Hari Difabel Internasional

Rayakan HDI, FPKDK Lembata Bagikan Bingkisan Untuk Difabel Pengungsi Ile Lewotolok

Rayakan HDI, FPKDK Lembata Bagikan Bingkisan Untuk Difabel Pengungsi Ile Lewotolok

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Ika pada tahun sebelumnya, perayaan Hari Difabel Internasional (HDI) diisi dengan berbagai kegiatan dan acara bersama, tahun ini berbeda. Pada HDI , Kamis (3/12/2020), Forum Peduli Kesejahteraan Difabel dan Keluarga (FPKDK) Kabupaten Lembata membagikan bingkisan kepada para difabel yang saat ini sedang mengungsi. Catatan FPKDK Kabupaten Lembata, ada 300-an pengungsi difabel saat ini. 

Rayakan HDI, FPKDK Lembata Bagikan Bingkisan Untuk Difabel Pengungsi Ile Lewotolok

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - JIka pada tahun sebelumnya, perayaan Hari Difabel Internasional ( HDI) diisi dengan berbagai kegiatan dan acara bersama, tahun ini berbeda.

Pada HDI , Kamis (3/12/2020), Forum Peduli Kesejahteraan Difabel dan Keluarga (FPKDK) Kabupaten Lembata membagikan bingkisan kepada para difabel yang saat ini sedang mengungsi. Catatan FPKDK Kabupaten Lembata, ada 300-an pengungsi difabel saat ini. 

Baca juga: Dandim dan Kadis Pertanian TTU Bahas Program TJPS

Seperti diketahui, akibat erupsi Gunung Lewotolok, warga dua wilayah kecamatan yakni Ile Ape dan Ile Ape Timur mengungsi di Lewoleba. Mereka ditempatkan di satu posko utama dan beberapa posko lainnya di dalam wilayah Kota Lewoleba.

Sementara sebagian besar masyarakat pengungsi memilih menginap di keluarga. Demikian pula yang dialami para difabel. Mereka, umumnya tersebar di rumah keluarga dan sejumlah lainnya berada di posko umum.

Baca juga: Bank NTT Teken PKS dengan Badan Keuangan Daerah Ngada

Sejak pengungsian besar-besaran terjadi Minggu (29/11/2020) dan Senin (30/11/2020), FPKDK Lembata terus mencari informasi keberadaan para difabel. Sejumlah difabel yang memilih pondok di kebun sebagai tempat mengungsi, juga dikunjungi.

“Sejumlah pihak dengan segera merespon situasi sulit yang tentu saja dialami sahabat difabel. Mereka berbaik hati memberi donasi untuk para difabel melalui FPKDK dan kami membeli beberapa kebutuhan untuk mereka, termasuk menyediakan air bersih untuk mereka yang masih bertahan tinggal di kebun. Kami mendatangi mereka, menemui mereka secara langsung untuk mengetahui kondisi mereka,” ujar Ketua FPKDK, Ramsya Langoday.

Pendataan juga terus dilakukan, agar tidak satupun sahabat difabel luput dari perhatian. Difabel adalah kelompok rentan pada situasi kebencanaan seperti saat ini. Mereka, seperti masyarakat lainnya harus mendapat perhatian yang sama.

“Dengan mengetahui keberadaan mereka, kondisi mereka juga terus dipantau. Bantuan yang diberikan berbagai pihak melalui FPKDK juga terus disalurkan secara langsung ke sasaran yakni difabel sendiri,” ujar Ramsya.

Pada HDI kali ini, bingkisan berupa makanan ringan dan barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun mandi, sabun cuci dan odol dibagikan dari rumah ke rumah, tempat mereka menginap. Di Posko SMP Negeri 1, FPKDK menemui lima pengungsi difabel.

Sedangkan di Poslo Aula Ankara, sebanyak 4 difabel, di Posko Pasar Lamahora, sebanyak 5 difabel dan sisanya tersebar di rumah-rumah keluarga dalam kota Lewoleba. 

Kepada mereka yang memberikan donasi untuk difabel melalui FPKDK, Ramsya juga menyampaikan terima kasih. 

"Semua yang dilakukan atas nama cinta, tidak akan sia-sia belaka," pungkasnya.  (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Keterangan Foto/Ricko Wawo/

JIka pada tahun sebelumnya, perayaan Hari Difabel Internasional (HDI) diisi dengan berbagai kegiatan dan acara bersama, tahun ini berbeda. Pada HDI , Kamis (3/12/2020), Forum Peduli Kesejahteraan Difabel dan Keluarga (FPKDK) Kabupaten Lembata membagikan bingkisan kepada para difabel yang saat ini sedang mengungsi. Catatan FPKDK Kabupaten Lembata, ada 300-an pengungsi difabel saat ini. 

 
     

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved