Renungan Harian Katolik, Rabu 2 Desember 2020: Roti

"Perayaan Ekaristi" tempo dulu itu terjadi karena "adanya roti" yang dipunyai para murid, yang rela diserahkan kepada Yesus. Roti para murid itulah yang dibelah-belah dan diperganda menjadi Roti diri-Nya sendiri oleh Yesus untuk dibagi-bagikan kepada orang banyak yang lapar.

Pesan penting yang sama untuk kita murid-Nya zaman now. Saat kita mengikuti Perayaan Ekaristi, rasa keprihatinan akan mereka yang lapar harus bersemi dalam hati kita.

dengan itu harus ada kerelaan hati untuk memberikan "roti" yang ada pada kita apa pun bentuknya, untuk diubah menjadi "Roti Ekaristi, Tubuh Tuhan".

Maka, kita sadari bahwa kita memang mempunyai roti yang ada pada diri kita. Apa pun bentuknya, berapa pun jumlahnya. Berilah roti itu kepada Tuhan. Tak perlu dan tidak boleh kita simpan dengan berbagai alasan.

Dalam Perayaan Ekaristi, kita menerima Roti Ekaristi, Tubuh Tuhan, yang tak lain adalah roti kita yang telah diubah menjadi Tubuh-Nya dan diperganda untuk dibagi-bagikan. Kita berarak sopan ke depan untuk menerimanya dari Tuhan dan serentak itu kita menerima keprihatian-Nya kepada sesama yang lapar.

Tapi Tubuh Tuhan itu bukan melulu untuk diri kita yang lapar. Tuhan memberikannya kepada kita supaya kita membagi-bagikannya kepada mereka yang lapar agar mereka kenyang dan tidak pingsan dalam perjalanan hidup mereka.*

SIMAK juga video renungan harian katolik berikut ini: