Pemda TTU Salurkan 20 Ekor Kambing Bibit untuk Komunitas Adat Terpencil di Dusun Besin
Pemda TTU membantu 20 ekor kambing bibit (10 pasang) untuk komunitas adat terpencil yang ada di Dusun Besin
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU-Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara ( Pemda TTU) membatu 20 ekor kambing bibit (10 pasang) untuk komunitas adat terpencil yang ada di Dusun Besin, Desa Loeram, Kecamatan Insana. Bantuan ternak kambing bibit tersebut dibagikan kepada 10 kepala keluarga (kk) yang ada di dusun tersebut.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan Pos Kupang, bantuan tersebut diserahkan oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda TTU, Alfonsius Ukat yang mewakili Bupati Raymundus Sau Fernandes. Bantuan tersebut diserahkan di salah satu rumah warga di Dusun Besin, Jumat (4/12/2020).
Baca juga: Empat Prajurit TNI di Perbatasan Belu Bantu Warga Merontok Padi
Hadir dalam kegiatan tersebut yaitu, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten TTU, Alfonsius Ukat, Kepala Dinas PUPR TTU Anton Kapitan, Kepala Dinas Sosial TTU Matheos J Dami, Penjabat Kepala Desa Loeram Eduardus Efi, dan masyarakat setempat.
Kepala Dinas Sosial TTU, Ir. Matheos J Dami mengatakan, bantuan tersebut diperuntukan kepada komunitas adat terpencil. Setelah dilakukan indetifikasi, pada tahun 2020, ada dua dusun yang mendapatkan bantuan tersebut yakni Dusun Besin, Desa Loeram, Kecamatan Insana, dan Dusun Oebleu, Desa Fatunisuan, Kecamatan Miomafo Barat.
Baca juga: Deteksi Dini Covid-19, RS Siloam Kupang Miliki Alat Tes Molekuler Isothermal
"Dua dusun itu memang sulit dijangkau dengan kendaraan, tetapi mereka punya potensi, sehingga kita dari Dinas Sosial membantu mereka untuk pemberdayaan ekonomi rumah tangga," ungkapnya.
Dengan bantuan tersebut, kata Matheos, dapat membantu dalam rangka meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sehingga mereka tidak merasa tertinggal dengan desa atau daerah lain.
Matheos mengatakan, program tersebut merupakan program dari pemerintah pusat yang pada tahun sebelumnya sudah membantu komunitas adat terpencil lainnya. Namun karena pemerintah pusat belum merespon program tersebut maka pemerintah daerah melalui Dinas Sosial membantu melalui APBD tahun 2020.
"Dengan keterbatasan anggaran yang ada, kita hanya maksimalkan untuk membantu dua kelompok yang ada ini," ujarnya.
Matheos menjelaskan, yang menjadi pertimbangan pihaknya saat memberikan bantuan kambing bibit tersebut karena sangat sesuai dengan kondisi cuaca dan alam di dusun itu. Karena sesuai dengan kondisi cuaca dan alam, maka yang paling mungkin untuk bertahan adalah ternak kambing.
"Kalau babi, maka akan sulit mendapatkan pakan. Kemudian ada wabah ASF itu, makanya kita pilih ternak kambing karena mudah menyesuaikan dan gampang untuk dipelihara," jelasnya.
Matheos menjelaskan, selain memberikan bantuan 10 pasang ternak kambing, Dinas Sosial juga membantu obat-obatan dan vitamin serta jarum suntik kepada warga penerima bantuan tersebut.
"Jadi mereka nanti juga akan dilatih oleh para petugas untuk menyuntik ternak kambing sebelum mereka beternak, supaya mereka bisa mandiri," ujarnya.
Metheos berharap, kedepan pihaknya dapat menyalurkan bantuan lagi kepada kelompok masyarakat atau dusun-dusun yang masih terpencil sehingga dapat meningkatkan ekonomi mereka.
"Khusus untuk masyarakat penerima, kita harapkan semoga mereka bisa kembangkan sehingga ekonomi rumah tangga mereka dapat bertumbuh," ungkapnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda TTU, Alfons Ukat mengungkapkan, bantuan ternak kambing tersebut diberikan oleh pemerintah daerah dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.