Isothermal Molecular Test sama akurat dengan test PCR, namun skema pembiayaan berdasarkan standar Kemenkes, adalah hasil tes PCR.

Ia menjelaskan, RS Siloam Kupang merupakan salah satu rumah sakit second line Covid-19 di Kota Kupang. Pada Mei 2020, RS Siloam melayani sekitar 7 pasien (kasus) setiap bulan. Kemudian pada Oktober-November meningkat tajam, bisa mencapai 30 pasien (kasus) sebulan.

Pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 yang ditangani RS Siloam Kupang tidak mencapai lima kasus. Hans berujar, pasien meninggal Covid-19 itu biasanya memiliki faktor risiko penyerta seperti usia tua, riwayat penyakit paru, darah tinggi, kencing manis dan stroke.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved