Berita Lembata Terkini

FRONT MATA MERA: Logistik Bagi Pengungsi Ile Lewotolok Jangan Ditumpuk di Gudang

warga terdampak yang melakukan evakuasi mandiri, tambahnya, juga perlu melaporkan diri ke kelurahan untuk memudahkan pendataan

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Keterangan Foto/Ricko Wawo/
Evakuasi masih terus dilakukan terhadap warga yang bermukim di kawasan zona merah atau radius 4 kilometer dari puncak Ile Lewotolok, Kamis (3/12/2020) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA-Penumpukan bantuan logistik bagi pengungsi Ile Lewotolok di gudang Kantor BPBD Kabupaten Lembata mendapat sorotan banyak pihak. 

Hal ini terjadi justru pada saat bantuan dari pelbagai pihak datang setiap hari dan dikumpulkan di gudang Kantor BPBD Kabupaten Lembata.

Supryadi Lamadike, Presiden Front Mahasiswa Lembata Makassar Merakyat (FRONT MATA MERA) 
menerangkan bertumpuknya logistik di Posko Induk korban bencana erupsi Gunung Ile Lewotolok dan tersendatnya distribusi logistik ke posko-posko penampungan pengungsi Ile Ape di Lewoleba adalah bukti Pemda Lembata gagap dalam menanggulangi situasi bencana.  

"Belum lagi, ada banyak titik pengungsian di rumah-rumah warga dalam Kota Lewoleba yang masih belum tersentuh uluran bantuan dari pusat logistik kantor bupati lama," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Pos Kupang, Kamis (3/12/2020). 

"Sudah kurang lebih empat hari bencana terjadi setelah pernyataan bencana oleh Pemda namun tindakan tanggap bencana utamanya soal distribusi sangat prematur," tambahnya. 

Pihaknya mengapresiasi proses penerimaan donasi oleh Pemda Lembata namun mereka menganggap Pemda Lembata gagap dan nyaris tidak mampu melakukan pendistribusian ke tempat-tempat pengungsian, yang ada di rumah-rumah warga yang tersebar di seluruh Kota Lewoleba dan sekitarnya.

Atas masalah ini, mereka akan melakukan pemberian bantuan dari hasil pencarian dana langsung kepada masyarakat yang tinggal di rumah keluarga. 

FRONT MATA MERA juga akan menggalang doniasi luas dengan banyak komunitas dan organisasi untuk melakukan gerakan antar langsung bantuan ke rumah-rumah warga. 

Dalam keterangan pers, Kamis (3/12/2020), secara terpisah Sekda Lembata Paskalis Ola Tapobali memastikan kalau pemerintah sudah berkomitmen untuk membantu semua pengungsi tanpa pengecualian. 

Pemerintah juga berupaya memindahkan warga yang evakuasi mandiri di rumah ke posko-posko utama supaya mudah didata termasuk dalam hal distribusi logistik.

Namun demikian, warga terdampak yang melakukan evakuasi mandiri, tambahnya, juga perlu melaporkan diri ke kelurahan untuk memudahkan pendataan. Data pengungsi menurutnya juga terus berubah setiap harinya sehingga berpengaruh pada manajemen distribusi logistik. 

Area lampiran

 

BalasTeruskan

 
 

Baca juga: Di Waingapu, Warga Kampung Arab, Hambala Minta Pemkab Sumba Timur Tutup Bengkel Sekitar Pemukiman 

Evakuasi masih terus dilakukan terhadap warga yang bermukim di kawasan zona merah atau radius 4 kilometer dari puncak Ile Lewotolok, Kamis (3/12/2020)
Evakuasi masih terus dilakukan terhadap warga yang bermukim di kawasan zona merah atau radius 4 kilometer dari puncak Ile Lewotolok, Kamis (3/12/2020) (Keterangan Foto/Ricko Wawo/)
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved