Kunjungi Pengungsi Ile Lewotolok, Wakil Gubernur NTT, Josef A.Nae Soi : Semua Harus Satu Komando

BNPB atau BPBD. Hal ini disampaikannya saat rapat lintas sektor penanganan bencana alam erupsi Ile Lewotolok.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Wagub NTT untuk POS-KUPANG.COM
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo dan Wagub NTT Josep Nae Soi secara simbolis meninjau langsung keadaan pengungsi erupsi Ile Lewotolok, di posko utama lapangan eks Kantor Bupati Lembata, Rabu (2/12/2020) 

Kunjungi Pengungsi Ile Lewtolok, Wagub NTT : Semua Harus Satu Komando

POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Wakil Gubernur NTT Yosep Nae Soi, menegaskan bahwa pada masa tanggap darurat semua pihak harus berada di bawah satu komando yakni komando BNPB atau BPBD. Hal ini disampaikannya saat rapat lintas sektor penanganan bencana alam erupsi Ile Lewotolok.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo juga terjun langsung melihat kondisi pengungsi erupsi Gunung Ile Lewotolok di Posko Utama Lapangan Kantor Bupati lama, Rabu (2/12/2020) pagi.

Ditemani Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, Letjen TNI Doni Monardo pun ikut dalam rapat koordinasi penanganan bencana alam lintas sektor di Posko Utama Erupsi Ile Lewotolok, Kantor Dinas PUPR Kabupaten Lembata.

Dalam paparannya, Doni Monardo secara khusus mengingatkan pemerintah dan semua pihak yang ada di dalam tim penanggulangan bencana alam ini untuk langsung memisahkan pengungsi yang masuk dalam kelompok rentan yang mudah terpapar Covid-19.

Dalam situasi ini, kelompok rentan dalam hal ini warga lanjut usia (lansia) menurutnya, harus mendapat perlakuan khusus supaya tidak terpapar virus corona.

Kelompok rentan ini tidak boleh digabungkan dengan warga berusia muda karena menurut Doni Monardo kemungkinan orang muda untuk sembuh dari COVID-19 lebih tinggi jika dibandingkan dengan warga yang masih berusia muda.

"Apa yang saya lakukan adalah sesuai perintah negara, memastikan bahwa negara hadir dalam setiap keadaan. Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," pesannya.

Dia menjelaskan, dalam situasi tanggap darurat komandonya harus satu. Untuk kejadian bencana yang statusnya bukan bencana nasional maka pimpinan komando adalah kepala daerah atau dalam hal ini bupati.

"Walaupun nanti pak bupati bisa menugaskan kepala pelaksana harian. Posko ini harus bisa mewakili seluruh unsur ban beri pelayanan terbaik kepada masyarakat di pemda," tandasnya.

Pada kesempatan itu, Wagub Josef Nae Soi dan Anggota DPR RI Komisi VIII Ali Taher juga menyerahkan sejumlah bantuan dari Pemprov NTT dan lembaga DPR RI. Bantuan Rp 500 juta dari Kementerian Sosial.

BNPB juga menyerahkan secara simbolis dana Rp 1 miliar untuk penanganan bencana erupsi Gunung Ile Lewotolok.

Baca juga: TNI AD Akan Benahi Posko Pengungsian Ile Lewotolok: Mulai Dapur, Logistik Sampai MCK INFO

Baca juga: Terpapar Corona Pasutri di Nagekeo Masih Jalani Isolasi

Baca juga: Daftar Zodiak Paling Sombong dan Suka Mengatur Kehidupan Orang Lain, Sagitarius Nomor Satu

Selain untuk mengunjungi pengungsian, Kepala BNPB juga memberikan dukungan penanganan erupsi Gunungapi Ili Lewotolok berupa 5 unit tenda pengungsi, 2 flexible tank, 2.000 paket family kit, 200 sandang, 500 perlengkapan bayi, 1.200 paket tambahan gizi, 1.200 paket lauk pauk, 1.200 makanan siap saji, 200 ribu masker kain, 4.000 matras dan 5.500 lembar selimut.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved