TNI Di Perbatasan Langsung Siaga saat 100 Ribu Warga Timor Leste lari ke dekat NKRI, Ini Penyebabnya

Bumi Lorosae Timor Leste pernah bergejolak saat salah satu perwira militernya mengamuk dan memberontak terhadap pemerintahnya Sekitar 100 ribu Warga

Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS
SWEEPING---Personel Pos Damar Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif RK 744/SYB melakukan sweeping di jalan lintas batas negara Indonesia dan Timor Leste, tepatnya di Dusun Aisik, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Rabu (14/10/2020). 

Sebanyak 150 militer Australia dikerahkan, tak lama setelah pasukan Australia datang, rumah Menteri Dalam Negeri Regeria Lobato dibakar, istri dan lima anaknya tewas.

Tentara resmi kebingungan dan menembaki markas polisi padahal ada personil PBB di dalamnya.

Puncaknya 11 Februari 2008, Reinaldo menyerang presiden Ramos Horta dan Perdana Menteri Xanana Gusmao di rumahnya.

Baca Juga: Tiap Tetes Peluh Perjuangan Merdeka dari NKRI Terasa Percuma, Timor Leste Nyatanya Bikin Pemudanya Kudu Minggat dari Negara Sendiri Demi Bisa Makan

Ramos Horta tertembak dan nyaris mati. Sementara Xanana selamat.

Pada akhirnya, Reinaldo tewas tertembak oleh tentara FDTL, yang menjaga rumah Ramos Horta.

Lalu PBB turun tangan dan butuh waktu 6 bulan untuk memulihkan situasi Timor Leste.

* Meski Sudah Merdeka Warga Timor Leste urhat Ingin Mati di Tempat Lain karena Hal Ini, Kenapa?

Sudah 20 tahun Timor Leste lepas dari Indonesia atau sejak tahun 1999 melalui referendum. 

Negara di bagian timur Pulau Timor itu resmi diakuu sebagai negara oleh PBB pada 20 Mei 2020

Meski demikan, Timor Leste masih terjerembab dalam keimiskinan para bahkan oleh lembaga PBB UNDP , perekonomian  negara ini berada di urutan 152 dari 162 atau masuk dalam jajaran negara termiskin di dunia

Perjalanan panjang negara bekas jajahan Portugal itu diawarnai dengan konflik politik dan kekerasan bersenjata

Akibatnya bukan saja ancaman kelaparan namun korban kekerasan bisa terjadi kapan pun

Dalam sebuah referendum yang disponsori Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 30 Agustus 1999, mayoritas rakyat Timor Timur memilih hengkang dari Indonesia.

Segera setelah referendum, kekacauan melanda negara tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved